Berita Rembang
Rumah Produksi Batik Lasem Realasto Membuat Motif Tiga Negeri, Motif Sekar Jagat Paling Menonjol
Pembuatan batik tulis tiga negeri tersebut, dalam satu kain batik berisikan tiga motif khas dari ketiga daerah
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, LASEM -- Pembuatan batik tulis tiga negeri tersebut, dalam satu kain batik berisikan tiga motif khas dari ketiga daerah itu termasuk juga berisikan tiga warna khasnya. Yaitu motif Lasem, Pekalongan dan Solo.
Batik tulis Lasem Rembang memiliki corak dan keindahan tersendiri dibandingkan batik tulis lainnya di Indonesia.
Ada beberapa motif khas dari batik tulis Lasem, yakni Burung Hong dan Naga, Sekar jagat, dan Pesisiran.
Selain itu, batik Lasem juga memiliki warna khas yakni merah darah ayam yang konon hanya bisa dibuat oleh para pembatik Lasem.
Hal tersebut dijelaskan oleh Afif Arwani, pemilik dari rumah produksi Batik Lasem Realasto, di Desa Dorokandang, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang.
Afif mengatakan, dalam satu kain batik tulis yang dia buat, bisa berisikan lebih dari satu motif batik.
"Kalau saya buat batik itu selalu ada filosofinya. Batik isen-isen Lasem itu berisikan motif, dari pegunungan hingga ke lautan, itu ada dalam satu kain," ujar Afif, Jumat (25/10).
Afif mengatakan, untuk sekar jagat adalah motif bunga dari seluruh dunia. Ada beragam bunga yang biasa pada kain batik Lasem-an.
Untuk motif batik yang dibuat oleh Realasto adalah motif andalan bunga seruni yang memiliki arti berbunga di sepanjang masa, walau dalam kondisi kering namun tetap bisa bersemi. Jika digambarkan dalam kehidupan manusia, bunga seruni melambangkan usaha dan kerja keras meski dalam kondisi yang susah namun masih tetap bisa tumbuh dan berkembang.
"Kalau yang paling menonjol di batik Lasem itu, adalah sekar jagat. Ini juga sudah dipatenkan pakai indikasi geografis dan mendapat sertifikat dari Kemenkum HAM.
Jadi dari awal munculnya batik Sekar Jagat itu di Lasem," jelas Afif
Sedangkan untuk warna khas dari Batik Lasem adalah merah darah ayam, yang tidak bisa dijiplak oleh daerah-daerah lainnya.
"Merah darah ayam ini tidak bisa dijiplak, hanya di Lasem. Itu kata pembatik dari Pekalongan, termasuk di Jogja juga begitu. Meskipun komposisi pewarnaanya sama, namun merahnya tidak sama seperti yang di Lasem," tambahnya.
Untuk proses pembuatan batik tulis Lasem sama seperti lainnya. Melalui pembuatan pola, pencantingan pola dengan malam, kemudian pewarnaan, dan proses terakhir yakni plorotan atau pelarutan malam.
"Tapi kalau proses pembuatan batik tiga negeri itu berbeda. Dahulu produksi batik tiga negeri itu kolaborasi antara Lasem, Pekalongan, Solo atau Jogja.
Viral Coretan "Usut Tuntas Dana Haji", Warga Rembang Desak KPK Bertindak |
![]() |
---|
Rumor Bupati Rembang Harno Terima Intensif Pajak Rp78 Juta, Benarkah? |
![]() |
---|
Mayat Perempuan Berseragam ASN Ditemukan Mengapung di TPI Tasikagung Rembang |
![]() |
---|
Puluhan Nelayan Rembang Ikut SLCN, Ngardi Senang Dapat Ilmu Modern dari BMKG untuk Bekal "Miyang" |
![]() |
---|
Pemdes Tegaldowo Nilai Pembatasan Jalan Bukan Satu-satunya Alasan Pabrik Semen Gresik Berhenti |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.