Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Kisah Viral Febri Siswi SMK di Sragen, 6 Tahun Tanpa Sosok Ayah Setia Rawat Ibu yang Alami Kebutaan

Kondisi rumah Febri siswi SMK kelas 11 Desa Wonotolo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen yang sendirian merawat ibunya masih beralaskan tanah. 

Editor: deni setiawan
TRIBUN SOLO/SEPTIANA AYU LESTARI
Seorang siswi SMK, Febri merawat sang ibu, yakni Suri yang mengalami kebutaan, saat ditemui di rumahnya, Desa Wonotolo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, Kamis (17/10/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Inilah Febri, siswi SMK kelas 11 di Kabupaten Sragen dalam kesehariannya harus merawat ibunya yang mengalami sakit kebutaan.

Semua itu dilakukannya selepas bersekolah.

Adapun sakit kebutaan yang dialami Suri, ibunda Febri ini sudah berlangsung enam tahun dan selama itu pula Febri yang bertanggung jawab, termasuk jika ibunya sakit.

Baca juga: Alkap DPRD Sragen Terbentuk, Suparno: Siap Jalankan Tugas dan Fungsi Dewan

Baca juga: Lagi Marak di Sragen, Contohnya di Desa Kadipiro, Sepekan Sudah 4 Kali Kotak Infak Dicuri

Kondisi rumah siswi SMK kelas 11 Desa Wonotolo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen yang sendirian merawat ibunya masih beralaskan tanah. 

Selain itu, sebagian tembok juga hanya tertutup anyaman bambu. 

Ibunya, Suri sudah mengalami kebutaan sejak 6 tahun lalu. 

Febri hanya tinggal berdua bersama sang ibu, di rumah sederhana di tepian rel kereta api. 

Rumah yang mereka tempati masih beralaskan tanah dan sebagian dindingnya masih terbuat dari anyaman bambu.

Bagian dinding yang lain, sudah bertembok batu bata, setelah mendapat bantuan bedah rumah beberapa tahun lalu.

Tokoh pemuda desa setempat, Jaroni (36) pun iba dengan keadaan keluarga Febri.

Dimana Febri terkadang terpaksa jalan kaki ke sekolah, jika tidak ada boncengan dari temannya.

Padahal, jarak rumah dengan sekolahnya sekira 6 kilometer. 

"Kalau ada boncengan, bonceng temannya, kalau tidak jalan kaki," ujar Jaroni seperti dilansir dari TribunSolo.com, Jumat (18/10/2024).  

Bahkan, Jaroni sampai terenyuh saat mengetahui pada malam hari, Febri mengantar ibunya periksa saat sedang sakit dengan berjalan kaki. 

"Sampai terenyuh itu, pukul 21.00 mengantar ibunya periksa."

"Karena ibunya buta, dituntun, jalan kaki sekira 2 kilometer ketika ibunya sakit," terangnya. 

Jaroni menyampaikan, kehidupan itu sudah dijalani Febri selama bertahun-tahun.

Delapan tahun yang lalu, sang ibu, Suri menjadi tulang punggung keluarga setelah ditinggal sang suami.

Untuk menghidupi keluarga, Suri menjadi buruh tani.

Dua tahun kemudian, Suri menderita penyakit katarak, hingga menyebabkan kebutaan pada matanya.  

Baca juga: Polsek Plupuh Adakan Razia Cipta Kondisi Jelang Pilkada di Sragen, Hasilnya Dijelaskan Kapolres

Baca juga: Kapolres Sragen Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra Candi, Ini 7 Prioritas Sasaran Penindakannya

"Sejak 6 tahun yang lalu, matanya tidak bisa lihat, buta sampai sekarang, terus diobatkan, tapi tidak ada biaya," jelasnya. 

"Anaknya ada 3, yang dua cowok, yang satu tinggal bersama ini."

"Satu anak cowok diadopsi orang, yang satu merantau, tapi tidak pernah pulang, tidak pernah kirim uang," tambahnya.

Karena kondisinya yang tidak bisa melihat, Suri pun terpaksa tidak bekerja.

Untuk mencukupi kehidupan sehari-hari, Suri hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah.

Dan bantuan itupun dikirim setiap 2 bulan sekali.

"Keseharian hanya seperti ini, untuk biaya makan, biaya sekolah, kadang-kadang ada orang yang merasa kasihan dikasih," kata Suri.

"Juga dapat bantuan pemerintah, bantuan beras itu dua bulan Rp400.000, PKH Rp700.000 untuk dua bulan," sambungnya.

Menurut Suri, bantuan tersebut masih belum mencukupi kebutuhan sehari-hari, mengingat Febri juga masih sekolah.

Namun, Suri harus pandai-pandai uang yang didapatkan agar cukup untuk hidup sehari-hari.

Kisah tersebut pun telah menyita perhatian jajaran Satlantas Polres Sragen.

Satlatas Polres Sragen memberikan bantuan kepada Suri dan Febri berupa sembako bahkan sepeda pada Kamis (17/10/2024).

"Yang kami berikan sembako, uang tunai, dan kalau ini karena khusus kami tambahkan sepeda."

"Karena kondisi anak ini sangat memprihatinkan, punya sepeda yang sudah rusak, dibenerin beberapa kali, sama bengkelnya sampai digratisin," kata Kasat Lantas Polres Sragen, AKP I Putu Asti Hermawan Santosa. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Siswi SMK di Sragen Bertahun-tahun Rawat Ibu yang Alami Kebutaan, Rumah Masih Beralaskan Tanah

Baca juga: Bawaslu Awasi Distribusi Surat Suara Pilgub Jateng 2024

Baca juga: BREAKING NEWS, Kecelakaan Elf Rombongan Ponpes Asal Yogyakarta di Tol Bawen Semarang, 4 Tewas

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Santriwati di Darupono Kendal Tertangkap, Ternyata Ini Faktanya Kata Polisi

Baca juga: Potret Pilu 2 Gadis Nyamar Jadi Laki-laki Demi Nafkahi Adik, Rela Putus Sekolah Jadi Kuli Bangunan

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved