Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

AHY Ungkap Anggaran Riset di Indonesia sangat Minim Dibanding Negara Lain

KETUA Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan bahwa anggaran untuk penelitian dan pengembangan di Indonesia sangat minim jik

Editor: m nur huda
Istimewa/Unair
Agus Harimuti Yudhoyono atau AHY dalam rangka meraih gelar doktor pada program studi Pengembangan SDM di Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Jawa Timur, Senin (7/10/2024). 

TRIBUNJATENG.COM - KETUA Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan bahwa anggaran untuk penelitian dan pengembangan di Indonesia sangat minim jika dibandingkan dengan negara-negara lain.

Temuan ini merupakan salah satu hasil disertasi yang disusun AHY dalam rangka meraih gelar doktor pada program studi Pengembangan SDM di Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Jawa Timur, Senin (7/10/2024).

"Saya juga menemukan rendahnya anggaran research and development, hanya sekitar 0,28 persen dari PDB (pendapatan domestik bruto) dalam 10 tahun terakhir ini," kata AHY dalam ujian doktor terbuka di Unair.

Angka tersebut jauh di bawah Korea Selatan yang mengalokasikan 4,93 persen dari PDB untuk penelitian dan pengembangan, diikuti Jepang (3,3 persen) dan China (2,43 persen).

Di kancah Asia Tenggara, Indonesia juga tertinggal dalam hal anggaran penelitian dibandingkan dengan negara-negara seperti Singapura (2,16 persen), Malaysia (0,95 persen), dan Vietnam (0,43 persen), menurut AHY.

Dalam disertasinya, AHY juga menemukan bahwa penelitian yang dilakukan oleh para akademisi Indonesia tidak sejalan dengan tema prioritas penelitian yang telah dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek).

Berdasarkan analisis dari Scopus yang dilakukan, sektor manufaktur yang berkontribusi besar (19,86 persen) terhadap PDB Indonesia memiliki publikasi yang minim, dengan average publication share hanya 7,8 persen.

"Dampaknya juga minim, dengan field weighted citation impact (FWCI) sekitar 0,57," tambahnya.

Temuan ini telah ia rangkum menjadi paper yang dipublikasikan di Journal of Open Innovation dengan judul "Bridging The Gap: Fostering National Development Through Indonesia's Research Trajectory".

Menteri ATR/BPN itu lulus dengan predikat cumlaude program Pascasarjana Unair Surabaya. AHY yang mengambil program studi Pengembangan Sumber Daya Manusia itu, menyelesaikanya dengan disertasi bertema, 'Kepemimpinan Transformasional dan Orkestrasi Sumber Daya Manusia Menuju Indonesia Emas 2045'.

"Kehadiran politisi yang intelektual mutlak diperlukan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa hari ini," kata AHY ketika menyampaikan orasi ilmiahnya di Kampus C Unair, Senin (7/10/2024).

"Serta untuk menjawab peluang dan tantangan zaman di masa depan yang semakin penuh dengan kejutan dan ketidakpastian," tambahnya.

AHY berharap, disertasinya itu bisa digunakan sebagai pertimbangan dalam mengambil kebijakan. Salah satunya, memanfaatkan SDM untuk kesejahteraan.

"Jadi bonus demografi tidak sia-sia begitu saja. Dan juga sekaligus melihat industri-industri yang perlu menjadi mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," ucapnya.

Predikat Cumlaude

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved