Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Israel vs Arab

Forum Internasional Desak Gencatan Senjata di Gaza dan Lebanon

Forum Internasional seperti negara anggota Uni Eropa, Arab Saudi, Yordania, dan Turkiye, pada Senin (28/10), mendesak dan menyerukan gencatan senjata

Tangkap Layar TC/Kredit foto: Jalaa Marey/AFP via Getty Images
Seorang prajurit Israel (IDF) mengamati situasi menggunakan teropong di dekat perbatasan wilayah pendudukan utara Israel dengan Lebanon yang dikuasai gerakan Hizbullah. --- Hizbullah meledakkan 2 alat peledak Israel saat menyusup ke perbatasan Lebanon.  

TRIBUNJATENG.COM, BARCELONA -- Forum Internasional seperti negara anggota Uni Eropa, Arab Saudi, Yordania, dan Turkiye, pada Senin (28/10), mendesak dan menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dan Lebanon.

Pasalnya, Israel terus menggempur Jalur Gaza dan daerah di Lebanon hingga menewaskan banyak warga sipil.

Oleh karena itu, Uni Mediterania juga mendesak Israel untuk menghentikan tindakan sepihak yang merusak Palestina hingga perang meluas ke seluruh Timur Tengah.

Dalam konferensi pers setelah pertemuan mereka di Barcelona, Spanyol, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, menyerukan solusi politik karena perang ini.

Forum tersebut, yang mempertemukan Uni Eropa dan negara-negara lain di cekungan Mediterania mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama.

Mereka mendesak gencatan senjata segera dan permanen di Lebanon serta Gaza. Pernyataan ini menjadi prioritas utama forum internasional tersebut.

Mereka juga mendesak Israel untuk menghentikan tindakan seperti membangun permukiman di Tepi Barat yang diduduki dan menyerang pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).

Semua pihak harus melindungi warga sipil dan menghormati hukum humaniter internasional, mereka menambahkan, dikutip dari AFP, pada Selasa (29/10).

Borrell mengatakan, Israel harus menunjukkan proporsionalitas dalam tanggapannya dan bahwa eskalasi militer di Lebanon telah melewati semua garis merah.

Ia sebelumnya mengutuk serangan yang tidak dapat diterima Israel terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon.

Pernyataan Netanyahu

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan keinginannya untuk mencapai perjanjian damai dengan lebih banyak negara Arab.

Menurut Netanyahu, harapan itu ingin dia capai setelah perang melawan proksi Iran yakni Hamas dan Hizbullah selesai.

Hal itu dia ungkapkan dalam pidatonya di Parlemen Israel, pada Senin (28/10).

"Sehari setelah Hamas tidak lagi menguasai Gaza dan Hizbullah tidak lagi berada di perbatasan utara, kami sedang mengerjakan rencana untuk menstabilkan kedua front tersebut.

Namun, hari berikutnya mencakup sesuatu yang sangat penting," kata Netanyahu, sebagaimana diberitakan Reuters, pada Selasa (29/10).

Netanyahu bercita-cita untuk melanjutkan proses yang dia pimpin beberapa tahun lalu dalam penandatanganan Perjanjian Abraham yang bersejarah, dan mencapai perdamaian dengan lebih banyak negara Arab.

Diketahui, Israel di bawah perjanjian 2020 yang ditengahi AS, menormalisasi hubungan dengan empat negara Arab, yakni Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko, dan Sudan.

Sejak saat itu, Israel dengan dukungan AS telah berupaya untuk juga mengikutsertakan negara-negara lain, khususnya Arab Saudi. Namun, Riyadh mengatakan tidak akan mengakui Israel tanpa pembentukan negara Palestina.

"Negara-negara ini, dan negara-negara lain, melihat dengan jelas pukulan yang kami berikan kepada mereka yang menyerang kami, poros kejahatan Iran. Mereka bercita-cita seperti kami, yakni untuk Timur Tengah yang stabil, aman, dan makmur," katanya. (kps/afp/Tribunnews)

Baca juga: Debat Kedua Pilkada Cilacap 2024 Digelar Rabu Siang, Simak Ketentuannya

Baca juga: "Saya Heran, Tak Masuk Akal" Kades di Wonogiri Soal Carry Terbang 110 Meter dan Timpa Rumah Warga

Baca juga: Brosur KUR BRI 2024

Baca juga: Berstatus Tersangka Tom Lembong Langsung Dijebloskan ke Sel Rutan Salemba Cabang Kejari Jaksel

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved