Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Siswi SMK Hilang di Gunung Slamet

"Jadi-jadian atau Burung Beneran?" Warganet Debat Soal Penolong Vio yang Tersesat di Gunung Slamet

Ada warganet yang menyebut burung jadi-jadian. Burung itu disebut sebagai sosok 'baik' yang membantu para pendaki yang tersesat di Gunung Slamet

|
Editor: Muhammad Olies
Ist. Basarnas Pos Sar Cilacap 
Pendaki bernama Naomi Daviola Setyani alias Vio (17) pelajar SMK di Semarang yang sempat dikabarkan hilang dua hari di Gunung Slamet ditemukan dalam keadaan selamat. Vio bertemu dan menangis haru memeluk orangtuanya, Selasa (8/10/2024). Pendaki tersebut ditemukan di sekitar jalur Gunung Malang. 

TRIBUNJATENG.COM - Media sosial masih diramaikan perbincangan soal siswi SMK asal Semarang Naomi Daviola Setyani alias Vio (17) yang tersesat di Gunung Slamet, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

Peristiwa yang dialami Vio memang sentimentil. Pelajar ini hilang di Gunung Slamet selama tiga hari. 

Namun ia ditemukan dalam kondisi sehat dan selamat. 

Kesaksian Vio selama tiga tersesat di kawasan hutan Gunung Slamet juga bikin penasaran.

Ia mengaku ada seekor burung yang menuntunnya keluar dari hutan Gunung Slamet.

Pengakuan Vio soal sosok burung itu memancing beragam pertanyaan masyarakat.

Banyak yang menilai sosok burung yang dilihat Vio hanyalah seekor burung biasa.

Sebagian lainnya menilai dari sisi mistis. Ada yang menyebutnya burung jadi-jadian.

Burung itu disebut sebagai sosok 'baik' yang membantu para pendaki tersesat di Gunung Slamet. 

Baca juga: Cara Vio Bertahan Hidup Saat Hilang di Gunung Slamet, Hanya Dengan 3 Potong Roti

Baca juga: Kisah Naomi Siswi SMK Semarang yang Tersesat 2 Hari di Gunung Slamet, Restu Orangtua Lebih Utama

Beragam perdebatan itu satu di antaranya dituangkan dalam kolom komentar instagram @undercover.id pada Rabu (9/10/2024).

Dalam kolom komentar, sebagian netizen menyampaikan salut atas kegigihan Vio selama tersesat tiga hari.

 Apresiasi pun disampaikan kepada Tim SAR gabungan yang berhasil menyelematkan Vio.

Namun sebagian lainnya mempertanyakan burung yang disebut Vio telah menolongnya.

Sebagian warganet mempercayai burung itu merupakan sosok penolong para pendaki.

Seperti yang disampaikan oleh akun @oken_acccam.

Dirinya mempercayai burung itu menjadi penunjuk jalan para pendaki yang tersesat.

"Banyak cerita terkait burung sebagai penunjuk jalan. Oh ternyata memang benar ya?? Terimakasih Alam," tulis akun @oken_acccam.

"Alam tak pernah ingkar janji mas," balas akun @somedays_are_diamonds.

"Terimaksih Allah," tambah akun @rudiansyah_38.

"Benar bang kaya kejadian di Gn Lawu juga gitu," ujar akun @bashd_5.

 "@somedays_are_diamonds tapi manusia selalu ingkar janji mas," jelas akun @nina_vi98.

Naomi Daviola, siswi SMK yang tersesat di Gunung Slamet, menceritakan pengalaman mendebarkan saat mengikuti burung untuk menemukan jalan keluar. Ibunya masih trauma.
Naomi Daviola, siswi SMK yang tersesat di Gunung Slamet, menceritakan pengalaman mendebarkan saat mengikuti burung untuk menemukan jalan keluar. Ibunya masih trauma. (Rahdyan Trijoko Pamungkas)

Meski sebagian mempercayai kehadiran burung merupakan perpanjangan dari Tuhan, sebagian warganet mengungkapkan alasan logis kehadiran burung tersebut.

Seperti akun @alfrizatryw yang menyebutkan burung banyak ditemukan di jalur pendakian karena mencari makanan yang tercecer dari para pendaki. 

"Burung biasanya cari makan cacing di jalur,, klo kita samperin diaa ngejauuh taapi masi lompat di jalur,, jadi tmpt burung hinggap itu di jalur yg sebenrnya," tulis akun @alfrizatryw.

"Di slamet khususnya banyak banget burung kaya gagak yg cari makan di jalur, mereka turun ke jalur atau jalan setapak yg biasa di lewatin para pendaki. Jadi ini bukan hal aneh atau magis yah soalnya emang hampir di semua gunung burung jenis kaya gitu selalu penasaran kalau ada manusia dan mereka selalu di depan jalan kita jadi seolah-olah si burung menuntun kita padahal engga," balas akun @towi_asidik.

 Penjelasan keduanya pun disambut ramai warganet, berikut tanggapannya:

@dafinah.duludevi: Burung menunjukkan jalan atas perintah Allah

@somedays_are_diamonds: @nina_vi98 jangan ikut2an kak 

@heyhojey94: Ke Allah dulu, burung hanya perantara

@rilorpa: Bener banget, saya pernah ditunjukin jalan sama burung wktu naik pangrango

@si__wawa__: @towi_asidik nih, penjelasan logisnya. Jangan malah fokus kleniknya.

@hnndsr: @somedays_are_diamonds benar2 ajaib, kalau dinalar gak akan bisa, tapi benar terjadi... Masya Allah

@_giwan_: Yup,.. mau gak percaya tapi ngalami sendiri waktu nyasar ke danau kaco kerinci

Baca juga: Ada Teriakan Minta Tolong di Pos 7, Naomi Pendaki Gunung Slamet Asal Semarang Dikabarkan Hilang

 Tersesat Vio Ngaku Ditolong Seekor Burung 

Tiga hari hilang di Gunung Slamet, seorang pendaki perempuan bernama Naomi Daviola Setyani alias Vio (17) akhirnya ditemukan selamat oleh TIm SAR.

Kisah Vio pun viral di media sosial.

Siswi SMK itu diketahui hilang di jalur pendakian Gunung Slamet via jalur Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga sejak Minggu (6/10/2024).

Selama tiga hari Vio bertahan seorang diri dan baru ditemukan Tim SAR sekitar 350 meter heading 120 derajat dari Pos 7 pada Selasa (8/10/2024) siang.

Momen penyelamatan Vio terekam kamera dan diunggah ulang oleh sejumlah akun media sosial.

 Satu di antaranya diunggah oleh akun instagram @undercover.id pada Rabu (9/10/2024).

Dalam postingannya, terekam momen ketika Vio sesaat ditemukan Tim SAR.

Vio yang mengenakan jaket berwarna hitam itu terlihat menangis terharu di pelukan petugas.

Petugas SAR pun terlihat mencoba menenangkan Vio.

Gadis itu terlihat dibelai dan diberikan biskuit Roma.

"Nggapapa-nggapapa, ini makan dulu ini," ujar seorang petugas memberikan Vio biskuit Roma.

Dalam tayangan selanjutnya, terekam momen Vio bertemu dengan satu dari 39 orang rekannya.

Vio yang berjalan bersama sejumlah anggota SAR terlihat segera berlari memeluk ibunya sesaat tiba di Posko Basecamp Bambangan.

Perempuan itu terlihat menangis sembari terus memeluk erat ibu dan ayahnya.

 Dalam slide postingan selanjutnya, terunggah kronologi Vio sebelum tersesat hingga berhasil ditemukan petugas.

Dalam curhatannya yang diambil dari aplikasi Whatsaap, Vio mengaku tidak salah jalur ketika mendaki Gunung Slamet.

Dirinya justru tengah menunggu dua orang rekannya yang berada di belakangnya.

Beberapa saat menunggu, dua orang rekannya itu tak kunjung muncul.

Dirinya pun baru tersadar dirinya sendirian di tengah jalur pendakian.

 Di hadapannya tak ada jalur pendakian, seluruhnya hutan lebat yang dipenuhi beragam vegetasi tumbuhan.

"Saya nggak salah jalur, saya awalnya turun sesuai jalur, saya nunggu 2 orang di pertengahan jalan. Tiba-tiba saya nengok ke belakang udah sepi, padahal gada yang papasan sama saya," ungkap Vio dalam pesan singkat.

"Harusnya kan kalo turun langsung Plawangan. Tapi nggak, depan saya itu full hutan kanan-kiri, depan-belakang hutan semua," bebernya.

Lantaran kehilangan arah, dirinya mencoba mencari jalan.

Vio ketika itu mengaku kelelahan dan memutuskan beristirahat di jalur pendakian pada Minggu (6/10/2024) malam.

Tak membawa tenda atau peralatan, dirinya berhasil melewati dinginnya malam.

Pada Senin (7/10/2024) pagi, Vio pun terbangun sendirian.

Dirinya kembali melanjutkan perjalanan tanpa pegangan.

Namun ada sesuatu yang tidak biasa ditemuinya.

Dirinya mendapati seekor burung yang terus berkicau kepadanya seakan menunjukkan jalan.

Tak berpikir panjang, Vio pun mulai mengikuti burung tersebut hingga sore hari.

Dirinya pun terpaksa berhenti karena kabut semakin tebal dan hujan deras mengguyur Senin (7/10/2024) petang hingga malam. 

"Akhirnya Minggu malam saya tidur di pertengahan jalan. Paginya saya ngikuti burung sampe turun lalu nak, karena saya ga kuat akhirnya saya istirahat jam 4 sore itu posisi udah full kabut + hujan badai," ungkap Vio.

Malam keduanya di hutan pun berhasil dilewatinya.

Masih dalam kondisi tak tahu arah, Vio kembali terbangun oleh suara burung pada Selasa (8/10/2024) pagi.

Dirinya kembali bergegas mengikuti suara burung itu lagi.

Tak dijelaskan secara detail, baik jenis ataupun bentuk burung yang menunjukkannya arah, namun Vio meyakini burung itu menjadi penolongnya.

Baca juga: Misteri Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Sumbing, Tak Ada Data Pendaki Hilang

Perjuangannya pun tak sia-sia, tepatnya pukul 10.07 WIB, dirinya mendengar suara sejumlah orang memanggil-manggil namanya dari kejauhan.

Mengetahui hal tersebut, dirinya pun berusaha berteriak sekuat tenaga yang kemudian didengar oleh Tim SAR yang menyisir area. 

"Selasa pagi saya coba lagi untuk jalan naik mengikuti arah burung lagi, akhirnya jam 9 saya berhenti, saya istirahat sampai jam 10. Pukul 10.07 saya dengar ada orang manggil-manggil saya," ungkap Vio.

"Saya coba teriak sekuat tenaga saya, akhirnya mereka notice saya. Di situ saya langsung lemes, terharu, bersyukur ke Tuhan atas penyertaannya berhari-hari," jelasnya.

 Postingan tersebut pun disambut syukur oleh masyarakat.

Banyak yang memuji keteguhan Vio dan berterima kasih kepada Tim SAR.

Namun sebagian lainnya justru mempertanyakan sosok burung yang membantu Vio menunjukkan jalan.

Kronologi Penemuan Vio

Kronologi seorang siswi SMK asal Semarang bernama Naomi Daviola Setyani alias Vio (17), yang hilang saat mendaki Gunung Slamet, namun akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.

Pendaki tersebut ditemukan dalam keadaan sehat dan selamat oleh Tim SAR Bambangan di sekitar jalur Gunung Malang.

Vio sempat tersesat dan hilang di Gunung Slamet via jalur Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.

"Alhamdulillah kami sudah menemukan survivor dekat dengan jalur pendakian Gunung Malang."

"Alhamdulillah survivor masih dalam keadaan sehat dan selamat," ucap laporan suara dari Handy talkie (HT) di Base Camp Bambangan, Selasa (8/10/2024).

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purbalingga, Prayitno menambahkan Selasa siang membenarkan soal Tim SAR Gabungan telah menemukan pendaki perempuan yang sempat dikabarkan tersesat dan hilang di Gunung Slamet.

Pendaki tersebut hilang sejak Minggu (6/10/2024).

"Pendaki ditemukan tim SAR saat melakukan pencarian di Jalur Gunung Malang, Purbalingga," terang Prayitno dikutip dari Tribunmuria.com. 

Pendaki perempuan tersebut ditemukan sekitar pukul 10.03 WIB dalam kondisi sehat dan selamat.

Tim SAR saat ini masih melakukan evakuasi terhadap survivor dibawa turun menuju Base Camp Bambangan.

"Kami bersyukur karena pencarian yang dilakukan sejak semalam hingga pagi tadi membuahkan hasil," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang pendaki Gunung Slamet atas nama Naomi Daviola Setyani alias Vio (17), pelajar SMK yang berdomisili di Jalan Kauman Baru Blok B-1 Semarang, dikabarkan hilang.

Berdasarkan laporan dari Kepala Pos Pemantauan Bambangan, Sugeng Riyadi yang dapat cerita dari pendaki mengatakan survivor Vio turun terlebih dahulu. 

Vio diketahui turun bersama rekannya mas-mas pirang. Akan tetapi jarak keduanya agak jauh. 

Siswi SMK di Semarang itu turun dengan mengambil posisi di sebelah kanan dari arah puncak, sedangkan lelaki pirang tersebut agak ke tengah.

Sementara itu ada dua pendaki lain yang berada di belakang Vio yang ikut memantau dari kejauhan. 

Dikatakannya saat itu Vio banyak berhenti.

Akan tetapi teman pendaki lain tersebut mengatakan firasatnya tidak enak karena Vio turun di sisi sebelah kanan. 

Ketika pendaki di belakang Vio sudah sampai di pos 9, lelaki pirang bersama admin sedang tidur menunggu kedatangan mereka.

"Lalu admin itu bertanya yang cewe satu mana? Padahal Vio turun duluan dibanding pendaki lainnya yang turunnya belakangan."

"Akhirnya 3 orang pendaki lainnya memutuskan untuk terus turun sama admin," katanya kepada Tribunmuria.com, Selasa (8/10/2024). 

Dan tiba-tiba di pos 7 itu dikatakanya ada orang sedang ngecamp mendengar ada suara minta tolong dan terdengar suara cewek.

Tapi setelah dipastikan dimana keberadaan suara itu tidak ditemukan apa-apa. 

Akhirnya si admin bersama orang 2 cowo itu naik lagi ke atas dan belum ketemu juga. 

Berangkat bersama rombongan 40 orang

Diketahui, Vio berangkat bersama rombongan sejumlah 40 orang pendaki dari Base Camp Bambangan, Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa, Karangreja, Purbalingga, Sabtu (5/10/2024) sekira pukul 23.00 WIB. 

Kemudian kembali lagi ke base camp Bambangan, Minggu (6/10/2024) sekira pukul 21.24 WIB.

Pada Senin (7/10/2024) pukul 11.00 WIB Ketua Rombongan melapor kepada pihak basecamp bahwa ternyata ada satu anggotanya yang hilang. 

"Atas laporan tersebut Tim SAR Bambang sejumlah 9 orang naik melaksanakan pencarian," ujarnya. 

Pihaknya mengatakan hari ini Selasa (8/10/2024) ada penambahan personel 21 orang dari SAR untuk membantu melakukan pencarian. 
 
Pencarian sempat difokuskan di Pos 7, karena ada info dari pendaki rombongan lain mendengar suara minta tolong di Pos 7. 

Jalur pendakian Gunung Slamet sempat ditutup total sejak Senin (13/5/2024) menyusul adanya peningkatan aktivitas vulkanik. 

Namun pada 10 Agustus 2024 jalur pendakian kembali dibuka untuk umum.

 

Artikel ini diolah dari WartaKotalive.com

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved