Semarang
Selama Enam Bulan di Tembalang Ada 3 Bayi Dibuang, Polisi : Kami Cek Dulu
Pembuangan bayi pertama terjadi di depan Kantor Permodalan Nasional Madani (PNM) Kelurahan Mangunharjo, Tembalang, Kota Semarang, Jumat (24/5/2024).
Penulis: iwan Arifianto | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Selama enam bulan terakhir ada tiga bayi dibuang di Kecamatan Tembalang.
Pembuangan bayi pertama terjadi di depan Kantor Permodalan Nasional Madani (PNM) Kelurahan Mangunharjo, Tembalang, Kota Semarang, Jumat (24/5/2024).
Bayi ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Temuan bayi kedua, terjadi di Jalan Sendang Asri Raya, Kedungmundu, Tembalang atau belakang Kampus Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) pada Sabtu (20/7/2024).
Bayi laki-laki yang ditemukan terbungkus kantong kain warna kuning bertuliskan KKV di lokasi ini dalam kondisi hidup.
Begitupun pada kasus temuan bayi ketiga, saksi mata menemukan bayi laki-laki usia sekira 1 bulan ditemukan dalam kardus.
Selain bayi, polisi menemukan pula kertas bertuliskan Muhammad Zayn,15 September 2024, 12 Rabiul Awal.
Menanggapi temuan tiga bayi itu dalam kurun waktu tiga bulan, polisi mengaku masih melakukan penyelidikan.
"Kami nanti cek dulu," kata Kasatreskrim Polrestabes Semarang Kompol Andika Dharma Sena, Kamis (17/10/2024).
Terkait dengan dua kasus sebelumnya, Andika menyebut, Sejumlah saksi telah diperiksa dan beberapa rekaman CCTV juga sudah dikumpulkan.
"Iya kami tetap akan melakukan penyelidikan untuk mencari pelaku pembuangan bayi (Tembalang)," papar Kasatreskrim Polrestabes Semarang Kompol Andika Dharma Sena.
Sebelumnya, Seorang bayi laki-laki berusia sekira satu bulan ditemukan dalam kondisi hidup di pinggir Jalan Krajan, Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang pada Senin (16/9/2024) sekira pukul 10.00 WIB.
Bayi tersebut ditemukan oleh Siti Rukayyah (30) sebulan lalu tetapi baru dilaporkan ke polisi, Rabu (16/10/2024).
Siti baru melaporkan kejadian itu sebulan kemudian karena merasa kebingungan prosedur mengadu ke polisi.
Terlebih saat mendatangi Komando Rayon Milter (Koramil) setempat, saksi mata disarankan membawa pulang bayi tersebut daripada pelaporannya rumit.
Dua Destinasi Baru di Kota Lama Semarang, Ada Resto Hingga Cafe |
![]() |
---|
Kisah Mukhlisno Gantungkan Harapan pada Alat Penanam Padi Baru di Tengah Krisis |
![]() |
---|
Kisah Syahrul Nelayan di Semarang Tinggalkan Solar, Gunakan Gas Melon Lebih Hemat 3 Kali Lipat |
![]() |
---|
Ini Masalah yang Paling Banyak Dilaporkan Masyarakat Semarang |
![]() |
---|
Lebih dari 8.000 Anak di Semarang Alami Caries Gigi, Ini Penjelasan Dinkes |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.