Berita Semarang
7 Fakta Pembunuhan Wanita Grobogan di Kosan Semarang, Pelaku Pacar Sendiri Kenal dari Aplikasi
Penemuan mayat wanita di kos-kosan di Jalan Peterongan Timur, Kelurahan Peterongan, Semarang Selatan membuat gempar.
Penulis: Adelia Sari | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM - Penemuan mayat wanita di kos-kosan di Jalan Peterongan Timur, Kelurahan Peterongan, Semarang Selatan membuat gempar.
Korban adalah Robiatul Adawiyah warga Grobogan, Jawa Tengah.
Jenazah korban ditemukan pada Kamis (17/10/2024) sekitar pukul 23.57 WIB.
Korban diduga dibunuh karena ditemukan beberapa luka di tubuhnya.
Baca juga: Kebiasaan Adhi Pembunuh Perempuan Grobogan: Sering Ngetem di Rumah Kos Semarang dan Stalking Korban
Pelaku sempat kabur dan ditangkap pada Selasa (22/10/2024).
Berikut ini beberapa fakta tentang pembunuhan Robiatul Adawiyah.
1. Sosok Korban
Korban sendiri adalah pegawai call center di salah satu bank swasta di Kota Semarang.
2. Pelaku pacar korban

Polisi berhasil menangkap pelaku pembunuh Robiatul Adawiyah yang bernama Muhammad Adhi Nugroho (28).
Pelaku adalah kekasih korban.
Korban mengenal pelaku lewat aplikasi pencarian jodoh.
Dari pengakuan pelaku, ia dan korban sudah menjalin asmara sejak Januari 2024.
Sebelumnya mereka saling mengenal lewat aplikasi pencarian jodoh, Tantan.
3. Motif pembunuhan
Pelaku Adhi mengaku sakit hati setelah mengetahui korban jalan dengan pria lain.
"Soal dendam saya puas (membunuh korban). Dia menyakiti saya, tidak secara fisik tapi pikiran dan hati," dalih tersangka di Mapolrestabes Semarang, Selasa (22/10/24).
Tersangka menyebut, ada dua kejadian yang menyebabkan sakit hati kepada korban.
Kejadian pertama ketika korban memintanya supaya jangan terlalu mengekang dalam sebuah hubungan.
Ketika itu, kata tersangka, korban tak mau dikekang karena mahluk sosial butuh relasi dengan teman wanita maupun pria.
"Saya pacarnya dia, saya ingin menjaga komitmen, dia tidak mau. Di situlah saya merasa sakit hati," bebernya.
Puncak kemarahan tersangka terjadi beberapa jam sebelum kejadian pembunuhan yakni pada Kamis, 17 Oktober 2024 pukul 21.00.
Ketika itu, tersangka pulang kerja lalu mengabari ke korban bahwa telah sampai di rumah tapi pesan itu tidak dibalas.
Sebaliknya, tersangka malah melihat status WhatsApp (WA) korban tapi mengecualikan nomor pribadinya.
Dia bisa mengetahui status itu karena pakai nomor atau akun fake (palsu) sehingga bisa melihat stori korban berupa status video bertuliskan "Sad" karena korban saat itu mengalami kecelakaan bersama seorang pria di Jalan Ahmad Yani, Semarang.
"Saya timbul amarah lagi di kejadian itu," katanya.
4. Pelaku merencanakan pembunuhan
Pelaku lalu merencanakan pembunuhan kepada korban.
Pelaku mencari korban hingga menemukan korban di Taman Indonesia Kaya dengan pria lain.
Pelaku datang ke kos korban dan memanjat pagar menuju ke balkon lantai dua rumah kos, tempat kamar korban berada.
Tersangka sudah hafal kamar korban karena pernah satu kali mendatanginya ketika membantu korban mengemasi barang saat hendak pulang kampung.
"Saya ketuk pintunya, korban tanya siapa? Saya diam. Habis itu lampu kamar dimatikan korban, pintu dibuka," terang tersangka.
"Saya sudah niat bunuh korban dari rumah, sudah bawa pisau (belati) karena sakit hati," terangnya.
Melihat kedatangan tersangka di depan pintu kamar kos, korban lantas berusaha menutupnya.
Namun, tersangka yang merupakan security yang bertubuh besar dan tegap mudah saja merangsek masuk ke dalam kamar.
Tanpa ada perkataan apapun, tersangka menusuk korban sebanyak satu kali ke arah perut.
Korban lalu jatuh tersungkur di lantai kamar.
5. Tersangka sempat dipergoki tetangga korban
Tersangka sempat pula dipergoki oleh tetangga kamar kos korban yang sesama perempuan, namun saksi ini tidak berani mencegah tersangka lari karena membawa pisau belati.
6. Pelaku kabur ke Jakarta
Selepas membunuh, tersangka lari ke arah Jakarta tanpa tujuan jelas.
Bingung dalam pelariannya, tersangka akhirnya kembali ke rumah kakaknya di wilayah Banyumanik, Kota Semarang yang kemudian disergap oleh polisi, Selasa (22/10/24) pukul 04.00 WIB.
7. Korban mengalami 15 tusukan
Dari hasil autopsi, total ditemukan 15 tusukan di tubuh wanita yang merupakan seorang karyawan swasta tersebut.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, belasan tusukan itu juga menembus organ dalam.
Bahkan akibat kerasnya tusukan di tubuhnya, korban mengalami patah tulang iga.
"Ada 15 tusukan. Mengenai paru, liver, ginjal yang menyebabkan korban meninggal. Ada luka tusuk di punggung juga," ujar Irwan di Mapolrestabes Semarang, Senin (21/10/2024).
Dia mengungkapkan, tusukan membabi buta sedalam 20 sentimeter mengakibatkan korban tewas.
"Luka tusuk di payudara 20 sentimeter mengakibatkan fraktur di iga, tulang depan tembus ke paru dan liver."
"Dada kanan atas ada tusukan 9 sentimeter. Itu berdasarkan otopsi," imbuh dia.
Jual Beli Gadget Bekas Bisa Online dan COD di Gulabed Semarang, Begini Caranya |
![]() |
---|
Bukan Hanya Cinta! Ini 5 Hal yang Wajib Wanita Pertimbangkan Sebelum Menikah |
![]() |
---|
Dishub Kota Semarang Target Jalanan Bebas dari “Cumi-Cumi Darat”, Ini Upayanya |
![]() |
---|
Proyek Outer Ring Road Semarang Terkendala Anggaran, Masih Cari Skema Pembangunan |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini Kamis 18 September 2025: Hujan Ringan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.