Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pembunuh Wanita di Semarang Ditangkap

Kebiasaan Adhi Pembunuh Perempuan Grobogan: Sering Ngetem di Rumah Kos Semarang dan Stalking Korban

Adhi ditangkap di rumah kakak kandungnya di Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang pada Selasa (22/10/2024) sekira pukul 04.00. 

|
Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/Iwan Arifianto
Muhammad Adhi Nugroho (28) tersangka pembunuhan perempuan Grobogan di kamar kos Semarang.  Adhi mengaku membunuh karena cemburu saat di Mapolrestabes Semarang, Selasa (22/10/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tim Gabungan Jatanras Polda Jateng dan Polrestabes Semarang meringkus Muhammad Adhi Nugroho (28) tersangka pembunuhan perempuan asal Grobogan yang bekerja sebagai petugas call center bank swasta di Kota Semarang.

Adhi ditangkap di rumah kakak kandungnya di Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang pada Selasa (22/10/2024) sekira pukul 04.00. 

Sebelum membunuh korban, ternyata tersangka Adhi memiliki kebiasaan mengintai keberadaan korban, Robiatul Adawiyah (28). 

Baca juga: Inilah Pengakuan Adhi Nugroho Pembunuh Perempuan Call Center Grobogan di Kamar Kos Semarang

Baca juga: BREAKING NEWS: Polisi Tangkap Pembunuh Robiatul di Kamar Kos Semarang, Orang Dekat Apa Motifnya?

"Saya sering ngetem (menunggu) di dekat rumah kos dia (korban)," kata tersangka Adhi di Mapolrestabes Semarang.

Selain sering memantau keberadaan korban secara fisik, tersangka juga sering stalking atau memantau aktivitas digital korban menggunakan akun fake atau palsu.

Tersangka memantau korban di aplikasi kencan maupun di media sosial lainnya.

"Ya pernah pakai akun fake di aplikasi kencan, lalu komunikasi dengan korban," sambung dia.

Antara tersangka dan korban sudah menjalin asmara sejak Januari 2024.

Hubungan mereka sempat renggang lalu break (tanpa komunikasi tapi tidak putus) selama lima bulan.

Mereka akhirnya memutuskan menjalin asmara kembali dalam sebulan ini.

Tersangka Adhi mengatakan, sudah berulang kali mengajak serius hubungan dengan korban, namun ditolaknya.

"Saya sudah pernah ke rumah orangtua korban di Grobogan," paparnya.

Dia juga mengaku, mengekang korban agar jangan berkomunikasi dengan pria lain karena sebagai bentuk menjaga komitmen.

"Sampai kejadian itu (pembunuhan) antara korban dan saya belum putus pacaran," katanya.

Satpam yang bekerja di klinik kecantikan Kota Semarang ini menyesal setelah membunuh korban.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved