Berita Kendal
Diresmikan Luhut, Pabrik Katoda LFP Kendal Siap Suplai Bahan Baterai Mobil Listrik ke Seluruh Dunia
Diresmikan Luhut, Pabrik Produksi Katoda LFP Kendal Siap Suplai Bahan Baterai Mobil Listrik ke Seluruh Dunia
Penulis: Agus Salim Irsyadullah | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, meresmikan tahap pertama produksi dan rencana ekspansi fasilitas produksi bahan katoda Lithium Iron Phosphate (LFP) oleh PT LBM Energi Baru Indonesia.
LFP merupakan salah satu dari dua bahan kimia utama dalam baterai litium-ion, di samping Nickel Cobalt Manganese (NCM).
Bahan ini, dikenal akan efektivitas biayanya, dan cocok untuk EV dan sistem penyimpanan energi.
Proyek ini dapat terwujud melalui rencana kemitraan investasi strategis antara konsorsium Indonesia Investment Authority (INA) dan Changzhou Liyuan New Energy Technology Co., Ltd. (Changzhou Liyuan), salah satu produsen dan pemasok LFP terbesar di dunia.
Investasi ini diharapkan akan berperan penting dalam memenuhi permintaan global terhadap baterai LFP, yang didorong oleh semakin meningkatnya penetrasi kendaraan listrik (EV) di seluruh dunia.
“Sebagaimana sering disampaikan oleh Bapak Presiden Joko Widodo, Indonesia tidak boleh lagi hanya menjadi eksportir bahan mentah,"
"Kita harus menciptakan nilai tambah di negeri sendiri, membangun industri hilir yang kuat, dan menempatkan diri sebagai pemain kunci dalam rantai pasok global." kata Luhut seusai peresmian di Kawasan Industri Kendal (KIK), Selasa (8/10/2024).
Luhut menerangkan, hilirisasi merupakan strategi untuk mempercepat kemajuan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
"Hilirisasi bukan hanya kata-kata, tetapi strategi besar untuk mempercepat kemajuan Indonesia—terutama di sektor yang akan mendominasi masa depan: ekosistem kendaraan listrik, Electric Vehicle (EV),” tuturnya.
Menurutnya, proyek ini bisa menghasilkan investasi sebesar 200 juta dolar untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 30.000 ton pada fase I.
Kemudian, naik menjadi 90.000 ton pada fase II, yang diharapkan akan dimulai pada tahun 2025.
"Ini diproyeksikan untuk menjadi produsen Katoda LFP terbesar di dunia di luar China," sambung Luhut.
Luhut menjelaskan, ekosistem Baterai EV1 sebagai permintaan baterai global diprakirakan akan tumbuh sekitar empat kali lipat antara tahun 2023 dan 2030.
Hal ini didorong oleh meningkatnya adopsi EV, dan memposisikan LFP untuk memainkan peran penting dalam memenuhi permintaan tersebut.
"Pada tahun 2030, NCM diproyeksikan akan mewakili sekitar 50 persen dari permintaan baterai litium-ion, sementara LFP diperkirakan akan menyumbang sekitar 35 persen ,"
"Di mana keduanya diprakirakan akan tetap menjadi pusat pertumbuhan industri baterai di masa depan." bebernya.
Pada tahun 2030, Luhut memprakirakan Indonesia akan melayani pasar senilai sekitar USD 10 miliar dalam bahan aktif katoda LFP.
Sehingga dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi transisi global menuju energi bersih.
Investasi ini juga, lanjut Luhut merupakan bukti daya tarik Indonesia sebagai negara untuk hilirisasi rantai pasok.
“Ini bukan sekadar pabrik, tetapi juga fondasi dari ekosistem EV Indonesia yang terintegrasi. Melalui penyempurnaan rantai produksi baterai lithium, tidak kurang dari 3 juta unit kendaraan listrik di seluruh dunia akan dipenuhi kebutuhan baterai lithiumnya oleh industri di Indonesia,” jelas Menko Luhut.
Ketua Dewan Direktur INA, Ridha Wirakusumah, menyatakan permintaan LFP berkembang pesat dalam peralihan global menuju EV dan energi terbarukan, serta menghadirkan peluang besar bagi Indonesia.
"Seiring dengan munculnya LFP sebagai salah satu bahan kimia utama dalam teknologi baterai, kami percaya bahwa inisiatif ini dapat turut memposisikan Indonesia sebagai pemain penting dalam ekosistem baterai global," ungkapnya.
Ridha pun meyakini Indonesia bakal menjadi salah satu kekuatan baru produksi katoda LFP untuk menyuplai kebutuhan di masa depan.
“Keahlian operasional yang luas serta rekam jejak solid dari konsorsium INA dan Changzhou Liyuan merupakan faktor kunci yang memperkuat inisiatif ini, dan membawa potensi besar untuk meningkatkan peran Indonesia dalam rantai pasok baterai global," paparnya.
Sementara itu, CEO Changzhou Liyuan, Shi Junfeng, menyatakan kehadiran pabrik ini akan memberikan dampak signifikan bagi masyarakat setempat.
Dengan penciptaan lebih dari 2.000 lapangan kerja, 92 persen di antaranya diisi oleh tenaga kerja lokal.
"Ini merupakan contoh nyata bagaimana investasi besar bisa berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat," tandasnya. (ags)
Ancam Demo Besar, Warga Tunggulsari Tuntut Bupati Kendal Bertindak Atasi Galian C |
![]() |
---|
Duduk Perkara Balai Desa di Kendal Disegel Warga, Kades Hilang Misterius - Tribun Jateng |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Perangkat Desa Tunggulsari Kendal "Ngantor" di Sekolah Usai Warga Segel Kantor Desa |
![]() |
---|
Bupati Kendal Dukung Paguyuban Trah Mataram Nusantoro Lestarikan Budaya |
![]() |
---|
Bahagia Winarmi Bisa Beli Beras Cuma Seharga Rp55 Ribu di Pasar Murah Kodim Kendal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.