Berita Semarang
Antisipasi Dampak Banjir, 18 EWS Telah Terpasang di Semarang
Sebanyak 18 early warning system (EWS) telah terpasang di Kota Semarang. Keberadaan EWS ini untuk mengantisipasi dampak banjir.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sebanyak 18 early warning system (EWS) telah terpasang di Kota Semarang. Keberadaan EWS ini untuk mengantisipasi dampak banjir.
Kepala BPBD Kota Semarang, Endro P Martanto menjelaskan, 18 EWS yang terpasang tersebar di antara hulu dan hilir sungai di Kota Semarang.
Alat ini berfungsi untuk memantau jika terjadi kenaikan debit air yang signifikan.
Baca juga: Warga Genuk Titip Aspirasi Penanganan Banjir dan Pendidikan ke Yoyok Sukawi
Terutama, di lokasi atau titik yang memang perlu dipasang alat EWS, seperti sungai-sungai yang berbatasan dengan perumahan warga maupun sungai yang berpotensi meluap sangat tinggi, antara lain daerah aliran sungai (DAS) Kali Sringin, Pudakpayung, Bendung Kali Plumbon, Banjir Kanal Timur (BKT).
"Di tempat titik rawan sudah kami cukupi. Kalau berbicara kebutuhan, memang itu di semua sungai yang berpotensi ada luapan banjir itu perlu untuk dipasang EWS," ujar Endro, Minggu (20/10/2024).
Dengan sudah terpasangnya 18 EWS, dia berharap, cukup sebagai peringatan dini kepada masyarakat dan mitigasi evakuasi warga yang bertempat tinggal di dekat lokasi rawan banjir.
Sedangkan, untuk penambahan EWS, rencananya, akan ada tiga pemasangan perangkat EWS baru hingga akhir tahun 2024.
"Tiga EWS itu akan dipasang di Masjid Baitul Mutaqin Perumahan Wahyu Utomo, Kali Babon Hulu Meteseh, dan Bendung Pucang Gading (BKT) hulu," sebutnya.
Baca juga: Ahmad Luthfi Akan Hidupkan Kembali Program Mageri Segara untuk Cegah Banjir Rob di Jateng
Selain peralatan EWS sebagai upaya mitigasi bencana banjir maupun tanah longsor, Endro berujar, pentingnya masyarakat memiliki pengetahuan dan wawasan tanggap bencana di lingkungannya masing- masing.
"Masyarakat hsrus memiliki pengetahuan dan wawasan tanggap bencana," ucapnya.
Dia menambahkan, Pemkot Semarang juga telah gencar melakukan pengerukan saluran yang mampet dan pengangkatan sedimen lumpur untuk menghadapi musim hujan yang berpotensi terjadi banjir. (eyf)
Harga Ayam Potong Tembus Rp40 Ribu di Semarang, Ternyata Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
100 Siswa Sekolah Rakyat Kota Semarang Mulai Persiapan Ikuti MPLS |
![]() |
---|
Retribusi Anjlok Hingga Jual-Beli Lapak Ilegal, Persoalan di Balik Penataan Simpang Lima Semarang |
![]() |
---|
Sosok Pembunuh Ika Rahmawati Ditangkap di Semarang, Pelaku Nasabah Gadai Korban |
![]() |
---|
Dekan FK Undip Tegaskan Tenaga Medis Hadir untuk Mengabdi kepada Masyarakat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.