Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Batang

KPU Batang Ajak Warga Sampaikan Usulan Jelang Debat Pilkada 2024

Menjelang debat perdana Pilkada Kabupaten Batang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat menggelar diskusi kelompok.

Penulis: dina indriani | Editor: rival al manaf
Dok Diskominfo Batang
FGD Isu Strategi Materi Debat Publik Antar Pasbalon tahun 2024 di Hotel Sendangsari, Senin (14/10/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Menjelang debat perdana Pilkada Kabupaten Batang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat menggelar diskusi kelompok yang berfokus pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Diskusi ini melibatkan perwakilan komunitas, organisasi masyarakat (ormas), hingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yang diberikan kesempatan untuk menyampaikan harapan mereka agar dapat dijadikan bagian dari materi debat.

Ketua KPU Batang, Susanto Waluyo, menyatakan bahwa masyarakat diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengutarakan harapan yang sesuai dengan RPJMD Batang.

"Masukan warga akan dirangkum oleh tim perumus untuk dijadikan bahan materi debat yang akan digelar pada 25 Oktober 2024," ujarnya.

Sekretaris Bappelitbang, Bagus Pambudi, menjelaskan beberapa pokok bahasan yang diharapkan menjadi fokus dalam debat nanti, yaitu peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), pengembangan infrastruktur, dan sarana prasarana. 

"Yang terpenting adalah penataan ruang yang berdaya saing serta menjalin kemitraan dengan kalangan eksternal termasuk organisasi kemasyarakatan," tegasnya.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Subkhi, berharap dalam penyusunan materi debat, disertakan pula tanggapan para pasangan calon (paslon) tentang regulasi izin pendirian rumah ibadah.

"Sampai saat ini regulasinya belum jelas, jadi banyak yang belum bisa membangun rumah ibadah, terutama yang minoritas. Kami berharap, siapa pun nanti yang terpilih bisa mewujudkannya," tuturnya.

Senada dengan itu, perwakilan warga berkebutuhan khusus, Muhammad Khikmat, mengharapkan agar paslon yang terpilih nanti dapat menjadikan Batang lebih inklusif dalam aksesibilitas dan mobilitas, terutama bagi warga berkebutuhan khusus.

"Di Batang belum ada sekolah inklusif, solusinya adalah membangun yayasan yang bisa mengakomodir siswa berkebutuhan khusus untuk mendapatkan akses pendidikan yang lebih dekat," harapnya.

Di sisi kesejahteraan, para atlet berkebutuhan khusus yang telah berprestasi juga harus diperhatikan.

"Kami meminta kesejahteraan mereka disetarakan dengan atlet non-disabilitas," tandasnya.(din)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved