Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Hukum dan Kriminal

Jejak Pelarian Pembunuh Gadis Call Center Asal Grobogan, Kabur 4 Hari, Tidur di Masjid, Bingung

Pelaku pembunuhan Robiatul Adawiyah (28), yang bekerja sebagai petugas Call Center bank swasta nasional di Kota Semarang berhasil dibekuk polisi.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Muhammad Olies
Iwan Arifianto
Tersangka pembunuhan Robiatul Adawiyah dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, terancam hukuman mati atau penjara seumur hidup. 

Namun, korban menolak.

"Saya sudah pernah ke rumah orangtua korban di Grobogan," paparnya.

Dia juga mengaku, mengekang korban agar jangan berkomunikasi dengan pria lain karena sebagai bentuk menjaga komitmen.

"Sampai kejadian itu (pembunuhan) antara korban dan saya belum putus pacaran," katanya.

Pembunuh di Semarang mengungkapkan empat kata mengejutkan soal dendamnya dengan Robiatul Adawiyah. Ini alasan di balik pembunuhan sadis tersebut.
Pembunuh di Semarang mengungkapkan empat kata mengejutkan soal dendamnya dengan Robiatul Adawiyah. Ini alasan di balik pembunuhan sadis tersebut. (Iwan Arifianto)

Satpam yang bekerja di klinik kecantikan Kota Semarang ini mengaku, merasa menyesal setelah membunuh korban.

Penyesalan itu dia tunjukan dengan kembali ke Kota Semarang selepas kabur ke Jakarta selama empat hari.

"Ke Jakarta tidak ada tempat tujuan, hanya tidur di masjid pinggir jalan," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, polisi menangkap Muhammad Adhi Nugroho (28) tersangka pembunuhan perempuan Grobogan di kamar kos Semarang. 

Tersangka yang merupakan warga Jalan Bendungan, Kelurahan Barusari, Semarang Selatan ini membunuh korban yang tak lain adalah pacarnya bernama Robiatul Adawiyah (28) pada Kamis (17/10/2024) sekira pukul 23.57 WIB.

Tersangka membunuh korban  dengan cara menusuknya menggunakan sangkur sebanyak 15 kali di kamar kosnya, Jalan Peterongan Timur, Kelurahan Peterongan, Kecamatan Semarang Selatan.

Selepas membunuh, tersangka lari ke arah Jakarta tanpa tujuan jelas.

Bingung dalam pelariannya, tersangka akhirnya kembali ke rumah kakaknya di wilayah Banyumanik, Kota Semarang yang kemudian disergap oleh polisi, Selasa (22/10/24) pukul 04.00 WIB.

Tersangka Muhammad Adhi Nugroho mengaku, membunuh korban karena dipicu sakit hati selepas mengetahui korban jalan bersama pria lain.

"Soal dendam saya puas (membunuh korban). Dia menyakiti saya, tidak secara fisik tapi pikiran dan hati," dalih tersangka di Mapolrestabes Semarang, Selasa (22/10/24).

Korban dan tersangka telah menjalin hubungan asmara sejak Januari 2024.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved