Kabinet Prabowo Gibran
"Enggak Gabung Enggak Masalah" Megawati Santai Soal Sikap ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
Namun hingga kini, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri belum memastikan apakah partainya akan bergabung atau berada di luar pemerintahan.
TRIBUNJATENG.COM - Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI Terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka digelar empat hari lagi.
Terkait hal itu, Prabowo juga sudah memanggil lebih dari 100 nama yang diproyeksikan mengisi pos menteri, wakil menteri hingga kepala badan di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Namun hingga kini, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri belum memastikan apakah partainya akan bergabung atau berada di luar pemerintahan.
Termasuk apakah jika bergabung, PDIP akan mengajukan nama-nama yang digadang-gadang bakal menjadi menteri Kabinet Prabowo-Gibran.
Baca juga: SOSOK Bang Ara dan Budiman, 2 Eks Kader PDIP yang Duduki Menteri-Wamenteri Kabinet Prabowo-Gibran
Baca juga: Puan Pastikan PDIP Tetap Solid di Jelang Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo
Di tengah kegiatan kampanye pada Selasa (15/10/2024) siang, gawai politisi senior PDI Perjuangan (PDIP) sekaligus Calon Gubernur Jakarta, Pramono Anung berdering.
Rupanya, ada panggilan masuk dari seorang staf Presiden terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Isi pesan yang disampaikan kepada Pramono, meminta untuk segera datang ke kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Pramono bergegas melaju dengan menumpangi mobil pribadinya menuju kediaman Prabowo.
Mengenakan kemeja batik berwarna coklat, Pramono tiba di kediaman Prabowo pada pukul 12.48 WIB.
Kehadiran Pramono yang berstatus sebagai Calon Gubernur Jakarta dari PDIP seketika menjadi sorotan di tengah para calon menteri kabinet yang diundang dalam pertemuan dengan Prabowo.
Setibanya di kediaman Prabowo, Pramono tak menggubris permintaan wartawan untuk melakukan wawancara terkait tujuan kedatangannya ke rumah Prabowo.
Pertemuan Pramono dengan Prabowo berakhir sekira pukul 13.43 WIB siang. Hal itu ditandai dengan Mobil Toyota Kijang Innova Zenix hitam bernomor polisi B 1670 WIZ itu langsung pergi meninggalkan Kertanegara.
Saat bergerak meninggalkan rumah Prabowo, semua kaca jendela mobil yang ditumpangi Pramono Anung tampak tertutup.
Dia menghindari pertanyaan wartawan terkait tujuan pertemuannya dengan Prabowo.
Dari luar kaca jendela mobil yang gelap akibat dilapisi kaca film itu, terlihat shilouette Pramono yang hanya memberikan gesture tangan namaste, saat diminta para wartawan untuk membuka kaca jendela mobil.
Sumber Tribunnews mengungkapkan, tidak ada pembicaraan perihal kabinet menteri dari kader PDIP saat Pramono Anung bertemu Prabowo di rumah Kertanegara itu.
Pertemuan itu justru lebih membahas soal rencana pertemuan Prabowo dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
Selain itu, Promono juga meminta restu maju sebagai Cagub Jakarta kepada Prabowo.
Sumber Tribunnews juga menyampaikan, tak ada pesan khusus yang dibawa oleh Pramono dari Megawati untuk Prabowo. Sebab, permintaan pertemuan Pramono dengan Prabowo sangat mendadak.
“Tak ada pesan dari Megawati, karena pemanggilan (ke rumah Prabowo) mendadak,” kata sumber itu.

Sumber Tribunnews menambahkan, Prabowo dalam pertemuan itu meminta langsung untuk berbicara kepada Megawati soal menteri di kabinetnya.
“Pramono menyampikan kepada Prabowo, untuk membicarakan soal menteri dari PDIP, disampaikan langsung saja kepada Megawati ketika bertemu nanti,” ujarnya.
Sumber lain pun mengatakan, selepas bertemu Prabowo, Pramono langsung bergegas menemui Megawati di kediaman Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Selasa sore.
Pramono tampak seorang diri menemui Megawati di Teuku Umar, Menteng. Di sana, Pramono menyampaikan isi pertemuannya dengan Prabowo kepada Megawati.
Baca juga: Belum Ada Kader PDIP dan PKS yang Dipanggil Jadi Calon Menteri, Ini Penjelasan Prabowo
Dia mengaku tidak tahu persis apa yang disampaikan Pramono kepada Megawati. Sebab, pertemuan itu disebut hanya berlangsung empat mata.
Soal rencana pertemuan Megawati dengan Prabowo, Ketua DPP PDIP Puan Maharani menjawab soal kemungkinan akan terjadi pada hari ulang tahun ke-73 Prabowo Subianto, Kamis, 17 Oktober 2024.
"InsyaAllah (pertemuan terjadi besok)," kata Puan di Jakarta, Rabu.
Saat kembali ditegaskan soal pertemuan itu terjadi bertepatan dengan hari ulang tahun Prabowo, Puan kembali menjawab pernyataan yang sama.
"InsyaAllah," tegas Puan.
Namun, sumber lain menyampaikan, pertemuan Megawati dengan Prabowo urung terlaksana pada Kamis (17/10/2024). Sebab, saat ini Megawati dalam posisi belum bisa mengambil sikap partainya di pemerintahan Prabowo.
Selain itu, Megawati juga dalam kondisi santai dan tak mempermasalahan soal gabung tidaknya PDIP di pemerintahan Prabowo.
“Ibu dalam posisi ‘santai’, enggak gabung pun enggak masalah,” terang sumber itu.
Sumber Tribunnews lainnya juga mengatakan, pertemuan Megawati dengan Prabowo kemungkinan bakal terjadi setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2024, mendatang.
Dia mengatakan, Megawati masih belum mau bertemu dengan Prabowo. Namun, hal itu belum bisa dipastikan alasannya. Sebab, Megawati akan mengambil momentum yang tepat dalam setiap sikap dan keputusan partainya.
Adapun, informasi yang diterima Megawati masih ingin melihat konstelasi Pilkada Serentak 2024 hingga gelaran Kongres PDIP yang akan digelar April 2025, untuk menetukan keputusan bergabung atau tidak di pemerintahan Prabowo.
Termasuk, melihat sejauh mana keterlibatan alias cawe-cawe Joko Widodo (Jokowi) dalam pembentukan kabinet Prabowo-Gibran.
“Ibu masih belum mau ketemu,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Bapilu PDIP yang juga Wakil Ketua MPR RI Fraksi PDIP Bambang Wuryanto mengungkapkan adanya selisih pendapat di internal partainya terkait wacana PDIP bergabung ke pemerintah Prabowo.
Hal itu disampaikan Bambang saat ditanya mengenai peluang PDIP bergabung ke pemerintahan dan bakal menyodorkan nama calon menteri untuk kabinet.
“Begini, kalau saya bicara sama dikau, keputusan untuk itu aku belum dengar. Tetapi yang berkembang, itu kan, namanya pendapat kan berbeda-beda yang berkembang di antara kawan-kawan itu,” kata Bambang.
Menurut pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini, terdapat pihak-pihak di internal PDIP yang ingin segera masuk ke pemerintahan Prabowo.
Selain itu, ada kader-kader di PDIP yang ingin terlebih dahulu melihat perkembangan dan tidak mau tergesa-gesa mengambil keputusan untuk bergabung pemerintahan.
Bahkan, kata Pacul, ada kader-kader yang secara tegas tidak ingin PDIP berada di barisan pemerintahan, dengan mempertimbangkan kepentingan bangsa.
“Ada yang ingin segera masuk, ada yang ingin masuknya nanti saja, karena kita lihat perkembangannya dulu kayak apa. Kemudian ada yang mengatakan sudahlah enggak usah masuk. Jadi ada tiga klaster yang sedang berdinamika,” ungkap Pacul.
Baca juga: Benarkah Kader PDIP ke Kabinet Prabowo Gibran, Inilah Tanggapan Puan Maharani
Puan dan Olly Temui Megawati
Di tengah kabar pertemuan Megawati dan Prabowo, Puan Maharani dan Olly Dondokambey menemui Megawati di kediamannya di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (16/10/2024) malam.
Puan terlihat keluar dari kediaman Megawati sekira pukul 19.06 WIB. Dari dalam mobilnya, Puan tak banyak berkomentar ketika dihujani pertanyaan wartawan soal rencana pertemuan Megawati dengan Prabowo.
Dia lagi-lagi berkomentar “insyaAllah” dan tidak memastikan waktu pertemuan Megawati dengan Prabowo. Kali ini, Puan terlihat tidak begitu bersemangat ketika menanggapi pertanyaan wartawan.
Pemandangan itu berbeda ketika Puan ditanya wartawan soal rencana pertemuan Megawati dengan Prabowo, sebelumnya. Saat itu, Puan tampak bersemangat dan melempar senyumnya.
Mobil hitam yang ditumpanginya pun pergi meninggalkan Teuku Umar, Menteng.
Selang satu jam atau sekira pukul 20.03 WIB, Bendahara Umum DPP PDIP Olly Dondokambey pun terlihat keluar dari kediaman Megawati.
Olly pun tak mau berkomentar ketika ditanya wartawan soal rencana pertemuan Megawati dengan Prabowo.
Kendaraan yang ditumpanginya hanya melambat ketika dicegat wartawan, dan melaju meninggalkan kediaman Megawati.
Menunggu Dua Tahun
]Keinginan Prabowo untuk merangkul seluruh partai politik dalam pemerintahan akan dipimpinannya telah dilakukan selepas dirinya dipastikan menjadi presiden terpilih RI periode 2024-2024, termasuk kepada PDIP selaku partai politik pengusung capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024 sekaligus partai pemenang Pileg 2024.
Bahkan, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra sekaligus adik rabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, menyebut Prabowo sudah dua tahun menunggu untuk bertemu Megawati Soekarnoputri.
"Pak Prabowo sudah menunggu dua tahun, ya sudah 2 tahun lebih September 2022, saya tahu itu," kata Hashim di Universitas Indonesia, Depok, Rabu (16/10/2024).
Hashim menjelaskan, saat ini pihaknya menunggu petunjuk dari Megawati terkait PDIP akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau tidak. Keputusan PDIP tersebut disebut Hashim berada di tangan Megawati.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Kala Wajah Para Menteri Tegang naik Pesawat Hercules, Sri Mulyani Bangga Naik Super Hercules C-130 |
![]() |
---|
Fakta-fakta Lembah Tidar Magelang Lokasi Pembekalan Menteri Kabinet Prabowo, Dijuluki Paku Bumi Jawa |
![]() |
---|
Akhir Pekan Ini, Menteri-Wamen Prabowo Outbond 3 Hari di Akmil Magelang, Tidur di Tenda |
![]() |
---|
INFOGRAFIS Kabinet Merah Putih Prabowo Gibran |
![]() |
---|
Mayor Teddy Dilantik Jadi Seskab, Pramono Anung: Dia Pengalaman 2X dengan Jokowi dan Prabowo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.