Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jawa Tengah

Inflasi Jateng Capai 1,57 Persen, Pemprov Segera Lakukan Kroscek Pasar 

Catatan BPS terbaru, Provinsi Jateng mencatat inflasi sebesar 0,05 persen secara bulanan (month-to-month) pada September 2024. 

Penulis: budi susanto | Editor: m nur huda
Dok Pemprov Jateng
Sekda Provinsi Jateng Sumarno saat menggelar rakor dengan BPS Provinsi Jateng beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Catatan BPS terbaru, Provinsi Jateng mencatat inflasi sebesar 0,05 persen secara bulanan (month-to-month) pada September 2024. 

Meski angka tersebut relatif kecil, namun Pemprov Jateng terus memantau pergerakan harga, terutama komoditas pangan yang berpotensi mempengaruhi inflasi.

Dijelaskan Kepala BPS Jateng, Endang Tri Wahyuningsih, inflasi year-to-year (y-t-y) pada September 2024 di Jateng mencapai 1,57 persen dibandingkan September 2023. 


"Sebelumnya, Jateng mengalami deflasi berturut-turut dari Mei hingga Agustus 2024," ungkapnya, Rabu (2/10/2024).


Endang juga menyoroti lima komoditas utama penyumbang inflasi secara bulanan, yaitu bahan bakar rumah tangga 0,08 persen dan kopi bubuk 0,05 persen.


Kemudian akademi atau perguruan tinggi 0,03 persen, beras 0,02 persen dan minyak goreng 0,01 persen. 


"Kopi bubuk menjadi salah satu komoditas dengan andil besar karena produksi dunia turun sementara permintaan meningkat," terangnya.


Ia juga menyebut beberapa daerah mengalami inflasi bahan bakar tertinggi, termasuk Kabupaten Cilacap dan Wonogiri sebesar 0,10 persen serta Kota Tegal 0,11 persen. 


Meski andil beras terhadap inflasi berkisar 0,01 persen hingga 0,03 persen, ia mengatakan dampaknya terasa signifikan karena merupakan komoditas utama di Jateng.


Sebaliknya, sejumlah komoditas seperti cabai rawit, cabai merah, daging ayam ras, dan telur ayam ras menjadi penyumbang deflasi, terutama karena melimpahnya hasil panen. 


"Stok melimpah membuat harga cabai turun, sehingga turut meredam inflasi," jelas Endang.


Adapun Sekda Provinsi Jateng, Sumarno, menyatakan inflasi pada September 2024 masih terkendali. 


"Kami terus menyesuaikan harga bahan bakar rumah tangga, seperti elpiji, untuk menjaga stabilitas inflasi," ujarnya. 


Sumarno juga meminta semua pihak untuk aktif memantau harga komoditas pangan guna mengantisipasi lonjakan inflasi yang tidak diinginkan.

 

"Kami bersama Kementerian Pertanian tengah memperluas areal pertanian untuk meningkatkan produktivitas pangan di Jateng," tuturnya.(*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved