Kabinet Merah Putih
Menkop Dukung Pembentukan Bank Digital Berbasis Koperasi
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung gagasan pembentukan bank digital berbasis koperasi, dengan regulasi atas penyelenggaraan layanan
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung gagasan pembentukan bank digital berbasis koperasi, dengan regulasi atas penyelenggaraan layanan digital bagi lembaga itu akan diterbitkan dari Kementerian Koperasi (Kemenkop).
Hal itu diungkapkan usai menerima kunjungan Ketua Koperasi Simpan Pinjam Nasari (KSP Nasari) Frans Meroga Panggabean bersama jajaran pengurus serta pengelola KSP Nasari, di kantor Kemenkop, Selasa (29/10).
Budi mengatakan, koperasi memiliki peran penting dalarn perekonomian nasional dan telah melalui berbagai transformasi seiring dengan perkembangan sosial dan ekonomi.
Ia pun sepakat untuk periode 5 tahun ke depan bahwa koperasi harus berperan aktif dalam berpartisipasi mengubah ekonomi Indonesia.
Adapun, Frans Meroga, yang juga penulis buku The Prabowo Mind, mendukung prioritas program 100 hari kerja Kabinet Merah Putih, khususnya Kemenkop dalam mendorong digitalisasi koperasi.
"Digitalisasi koperasi memungkinkan koperasi menjadi modern dan diakui setara dengan lembaga-lembaga lain yang sudah maju dan mampu merekrut kaum milenial," ujarnya.
Apalagi, menurut dia, hal itu telah menjadi pemikiran pelaku koperasi, dan telah dituangkan pula dalam buku The Prabowo Mind.
Frans pun meminta kepada pemerintah agar mekanisme perizinan dalam penyelenggaraan layanan digital bagi koperasi dapat diatur melalui Kemenkop, baik Itu payment gateway, marketplace, dan layanan simpan pinjam bagi anggota.
Ia juga memandang pentingnya Iiterasi dan pembudayaan koperasi harus masuk pada kurikulum sekolah baik dan tingkat SD sampai PT, yang diharapkan menumbuhkan minat masyarakat menjadi anggota koperasi, sekaligus meningkatkan partisipasi rakyat.
Hal itupun diamini Budi Arie, di mana harus banyak masyarakat menjadi anggota koperasi sebagaimana negara-negara maju seperti Eropa, di mana masyarakat yang menjadi anggota koperasi sudah mencapai 20 persen. Hal itu masih sangat jauh dibandingkan dengan fakta di Indonesia yang hanya 8 persen.
"Mendongkrak minat masyarakat menjadi anggota koperasi pun sangat erat kaitannya dengan digitalisasi koperasi, karena akan meningkatkan kredibilitas dan profesionalisme koperasi dalam pembangunan bangsa," bebernya.
Budi menyatakan, digitalisasi koperasi makin penting karena peluang emas pasar digital di Indonesia sebesar 44 miliar dolar AS, dan di 2025 diprediksi sekitar 125 miliar dolar AS.
"Jika seluruh koperasi dilakukan digitalisasi, dengan anggota yang lebih dari 25 juta, tentu akan menjadi nilai yang luar biasa. Pendekatan baru untuk koperasi dan UMKM, memanfaatkan keuntungan demografi dan teknologi digital," tandasnya.
"Demografi Indonesia menjadi modal penting peningkatan koperasi dan UMKM dapat mengubah ekonomi Indonesia," sambungnya. (Tribunnews/Hasanudin Aco)
Baca juga: Airlangga Pastikan Ekspor Sritex bakal Jalan Lagi
Baca juga: Wamentan Sudaryono Siapkan Fasilitasi Investasi Perusahaan Sapi
Baca juga: Harga Pasar Tradisional Terkini : Tomat Naik 100 Persen, Harga Sejumlah Komoditas Bahan Pangan Naik
Baca juga: Lagi, Cost Guard China Masuk Perairan Natuna Utara
Wamenkeu Ajak Anak Muda Investasi Sejak Dini |
![]() |
---|
Presiden Prabowo: Yang Tidak Mau Bersama Saya, Minggir! |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Subianto Tata Ulang Penyaluran Subsidi Energi |
![]() |
---|
Menteri Kabinet Merah Putih Jalani Retreat di Akmil, Bahlil Curhat Kerepotan Bangun Pagi |
![]() |
---|
Diangkat Jadi Seskab Presiden Prabowo, Mayor Teddy Perlukah Pensiun dari TNI? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.