Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Video

Sosok Heroik Sarmo dan Jamin Dua Pria Pemberani Berhentikan Kereta Api Karena Rel Putus di Blora

Sarmo (66) dan Jamin (62) mendapat penghargaan atas aksi heroik selamatkan perjalanan kereta api dari rel putus di Desa Pengkoljagong Kabupaten Blora.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG-  Berikut ini video Sosok Heroik Sarmo dan Jamin Dua Pria Pemberani Berhentikan Kereta Api Karena Rel Putus di Blora

Dua lansia pemberani Sarmo (66) dan Jamin (62) mendapat penghargaan atas aksi heroik selamatkan perjalanan kereta api dari rel putus di Desa Pengkoljagong Kabupaten Blora.

Kedua lansia warga Pengkoljagong langsung memberhentikan perjalanan kereta api 132A Darmawangsa setelah mengetahui adanya gangguan rel putus di jalur hulu Km 57+1, petak jalan antara Stasiun Doplang dan Stasiun Randublatung pada Senin (7/10/2024) lalu.

Dua pria itu diberi penghargaan oleh PT Kereta Api Indonesia Daop 4 Semarang. Penghargaan itu diberikan langsung oleh Kepala Daerah Operasi 4 Semarang, Daniel Johannes Hutabarat di Stasiun Semarang Tawang, Jumat (11/10/2024).

Sarmo mengaku saat itu akan mencari ketela di dekat jalur kereta api untuk hewan ternak. Pria yang merupakan pengembala sapi ini mempunyai perasaan mengganjal saat melihat sisi selatan rel.

"Saat itu saya  menuntun sepeda  menengok ke arah selatan rel kok perasaan  tidak enak. Setelah dilihat rel seperti putus," ujar Sarmo saat menerangkan ke wartawan menggunakan Bahasa Jawa.

Ketika mengetahui hal itu, sepeda yang dituntunnya langsung dititipkan di warung dan memanggil adiknya yang sedang mencari rumput di lokasi tersebut. Dirinya mengajak adiknya untuk melakukan tindakan karena ada rel kereta yang putus.

"Saya menuju ke arah kereta api yang akan melintas di jalur itu, " tuturnya.

Awalnya, dia akan melaporkan temuannya itu ke petugas perkeretaapian. Namun karena kondisi mendesak dirinya memberanikan diri berlari ke arah kereta api dan membuat sandi darurat.

"Saya mengangkat kedua tangan dan menunjuk rel di hadapan kereta api tetapi tidak berhenti. Adik saya kebetulan memakai baju warna merah saya suruh lepas dan saya suruh angkat," tuturnya.

Dia mengaku mengerti sandi-sandi kereta api dari keluarganya. Sebab keluarganya ada yang bekerja di PJKA.

"Masku, adikku, bapakku, mbahku pernah kerja di PJKA jadi tahu sandinya," imbuhnya.

Ia merasa senang mendapat hadiah dari PT KAI karena keberaniannya. Dirinya bersama sang adik masing-masing mendapatkan hadiah dari KAI uang tunai berupa uang tunai sebesar Rp 10 juta, ponsel Samsung, tiket kereta api kelas luxury ke Jakarta, dan bingkisan dari PT KAI Daop 4 Semarang.

"Handphone buat cucu sementara uangnya buat beli pupuk," ujarnya sembari tersenyum.

Sementara Jamin sang adik mengaku mengangkat kaosnya berwarna merah di tengah rel kereta api. Dirinya tak khawatir bakal tertabrak kereta api saat melakukan aksi heroik itu.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved