Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Berdarah-darah karena Rugi Beruntun, Utang Sritex Capai Rp 25 Triliun, Berapa Aset Tersisa?

Publik masih menyoroti kabar pailitnya raja tekstil Asia Tenggara PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex

Editor: muslimah
ist
SRITEX DI SUKOHARJO JAWA TENGAH 

TRIBUNJATENG.COM - Publik masih menyoroti kabar pailitnya raja tekstil Asia Tenggara PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex.

Pabrik yang bermarkas di Sukoharjo ini resmi dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri (PN) Niaga Semarang. 

Hingga sebanyak 11.000 karyawan terancam PHK.

Pailit adalah status hukum pengadilan berdasarkan UU Kepailitan. Sritex pailit karena digugat vendornya.
Pailit adalah status hukum pengadilan berdasarkan UU Kepailitan. Sritex pailit karena digugat vendornya. (Wikimedia Commons/Almuharam)

Baca juga: 11.000 Karyawan Terancam PHK, Prabowo Perintahkan 4 Kementerian Kaji Opsi Penyelamatan Sritex

Perusahaan ini tengah dilanda masalah keuangan yang sangat pelik. Laporan keuangannya pun berdarah-darah. 

Perusahaan harus menanggung utang sebesar 1,597 miliar dollar AS atau jika dirupiahkan setara dengan Rp 25 triliun (kurs saat ini Rp 15.600).

Perusahaan masih bisa selamat dari pailit melalui upaya kasasi atas putusan di Pengadilan Niaga Semarang.

Manajemen menyatakan operasional perusahaan masih berjalan normal dan belum ada rencana melakukan PHK karyawan.

Jika dinyatakan pailit, maka aset perusahaan akan dijual untuk membayar kewajiban.

Sebelumnya, perusahaan yang berbasis di Kabupaten Sukoharjo ini digugat pailit oleh vendornya PT Indo Bharta Rayon karena polemik utang yang belum terbayarkan.

Sritex bersama dengan perusahaan afiliasinya, PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya dianggap telah lalai dalam memenuhi kewajiban pembayaran kewajiban kepada PT Indo Bharat Rayon, selaku pemohon.

FOTO DOKUMEN- Produk Sritex (tekstil) banyak diekspor ke manca negara
FOTO DOKUMEN- Produk Sritex (tekstil) banyak diekspor ke manca negara (tribunjateng/dok)

Aset merosot dan rugi beruntun

Sritex tercatat mengalami kerugian besar berturut-turut selama kurun waktu empat tahun terakhir.

Sepanjang paruh pertama 2024 saja, Sritex sudah mencatat rugi sebesar 25,73 juta dollar AS atau setara dengan Rp 402,66 miliar.

Kerugian ini bisa dilihat pada Laporan Keuangan Konsolidasi Interim 30 Juni 2024 yang dirilis perseroan di situs resminya.

Sementara apabila merujuk pada Laporan Tahunan (Annual Report) Sritex 2023-2022, Sritex sudah menderita kerugian sejak 2021 atau saat masa puncak pandemi Covid-19.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved