Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PON Aceh Sumut 2024

Panitia Kontingen Jateng untuk PON XXI Aceh-Sumut 2024 Resmi Dibubarkan, Ini Pesan Ketua KONI Jateng

Panitia Kontingen Jawa Tengah untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 di Aceh-Sumatera Utara resmi dibubarkan dalam acara Tasyakuran.

Istimewa
Pemberian penghargaan oleh ketua KONI Jateng, Bona Ventura Sulistiana (Kiri) dalam acara Tasyakuran dan Pembubaran Panitia di Hotel Grasia Semarang, Selasa 8 Oktober 2024 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Panitia Kontingen Jawa Tengah untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 di Aceh-Sumatera Utara resmi dibubarkan dalam acara Tasyakuran dan Pembubaran Panitia di Hotel Grasia Semarang, Selasa 8 Oktober 2024.

Acara tasyakuran dan pembubaran panitia ini juga diisi dengan testimoni dan pemberian penghargaan kepada panitia yang dinilai berperan dalam kinerja kontingen saat PON XXI 2024 lalu.

Testimoni untuk wilayah Aceh diwakili Kepala Pelatih Menembak Andy Hendrata yang timnya berhasil membawa pulang lima medali emas. Sedangkan wilayah Sumut diwakili Wakil Ketua Umum Pengprov WI Jateng Liem Ping An, dimana cabang wushu meraih medali emas terbanyak yaitu tujuh emas.

Penerima penghargaan terdiri atas Wakil Ketua I Bidang Teknik Soedjatmiko, Koordinator Wilayah Aceh Mugiyo Hartono, Koordinator Wilayah Sumut Achmad Ris Ediyanto, Bidang Jadwal Hasil Perolehan Medali M Fatchurrahman S, dan Bidang Tiketing Pesawat Madi.

Pembubaran secara resmi dilakukan Penanggung Jawab Kontingen yang juga Ketua Umum KONI Jateng, Bona Ventura Sulistiana.

Dalam acara ini, Bona tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih atas segala support semua lini. Tak lupa dia juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan, selama dia meng-orkestrasi kontingen sejak awal hingga akhir.


Dalam kesempatan ini, Bona turut menyampaikan apresiasinya terhadap seluruh panitia yang bertugas selama PON 2024. Sebab, PON 2024 menjadi PON pertama yang berlangsung di dua provinsi dan menjadi tantangan tersendiri.


Secara pribadi, Bona tidak menduga hasil perolehan emas pada PON 2024. Sebab, total medali emas Jawa Tengah pasa PON 2024 mencapai 3 kali lipat perolehan medali emas di PON 2021 Papua. Dia mengingatkan agar capaian itu membuat semua insan olahraga jangan sampai kehilangan fighting spirit. Sehingga dalak kondisi apapun, kata dia, pembinaan olahraga akan terus berkelanjutan.


“Total medali yang kita harapkan dulu di sekitar angka 45 medali emas. Jadi sangat tidak menduga bisa 71 emas, 74 perak, dan 115 perunggu, dengan total 260 medali. Prestasi ini harus mendorong kita bersama untuk menjaga fighting spirit dalam membina olahraga ke depannya,'' tandasnya.


Sementara itu, Wakil Ketua Umum II KONI Jateng yang juga Wakil Ketua I Bidang Teknis Kontingen Soedjatmiko memaparkan evaluasi dan tindak lanjut ke depan KONI Jateng dalam mengantisipasi PON 2028.


Soedjatmiko menyebut, langkah pertama adalah akan melakukan pemetaan ulang status unggulan cabang olahraga (cabor).


“Cabor-cabor yang melebihi target akan jadi unggulan 1, sebaliknya juga begitu, unggulan yang tidak memenuhi target mungkin akan ada degradasi,” katanya.


Selain itu, lanjutnya, ia menghimbau masing-masing cabor untuk melakukan evaluasi internalnya sendiri. Juga melakukan melakukan penataan organisasi.


Pasalnya, beberapa cabor gagal memenuhi target bahkan gagal menyumbang medali lantaran organisasinya tidak kompak dan hubungan dengan pusat bermasalah.


“Selanjutnya memantau perkembangan atlet, karena beberapa cabor kemarin dilirik oleh provinsi lain. Ini mari kita jaga bersama agar atlet-atlet punya loyalitas tinggi kepada Jawa Tengah,” ucap Soedjatmiko.


Ia menyebut, menjaga loyalitas atlet bisa dilakukan dengan berbagai cara. Seperti melakukan pembinaan cabor dan pelaksanaan event-event untuk menjaga kesinambungan. Termasuk Pra-Porprov Jawa Tengah di tahun 2025 mendatang.


Sehingga, Soedjatmiko menekankan, langkah Jawa Tengah pada PON 2028 nanti bisa terukur dan jauh lebih baik.


“Antispasi PON 2028 karena keberhasilan kita tidak dimulai saat pertandingan, tapi disiapkan 4 tahun sebelumnya,” ujar doktor olahraga FIK Unnes itu.


Dalam kesempatan itu, Jatmiko juga mengevaluasi pencapaian 60 cabang olahraga (cabor)Jateng di PON 2024 lalu. Dari puluhan cabor itu, dia memaparkan klasifikasi cabor dan perolehan medali emas yang diraihnya.


Untuk tujuh cabor unggulan 1 yang ditarget 21 emas, ternyata bisa menghasilkan 27 keping emas atau melebihi estimasi di PON. Sedangkan cabang unggulan 2 (8 cabor) yang ditarget 16 emas, ternyata mendapatkan 13 emas atau kategori kurang.


Sedangkan unggulan 3A (26 cabor) sesuai dengan estimasi yaitu 26 emas. Kejutan justru terjadi di unggulan 3B (19 cabor) yang ditarget yang penting dapat medali, ternyata mampu mendulang lima medali emas. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved