Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Misteri di Balik Pelinggih Roboh: Menjadi Pemicu 3 Warga Kesurupan Bersamaan

Sebuah pelinggih roboh menyebabkan tiga orang warga mengalami kesurupan di persimpangan jalan Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Gianyar.

Editor: raka f pujangga
istimewa
Kondisi pelinggih di Simpang Desa Adat Munggu setelah diperbaiki pada Minggu 6 Oktober 2024. 

TRIBUNJATENG.COM, MANGUPURA - Sebuah pelinggih roboh menyebabkan tiga orang warga mengalami kesurupan.

Pelinggih tersebut berada di persimpangan jalan Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Gianyar yang sebelumnya ramai di media sosial karena ditabrak mobil yang kini sudah diperbaiki. 

Tabrakan tunggal yang terjadi pada 2 Oktober 2024 lalu merobohkan pelinggih dan membuat mobil yang menabrak terguling.

Baca juga: Doa Mengatasi Orang Kesurupan, Lengkap dengan Tata Caranya

Pasca kejadian tabrakan itu, ternyata ada tiga warga asli Desa Munggu yang mengalami kerauhan atau kesurupan.

Peristiwa kerauhan terjadi saat aparat desa melaksanakan prosesi mapralina.

3 krama Desa Munggu yang kerauhan itu tidak berkata apa-apa. 

Namun umat Hindu percaya jika semua itu berkaitan dengan kerusakan pelinggih dan harus cepat diupacarai.

Alhasil, proses upacara hingga perbaikan pelinggih di wilayah Mengwi pun langsung dikebut. 

Bahkan pengendara mobil Toyota Raize Nomor Polisi  G 1135 VA berdamai dan siap menanggung semua perbaikan pelinggih hingga upacara yang dilakukan.  

Hingga akhirnya, krama Desa Munggu pun telah menyelesaikan pembangunan pelinggih baru pada 4 Oktober 2024 kemarin yang biayanya dari penabrak itu.

Bendesa Adat Munggu Made Suwinda mengatakan, terkait kerusakan pada pelinggih yang berada di salah satu persimpangan jalan tersebut ditanggung oleh pengendara mobil.

Pengendara yang menabrak palinggih tersebut pun menyanggupi biaya perbaikan hingga upacaranya. 

“Yang menanggung yang menabrak sampai upacara," ujar Suwinda, Minggu 6 Oktober 2024.

Kendati demikian, proses perbaikan pelinggih memang harus cepat dilaksanakan.

Mengingat sebelum ditabrak, di Desa Munggu ada rangkaian Karya Agung Ngenteg Liggih, Mupuk Pedagingan, Tawur Balik Sumpah Utama, Ngusaba Desa Ngusaba Nini yang akan dilakukan. 

"Karena ada karya agung,  perbaikan pelinggih harus dilakukan sebelum karya dilakukan. Jadi prosesnya yang memperbaiki dari Desa Adat Munggu tapi biayanya dari yang menabrak," ungkapnya. 

Untuk perbaikan pelinggih tersebut, Suwinda mengaku telah diselesaikan pada 4 Oktober 2024.

Kemudian akan dilakukam upacara melaspas pada 9 Oktober 2024.

Baca juga: Viral Pengendara Motor Kesurupan Macan saat Ditilang, Ini Kata Polisi

Pihaknya juga tidak menampik, sebelum adanya perbaikan ada tiga masyarakat yang kerauhan atau mengalami trans.

Hal itu pun terjadi saat dilakukan prosesi mapralina. 

"Dalam prosesi ini ada warga kerauhan, namun tidak ada hal yang disampaikan saat mengalami kerauhan tersebut," jelasnya.

Ia mengatakan ada tiga yang kerauhan, satu laki-laki, dan dua perempuan. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul PERISTIWA MISTIS! Pelinggih Desa Munggu Mengwi Ditabrak, 3 Krama Kerauhan, Diam Tanpa Kata

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved