Proses Hukum Kecelakaan Toyota Altis vs Honda Scoopy di Wonogiri Masih Berjalan

TRIBUNJATENG.COM, WONOGIRI – Proses hukum kasus kecelakaan antara motor Honda Scoopy dan mobil Toyota Altis di Kecamatan Nguntoronadi, Wonogiri, pada Kamis (15/8/2024) hingga kini masih berlangsung. Kecelakaan tersebut menyebabkan dua mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) yang berboncengan dengan motor Scoopy meninggal dunia, sementara pengemudi Toyota Altis telah ditetapkan sebagai tersangka.

Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo, menyampaikan bahwa berkas perkara saat ini masih berstatus P18 dan P19, artinya berkas belum lengkap dan dikembalikan ke penyidik untuk dilengkapi.

"Penyidik terus melengkapi berkas perkara sesuai petunjuk dari Penuntut Umum," kata Anom, Rabu (16/10/2024).

Baca juga: 4 Fakta Kecelakaan Altis Vs Scoopy yang Tewaskan 2 Mahasiswi UNS, Pengemudi Tak Punya SIM

Tersangka dalam kasus ini adalah Febi Diana Sari (30), warga Kecamatan Baturetno.

Saat ini, ia belum ditahan karena memiliki anak kecil yang masih membutuhkan ASI.

Meski begitu, Anom menegaskan bahwa proses hukum akan terus berjalan.

"(Sampai saat ini) belum ditahan," tambahnya.

Sebelumnya, pihak kepolisian menyatakan bahwa penahanan tersangka akan dilakukan setelah berkas perkara rampung dan diserahkan ke Kejaksaan.

Kecelakaan terjadi di jalan raya Ngadirojo-Nguntoronadi, tepatnya di Dusun Dringo, Desa Wonoharjo, Kecamatan Nguntoronadi, Wonogiri, pada Kamis (15/8/2024).

Korban tewas adalah Fiqy Zuhrotur Rohmah (22) dan Imelda Dewi Arifin (22), keduanya mahasiswi UNS yang sedang berboncengan menggunakan Honda Scoopy.

Keduanya bertabrakan dengan Toyota Corolla Altis bernomor polisi B-1690-WEN yang dikemudikan Febi Diana Sari.

Kronologi kejadian menyebutkan bahwa Honda Scoopy yang ditumpangi kedua korban melaju dari arah utara (Ngadirojo) menuju selatan (Nguntoronadi).

Saat tiba di lokasi, mobil Corolla dari arah berlawanan mendahului kendaraan lain dan terlalu ke kanan, sehingga terjadi benturan.