Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Seorang Wali Kota di Meksiko Dibunuh Kurang dari Sepekan Setelah Menjabat

Seorang wali kota di Meksiko dibunuh kurang dari sepekan setelah menjabat. Ia adalah Wali Kota Chilpancingo.

Shutterstock
Ilustrasi 

TRIBUNJATENG.COM, CHILPANCINGO - Seorang wali kota di Meksiko dibunuh kurang dari sepekan setelah menjabat. 

Pembunuhan ini menjadi insiden terbaru dari serangkaian serangan terhadap politisi di negara Amerika Latin yang dilanda kekerasan.

Wali kota yang tewas dibunuh kali ini bernama Alejandro Arcos.

Baca juga: Pria Ini Makan 10 Jam di Restoran demi Manfaatkan Promo

Ia adalah Wali Kota Chilpancingo.

Alejandro Arcos berbicara kepada khalayak
Alejandro Arcos berbicara kepada khalayak dalam sebuah gambar yang diunggah di Facebook pada Minggu (6/10/2024), beberapa jam sebelum pembunuhannya. Dia dilaporkan tewas dipenggal. (Alejandro Arcos/Facebook via BBC News)

"Pembunuhan Wali Kota Chilpancingo membuat kami sangat marah,” tulis Gubernur Negara Bagian Guerrero, Evelyn Salgado, di media sosial X, sebagaimana dikutip dari kantor berita AFP.

Ia tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai peristiwa pembunuhan wali kota Meksiko itu.

Namun, media lokal melaporkan, bahwa Alejandro Arcos telah dipenggal.

Meski begitu, belum ada konfirmasi resmi.

Arcos sendiri baru terpilih pada Juni lalu mewakili koalisi oposisi yang mencakup Partai Revolusioner Institusional (PRI).

Partainya mengecam pembunuhan Arcos sebagai “kejahatan pengecut” dan menyerukan keadilan.

“Cukup sudah kekerasan dan impunitas! Rakyat Guerrero tidak pantas untuk hidup dalam ketakutan,” ungkap PRI dalam sebuah pernyataan yang dimuat di X.

Menurut presiden PRI, Alejandro Moreno, pembunuhan Arcos terjadi beberapa hari setelah pembunuhan pejabat kota lainnya bernama Francisco Tapia.

“Mereka baru menjabat kurang dari seminggu. Pejabat muda dan jujur yang mengupayakan kemajuan bagi komunitas mereka,” kata Moreno di X.

Guerrero, salah satu negara bagian termiskin di Meksiko, telah mengalami kekerasan selama bertahun-tahun yang terkait dengan perang antar-kartel yang memperebutkan kendali atas produksi dan perdagangan narkoba.

Tahun lalu, 1.890 pembunuhan tercatat di negara bagian yang menjadi rumah bagi kota resor tepi pantai Acapulco itu.

Negara Bagian Guerrero dulunya merupakan tempat bermain bagi orang-orang kaya dan terkenal yang sekarang dirusak oleh kejahatan.

Di seluruh Meksiko, lebih dari 450.000 orang telah terbunuh dan puluhan ribu lainnya hilang dalam spiral kekerasan sejak pemerintah mengerahkan tentara untuk memerangi perdagangan narkoba pada 2006.

Para politisi, terutama di tingkat lokal, sering menjadi korban pertumpahan darah yang terkait dengan korupsi dan perdagangan narkoba yang bernilai miliaran dolar.

Mengatasi kekerasan kartel yang membuat pembunuhan dan penculikan menjadi kejadian sehari-hari di Meksiko merupakan salah satu tantangan utama yang dihadapi Claudia Sheinbaum, presiden perempuan pertama Meksiko.

Sheinbaum, mantan wali kota Mexico City yang dilantik pada 1 Oktober, telah berjanji untuk tetap berpegang pada strategi “pelukan, bukan peluru” yang dicetuskan oleh pendahulunya, Andres Manuel Lopez Obrador, yaitu menggunakan kebijakan sosial untuk mengatasi kejahatan hingga ke akar-akarnya.

Dia akan mengumumkan rencana keamanannya pada Selasa (8/10/2024).

Sedikitnya 24 politisi dibunuh selama proses pemilu yang diwarnai kekerasan menjelang pemilihan umum pada Juni lalu, yang dimenangkan oleh tokoh partai berkuasa dengan telak, menurut data resmi. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Belum Sepekan Menjabat, Wali Kota Chilpancingo Meksiko Dibunuh"

Baca juga: Pria Ini Potong Kemaluannya dengan Kapak Setelah Konsumsi Jamur Ajaib

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved