Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Pasutri Lansia Tewas dengan Banyak Luka Tusuk di Rumah, Polisi Temukan Catatan Bunuh Diri

BK dan RB ditemukan tewas di rumahnya dengan kondisi mengenaskan pada Kamis (5/9/2024). Ada banyak luka tusuk di badan keduanya.

Shutterstock
Ilustrasi 

TRIBUNJATENG.COM, TANGERANG - Pasangan suami istri (pasutri) lanjut usia (lansia) ditemukan tewas di rumah di Cipondoh, Kota Tangerang.

Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho menyebut, buku catatan milik pasangan tersebut dinilai sebagai catatan bunuh diri.

"Catatan buku tulis yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) dapat dikategorikan sebagai suicide note (catatan bunuh diri)," ujar Zain saat konferensi di Kantor Polres Metro Tangerang Kota, Jalan Harapan, Babakan, Kota Tangerang, Rabu (2/10/2024).

Baca juga: Mahasiswa Universitas Petra Surabaya Ditemukan Tewas di Kampus, Diduga Lompat dari Gedung

Di dalam buku, tercatat bahwa sepasang lansia itu memiliki utang dengan nominal yang tidak disebutkan oleh polisi.

rumah pasutri lansia yang tewas di Cipondoh
Kondisi rumah pasutri lansia yang tewas di Cipondoh, Kota Tangerang. (Intan Afrida Rafni)

"Jadi di dalam catatan itu jelas ya ada jumlah nominalnya, jutaan rupiahlah utangnya kepada orang lain," kata dia.

Selain itu, juga terdapat catatan berisi curahan hati (curhat) tentang sang istri berinisial RB (65) yang dianggap enggan memberikan uang kepada suaminya, BK (70).

 "Jadi si suami kalau minta uang ke istrinya atau sudah masuk ke istrinya, sulit untuk diminta. Itu termasuk salah satunya," imbuh dia.

Senada dengan Zain, ahli bahasa dari dosen program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Makyun Subuki juga mengatakan bahwa catatan milik sepasang lansia itu adalah catatan bunuh diri.

Hal itu karena informasi yang disampaikan dalam buku catatan tersebut adalah tentang masalah pribadinya yang dianggap sangat kecil kemungkinan diketahui oleh banyak orang.

Misalnya, soal jumlah deposito yang dimiliki oleh mereka, kemudian atas nama deposito yang belum diketahui.

Begitu pula dengan utang piutang yang juga tercatat dalam buku tersebut.

"Dalam catatan itu dijelaskan bahwa semua yang terjadi ini disebabkan karena masalah keluarga.

Kemungkinan itu salah satunya masalah pengelolaan finansial dan itu menjadi petunjuk bahwa bukan hanya sekadar catatan sebelum kematian," jelas dia.

"Seluruhnya mencerminkan bahwa itu tidak mungkin ditulis oleh orang lain, sehingga itu jelas ditulis oleh dirinya sendiri," sambung dia.

Dengan isi buku yang sudah dianalisis, dia menilai bahwa itu menjadi sebuah catatan bunuh diri.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved