Berita Jakarta
Haruskah Pasokan Listrik Perlu Ditambah untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi?
Pasokan listrik di Indonesia disebut perlu ditambah, seiring meningkatnya permintaan listrik pasca pandemi dan mendukung target pertumbuhan ekonomi na
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Pasokan listrik di Indonesia disebut perlu ditambah, seiring meningkatnya permintaan listrik pasca pandemi dan mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional.
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia, Telisa Aulia Falianty mengatakan, situasi permintaan dan pasokan listrik tidak bersifat statis tetapi dinamis, yakni dengan pertumbuhan ekonomi digital dan tren mobil listrik sebagai pendorong utama.
"Perkembangan ekonomi digital yang sangat pesat, ditambah dengan tren mobil listrik, akan menjadi faktor yang meningkatkan permintaan terhadap listrik secara signifikan, jadi istilah oversupply tidak benar," kata Telisa dikutip Sabtu (5/10).
Menurutnya, saat ini masyarakat mengalami peningkatan konsumsi listrik yang sejalan dengan pemulihan ekonomi, sehingga dengan kenaikan permintaan maka perlu ada langkah konkret untuk membuat pembangkit listrik.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan pemerintah bakal menggenjot konsumsi listrik per kapita hingga 6.500 kilowatt per hour (kWh).
Dalam Opening Ceremony The 10th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2024 beberapa waktu lalu, Bahlil menerangkan target itu dipatok untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen per tahun pada era Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Saat ini, target konsumsi listrik per kapita hanya di kisaran 4.000 kWh-5.000 kWh. Angka tersebut dinilai hanya mampu mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen.
"Jadi kami target konsumsi listrik per kapita kemarin di angka 4.000 sampai 5.0000 (kWh). Tapi itu kita lihat pertumbuhan ekonominya hanya sampai dengan 5 persen," kata Bahlil. (Tribunnews/Seno Tri Sulistiyono)
Baca juga: Harga Minyak Dunia Naik Imbas Geopolitik Timur Tengah, Masyarakat Rentan Pindah ke BBM Subsidi
Baca juga: Smes Megatron Antarkan Red Sparks ke Final KOVO Cup 2024, Siang Ini Hadapi Hyundai Hillstate
Baca juga: Benarkah Kader PDIP ke Kabinet Prabowo Gibran, Inilah Tanggapan Puan Maharani
Baca juga: 116 WNI Pilih Bertahan di Lebanon, Ini Alasan Mereka
Seusai Bupati Pati Sudewo Diperiksa KPK Terkait Suap Proyek Rel Kereta, Ini Fakta Terbarunya |
![]() |
---|
IHSG Hari Ini Naik ke 7.936,17, Saham PGEO dan MBMA Jadi Pendorong Utama |
![]() |
---|
Alasan PDIP Copot Bambang Pacul dari Ketua DPD Jawa Tengah, Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
IHSG Hari Ini Ditutup Melemah, Apa Penyebabnya? |
![]() |
---|
Bahaya Asbes di Indonesia: Sengketa Hukum, Korban, dan Desakan Pelarangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.