Program PINTAR
Gerakan Peduli Literasi Numerasi Bawa SDN Sarwadadi 03 Raih Prestasi Nasional
Saat Lailatul Qodriyah, pertama kali melihat rapor pendidikan SDN Sarwadadi 03 Kawunganten pada tahun 2022, hatinya terusik.
TRIBUNJATENG.COM - Saat Lailatul Qodriyah, pertama kali melihat rapor pendidikan SDN Sarwadadi 03 Kawunganten pada tahun 2022, hatinya terusik.
Capaian literasi dan numerasi murid-muridnya berada di bawah standar minimum.
Banyak di antara mereka kesulitan memahami bacaan sederhana, dan bahkan lambat dalam perhitungan dasar.
Sebagai kepala sekolah, Laila merasa tanggung jawab besar berada di pundaknya.
Situasi ini bukan hanya tentang angka, tapi tentang masa depan murid-murid yang ia cintai.
Dari keprihatinan itu, Laila memulai sebuah perjalanan yang kelak mengubah wajah pendidikan di sekolahnya.
Perjalanan ini tidak mudah, tetapi dua tahun kemudian, ia menerima penghargaan nasional dari Direktorat Jenderal PAUD Dikdasmen dalam ajang Gelar Aksi Nyata Pemulihan Pembelajaran (Gerak Mulia), 12 Oktober 2024.
Penghargaan itu diberikan karena dedikasi Laila dalam kategori Sadar Literasi Numerasi, sebuah pengakuan akan usaha kerasnya yang telah membawa perubahan besar bagi sekolah kecil di pelosok Kabupaten Cilacap.
Laila tahu bahwa perubahan besar tidak bisa datang dengan sendirinya.
Ia memulai dengan menciptakan sebuah strategi yang ia sebut Cemerlang—akronim dari Cermati akar masalah; Melaksanakan aksi jitu; Refleksi; Tindak Lanjut; dan Gerakkan semua pihak melalui Gerakan Peduli Literasi Numerasi.
Dengan strategi ini, Laila memutuskan untuk melibatkan seluruh elemen sekolah, mulai dari guru, murid, hingga orang tua.
Langkah pertama yang Laila lakukan adalah meluncurkan program SaPa Mentari (Selasa Pagi Membaca Cerita dan Membahas Materinya).
Setiap Selasa pagi, para guru berkumpul di halaman sekolah dan menceritakan kisah inspiratif kepada murid-murid.
Di mata anak-anak, ini bukan sekadar cerita; mereka melihat dunia baru melalui buku-buku yang disajikan.
Wajah-wajah kecil yang dulunya ragu terhadap buku perlahan mulai menaruh rasa penasaran dan kegembiraan pada setiap cerita.
Selanjutnya, Laila memperkenalkan program Pagiku Berseri (Pagiku Bercerita Setiap Hari), di mana setiap pagi sebelum pelajaran dimulai, murid-murid membaca selama lima belas menit.
Buku-buku yang digunakan dalam program ini tidak hanya berasal dari perpustakaan, tetapi juga dari sumbangan wali murid, alumni, dan penerbit.
Seluruh komunitas sekolah terlibat dalam membangun budaya baca yang kuat di kalangan murid.
Namun, Laila tahu bahwa literasi bukanlah satu-satunya hal yang harus diperhatikan.
Murid-murid juga perlu meningkatkan kemampuan numerasi mereka. Ia lalu menggandeng guru-guru untuk menciptakan alat peraga interaktif dan permainan matematika yang menarik, agar belajar matematika menjadi sesuatu yang menyenangkan dan kontekstual.
Ia ingin anak-anak memahami bahwa matematika bukan hanya soal di atas kertas, melainkan bagian dari kehidupan sehari-hari—mulai dari menghitung uang saat berbelanja hingga mengukur panjang ketika membantu orang tua berkebun.
Tidak hanya fokus pada murid, Laila juga melibatkan orang tua melalui program literasi di rumah.
Ia memberikan pelatihan singkat kepada orang tua tentang cara mendampingi anak-anak mereka belajar di rumah.
Dengan demikian, pembelajaran literasi dan numerasi tidak berhenti di sekolah, tetapi terus berlanjut di rumah.
Di sinilah letak kekuatan program yang dirancang Laila. Pendidikan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas guru di sekolah.
Perubahan yang terjadi di sekolah tidak datang dengan cepat, tetapi upaya Laila perlahan mulai menunjukkan hasil. Pada tahun 2023, indikator literasi dan numerasi sekolah naik secara signifikan.
Pada tahun 2024, SDN Sarwadadi 03 berhasil mencapai target 100 persen dalam indikator literasi dan numerasi. Ini bukan hanya angka di atas kertas, melainkan bukti nyata dari kerja keras dan kolaborasi yang luar biasa antara guru, murid, dan orang tua.
Prestasi ini menarik perhatian dari berbagai pihak. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap pun datang berkunjung untuk melihat langsung inovasi yang diterapkan di sekolah.
Apa yang dimulai sebagai langkah sederhana kini telah mengangkat nama SDN Sarwadadi 03 menjadi salah satu sekolah dengan prestasi terbaik di bidang literasi dan numerasi.
Namun, Laila menyadari bahwa semua keberhasilan ini tidak mungkin tercapai tanpa dukungan dari berbagai pihak. Pelatihan yang ia dapatkan dari Tanoto Foundation menjadi salah satu sumber inspirasi penting baginya.
Materi yang diberikan, khususnya mengenai pembelajaran aktif dan perpustakaan hibrida, sangat sesuai dengan kebutuhan sekolah. Berbekal ilmu dari pelatihan tersebut, Laila mampu menerapkan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan di kelas, sehingga memberikan dampak positif bagi murid-muridnya.
Bagi Laila, keberhasilan ini bukan hanya pencapaian pribadi, tetapi buah dari usaha bersama. Seluruh guru, murid, orang tua, dan komunitas sekolah telah memberikan kontribusi luar biasa untuk mencapai apa yang diraih saat ini.
SDN Sarwadadi 03 mungkin terletak di desa kecil, tetapi prestasi mereka membuktikan bahwa tekad, kerja keras, dan kebersamaan mampu mengatasi segala keterbatasan.
“Ini adalah kerja keras kita bersama,” ungkap Laila dengan penuh haru. “Saya merasa sangat beruntung bisa mendapatkan kesempatan belajar dari para mentor di Tanoto Foundation.
Program ini membuka wawasan baru bagi saya, sekaligus memberikan solusi nyata untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah kami.
Keberhasilan Laila dan SDN Sarwadadi 03 adalah contoh nyata bahwa perubahan dalam pendidikan tidak selalu membutuhkan sumber daya besar atau lokasi strategis.
Dengan hati yang tulus, strategi yang tepat, dan kolaborasi semua pihak, perubahan bisa terjadi di mana saja—bahkan di sebuah desa kecil di Kabupaten Cilacap. Bagi Laila, penghargaan yang ia terima bukanlah akhir dari perjalanan, tetapi awal dari langkah yang lebih besar untuk terus memperjuangkan pendidikan berkualitas bagi semua anak. (*)
Pemkab Kendal Sosialisasikan Perbup Literasi dan Numerasi, Dorong Transformasi Pendidikan Sejak Dini |
![]() |
---|
SMPN 31 Semarang Luncurkan Program Duta OTSAB untuk Meningkatkan Kolaborasi Orang Tua dan Sekolah |
![]() |
---|
Guru SDN Sadeng 02 Semarang Mengajarkan Logika Berpikir melalui Unplugged Coding Literacy |
![]() |
---|
Sinergi Lintas Sektor untuk Menumbuhkan Budaya Numerasi Sejak Dini |
![]() |
---|
Tanoto Foundation Fellowship Program 2025 Kembali Dibuka, Siap Cetak Pemimpin Pendidikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.