Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pendidikan

178 Mahasiswa Digembleng Bela Negara di Pusdikpenerbad, Materi Proxy War Hingga Bahaya Judol

Ratusan mahasiswa baru Politeknik Furnitur dan Pengelolaan Kayu (Polifurneka) Kendal ikuti bela negara di Pusdikpenerbad, Rabu (9/10/2024).

Tribun Jateng/Rahdyan Trijoko Pamungkas 
Penutupan kegiatan bela negara yang diikuti ratusan mahasiswa Polifurneka di Pusdikpenerbad  

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Ratusan mahasiswa baru Politeknik Furnitur dan Pengelolaan Kayu (Polifurneka) Kendal ikuti bela negara di Pusdikpenerbad, Rabu (9/10/2024).

Mahasiswa baru itu dibina selama rangkaian bela negara yang digelar di Pusat Pendidikan Penerbang TNI Angkatan Darat (Pusdikpenerbad).

Pembantu Direktur II, Dian Eko Hari Purnomo mengatakan tujuan mengikutkan mahasiswa barunya bela negara untuk membentuk kedisiplinan dan tertib selama mengikuti perkuliahan. Mereka dilatih bela negara selama tiga hari.

"Mahasiswa baru yang mengikuti bela negara sebanyak 178 orang," tuturnya kepada tribunjateng.com.

Ia mengaskan bela negara wajib  diikuti mahasiswa baru Polifurneka. Bela negara merupakan program wajib yang digelar kampusnya setiap tahun.

"Bela negara ini tidak masuk SKS tapi wajib diikuti. Sekarang angkatan keenam," tandasnya.

Baca juga: USM Gelar Kuliah Umum Kebangsaan dan Kesadaran Bela Negara Bersama Laksda TNI Kresno Boentoro

Baca juga: Video Penampakan Helikopter Militer dan Alutsista Penerbad Dipamerkan di Lanumad Semarang

Sementara itu Pasti Ops Pusdikpenerbad, Lettu Cpn Eko Heri mengatakan Pusdikpenerbad terdapat pelatih-pelatih memiliki kualifikasi untuk melatih. Para mahasiswa dibentuk kedisiplinan.

"Kami bentuk mulai disiplin waktu. Bangun tidur hingga tidur malam kami atur," tuturnya.

Lanjutnya, peserta bela negara juga dilatih kekompakan mulai dari permainan hingga kerjasama. Para mahasiswa juga dilatih kepemimpinan.

"Jadi setiap kegiatan ada pemimpin regu untuk mengatur regunya," tuturnya.

Tak hanya itu, mahasiswa Polifurneka juga diberi pemahaman ideologi. Peserta diberikan materi wawasan Nusantara, dan bela negara.

"Kami juga berikan materi bahaya judi online dan Proxy War," imbuhnya.

Ia mengatakan waktu tiga hari untuk pelatihan kepada mahasiswa dirasa kurang. Namun pihaknya berusaha mencoba memberikan variasi materi pada pelatihan bela negara.

"Insyaallah outputnya setelah dari sini bisa lebih disiplin," tuturnya.(rtp)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved