Berita Slawi
Sekda Kabupaten Tegal: Kader Posyandu Ujung Tombak Layanan Kesehatan Dasar Masyarakat
Kader pos pelayanan terpadu atau posyandu merupakan salah satu kader kesehatan yang menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI – Kader pos pelayanan terpadu atau posyandu merupakan salah satu kader kesehatan yang menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat.
Kader ini memiliki peran penting membantu pelayanan kesehatan dasar di komunitas, terutama di wilayah yang sulit dijangkau tenaga medis profesional.
Fungsi posyandu kini semakin luas, tak lagi hanya melayani ibu dan anak, tetapi juga remaja, dewasa, dan lansia.
Hal tersebut telah berjalan melalui posbindu atau pos bimbingan terpadu serta posyandu lansia.
Posbindu lebih banyak melayani kelompok usia produktif, sementara posyandu lansia untuk kelompok lanjut usia.
Informasi tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Amir Makhmud, saat membuka acara Jambore Kader Posyandu Tingkat Kabupaten Tegal Tahun 2024, di Hotel Grand Dian Slawi belum lama ini.
Menurutnya, kader kesehatan yang terampil merupakan aset berharga, jembatan penghubung masyarakat dengan sistem layanan kesehatan.
Mereka juga berperan melakukan deteksi dini penyakit, memberikan edukasi kesehatan, menyediakan pertolongan pertama pada kasus darurat di masyarakat, hingga membantu pelaksanaan program kesehatan di masyarakat, seperti posyandu ataupun program imunisasi.
Tidak hanya itu, kader posyandu juga berperan penting membantun menurunkan angka stunting.
Melalui peran ini semua anak balita dapat terdeteksi dan melakukan penimbangan, sehingga tingkat partisipasi masyarakat untuk menimbangkan balitanya di posyandu bisa mencapai 100 persen.
“Alhamdulillah, angka stunting kita turun menjadi 16,66 persen, status gizi anak atau wasting 8,45 persen, dan angka berat badan atau underweight sebesar 14,51 persen. Salah satunya ini berkat peran para kader kesehatan sebagai garda terdepan,” ungkap Amir Makhmud, dalam rilis yang diterima Tribunjateng.com, Rabu (30/10/2024).
Pada penanganan penyakit diabetes militus, sambung Amir, kader posyandu memiliki peran mengedukasi, mendorong perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih sehat.
Sebab, diabetes melitus merupakan faktor risiko berbagai penyakit yang membahayakan keselamatan jiwa, seperti penyakit jantung dan stroke.
Saat ini Pemkab Tegal berhasil menskrining 10.454 siswa usia 8-17 tahun, dan menemukan 29 anak atau 0,3 persen dengan kadar gula lebih dari 200 mg/dl, dan dinyatakan sebagai penderita diabetes pada anak.
Sementara 529 anak lainnya atau sekitar 5,1 persen kadar gulanya berkisar 140-199 mg/dl atau sebagai prediabetes.
Bupati Tegal Ischak Respon Baik Masukan Adanya Rumah Aspirasi: "Kami Kaji Terlebih Dahulu" |
![]() |
---|
Update Revitalisasi Stadion Tri Sanja Slawi Masuk Tahap Penggantian Atap Tribun |
![]() |
---|
Apel Sinergitas 3 Pilar Bupati Tegal Ischak Ajak Warga Jaga Kondusifitas, "Kami Tidak Anti Kritik" |
![]() |
---|
Warga Bisa Sampaikan Kritik, Saran, Masukan dan Aspirasi Manfaatkan Kanal Lapor Bupati Tegal |
![]() |
---|
Polres Tegal Amankan 55 Orang Diduga Hendak Bikin Kerusuhan, AKBP Bayu: Mereka Butuh Perhatian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.