Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jakarta

Megawati akan Masakkan Prabowo Nasi Goreng, Ini Tanggapan Puan Maharani

Pertemuan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto

tribunnews.com
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) usai mengadakan pertemuan tertutup di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (24/7/2019 lalu). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Pertemuan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto sepertinya benar-benar akan terwujud dalam waktu dekat.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Puan Maharani mengatakan, Megawati dan Prabowo kemungkinan akan bertemu Prabowo sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2024. Namun, jadwal pertemuan masih didiskusikan

"Beliau berdua (Megawati dan Prabowo) sama-sama berkeinginan untuk bertemu secepatnya menunggu waktu yang tepat, di saat yang tepat," kata Puan usai pelantikan Pimpinan MPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10). "Insyaallah (sebelum 20 Oktober 2024)," imbuh Puan.

Puan tak menyebutkan secara rinci terkait lokasi pertemuan antara Megawati dan Ketua Umum Gerindra itu.

Ia menyebut, keduanya kemungkinan bertemu di kediaman Prabowo di Kertanegara atau Hambalang. Bahkan, tak menutup kemungkinan di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta.

"Bisa juga (di Jalan Teuku Umar). Bisa juga di Kertanegara, bisa juga di Hambalang. Tidak ada masalah akan bertemu di mana saja," ujar putri Megawati itu.

Puan menyebut, Megawati kemungkinan akan kembali memasak dan menghidangkan nasi goreng saat berjumpa dengan Prabowo.

Sebelumnya, menu serupa pernah dihidangkan Megawati saat Prabowo bersilaturahmi ke kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar pada Juli 2019 lalu.

Pada saat itu, Prabowo memuji masakan Megawati dan mengaku menyukai nasi goreng yang dihidangkan.

"Masih dipikirkan (bakal memasak nasi goreng lagi atau tidak), tapi waktu itu Ibu Mega yang memasak dan Pak Prabowo sangat menyukai," ungkit Puan.

"Jadi, mungkin juga menu nasi goreng akan ada lagi," sambungnya.

Sebelumnya, Prabowo sendiri juga mengatakan dirinya akan bertemu dengan Megawati sebelum pelantikan presiden.

"Insyaallah, mudah-mudahan sebelum pelantikan (pertemuan dengan Megawati)," kata Prabowo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10).

Prabowo mengatakan pemerintahan ke depan haruslah bersinergi antara lembaga legislatif dan eksekutif. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Puan. "Selalu bekerja sama, selalu harus bekerja sama," katanya.

Kursi Menteri

Tentang rencana pertemuan Prabowo dan Megawati itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menyambutnya baik.

Menurut Jokowi, rencana pertemuan tersebut merupakan langkah yang sangat baik. Pasalnya, komunikasi antartokoh tokoh bangsa sangat penting terutama untuk kemajuan bangsa dan negara.

"Ya saya kira baik pertemuan itu," kata Jokowi di RSUD Kefamenanu, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu, (2/9).

"Sehingga komunikasi antar tokoh-tokoh bangsa bisa sambung untuk kemajuan negara, untuk kemajuan bangsa," tambahnya.

Pertemuan antara Megawati dan Prabowo sempat dirumorkan terkait kursi menteri yang diincar PDI Perjuangan pada kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Terkait PDI Perjuangan yang disebut bakal mendapat jatah kursi kementerian, Puan mengaku belum mengetahui informasi lebih lanjut. "Kurang tahu, kurang tahu. Saya enggak tahu," ujarnya.

Namun anak kandung Megawati itu menyatakan kans PDIP masuk ke dalam koalisi Indonesia maju (KIM) masih terbuka. Momentumnya bisa terjadi saat pertemuan Prabowo-Megawati nanti. "Insya Allah," kata Puan saat menjawab apakah PDIP deklarasikan masuk KIM saat pertemuan Prabowo-Megawati.

Bukan Bagi Kekuasaan

Sementara itu, Ketua DPP PDIP Said Abdullah meminta agar pertemuan Megawati dan Prabowo itu tidak ditafsirkan macam-macam, apalagi dituding bagi-bagi kekuasaan. Said mengatakan pertemuan keduanya tersebut sebagai wujud para pemimpin bangsa yang akur.

"Pada saat yang sama ketika bertemu, tolonglah harapan saya letakkan pertemuan ini untuk menunjukkan bahwa para pemimpin kita adem-adem saja, akur-akur saja, baik-baik saja silaturahmi terbangun," jelasnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/9).

"Kalau itu memang yang diinginkan oleh kita semua, maka tidak ada tempat bahwa pertemuan itu bagian dari bagi-bagi kursi kekuasaan. Tidak ada itu. Bahwa pertemuannya itu dalam waktu dekat, pasti," kata Said.(tribun network/riz/igm/dod)

Baca juga: Sosok Rusdi Kirana Bos Lion Air Jadi Anggota DPR RI Terkaya, Perusahaan Saya Serahkan Generasi Kedua

Baca juga: Bentrokan di Jakarta Utara Telan 1 Korban Jiwa dan 3 Luka-Luka

Baca juga: Serangan Israel di Beirut, Hizbullah Klaim Tewaskan 17 Tentara Israel

Baca juga: Anggota DPR Sibuk Cari Kontrakan hinggaPelantikan Ketua dan Pimpinan MPR RI Dihadiri 545 Anggota

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved