Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Ambarawa

Perlintasan Sebidang Liar di Petak Jalan Tuntang-Ambarawa Ditutup

PT Kereta Api Indonesia Daop 4 Semarang bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub tutup perlintasan sebidang liar di Km 34+9/0

Dokumentasi PT KAI Daop 4 Semarang
PT KAI bersama DJKA tutup perlintasan sebidang Tuntang Ambarawa. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- PT Kereta Api Indonesia Daop 4 Semarang bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub tutup perlintasan sebidang liar di Km 34+9/0 pada petak jalan Tuntang- Ambarawa, Rabu (30/10).

Penutupan dilakukan, tepatnya di Desa Tambaksari, Kelurahan Tambakboyo, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang.

Penutupan dihadiri langsung Direktur Keselamatan Perkeretaapian DJKA Kemenhub, Bernadette ES Mayashanti, bersama Wakil Kepala Daop 4 Semarang KAI, Setyo Rini, beserta jajaran Dishub Provinsi Jawa Tengah, Dishub Kabupaten Semarang, serta aparat TNI dan Polri setempat.

Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo mengatakan, penutupan perlintasan sebidang tidak resmi merupakan langkah strategis dan bentuk sinergi antara KAI sebagai operator kereta api dengan DJKA selaku regulator. Penutupan itu untuk menekan angka kecelakaan yang masih terjadi di perlintasan sebidang.

“Keberadaan perlintasan sebidang memang menjadi tantangan besar, terutama dengan meningkatnya mobilitas masyarakat yang harus melintasi jalur kereta api,” jelasnya.

Menurutnya, penutupan perlintasan sebidang merupakan bagian rangkaian program yang dilaksanakan serentak di seluruh Daerah Operasi (Daop) dan Divisi Regional (Divre) KAI. Program itu diharapkan dapat menekan angka kecelakaan di perlintasan sebidang di berbagai wilayah operasional KAI.

"Di wilayah Daop 4 Semarang, terdapat 342 perlintasan sebidang, dengan rincian 209 titik dijaga dan 133 titik lainnya tidak dijaga," tuturnya.

Berdasarkan data, kata dia, angka kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang masih tinggi. Hingga 30 Oktober 2024, tercatat 25 kejadian kecelakaan di wilayah Daop 4 Semarang. Secara rinci terdapat 37 korban, termasuk 9 orang meninggal dunia, 3 luka berat, 19 luka ringan, dan 6 orang selamat.

"Selain mengancam keselamatan masyarakat dan pengguna jalan, kecelakaan ini juga mengganggu perjalanan kereta api dan menyebabkan kerugian bagi KAI serta para penumpang," imbuhnya.

Ia mengatakan kewajiban menyelesaikan permasalahan perlintasan sebidang bukan menjadi tanggung jawab penuh KAI. Namun demikian KAI bersama stakeholder terkait terus berkomitmen untuk menutup perlintasan tidak resmi sebagai upaya pencegahan.

"Hingga saat ini, Daop 4 Semarang telah menutup 18 perlintasan tidak resmi pada 2024. Sebelumnya, pada 2022 hingga 2023, sebanyak 36 perlintasan tidak resmi juga berhasil ditutup," imbuhnya.(rtp)

Baca juga: Rawa Pening Berstatus Tercemar Sedang dari Hasil Uji PJT I Sebut Ini Penyebabnya

Baca juga: Pikap Nyemplung Sungai Setelah Adu Moncong dengan Xpander, Sopir Kritis

Baca juga: Harga Resmi dari Pertamina, HET Elpiji 3 Kg Melon dan Bright Gas Kamis 31 Oktober 2024

Baca juga: Hari Listrik Nasional Ke-79, Dirut PLN Tegaskan Komitmen sebagai Energi Baru untuk Indonesia Maju

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved