Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilwakot Tegal

Dialog Kebudayaan, Cawalkot Tegal Faruq Ibnul Haqi Paparkan 3 Gagasan untuk Kesenian dan Kebudayaan 

Faruq mengatakan, langkah strategis untuk meningkatkan kesenian dan kebudayaan tergantung keberpihakan dari kepala daerah atau wali kota

Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: muslimah
Istimewa screenshot Dialog Kebudayaan
Calon Wali Kota Tegal nomor urut 3, Faruq Ibnul Haqi saat memaparkan gagasannya dalam Dialog Kebudayaan di Gedung Teater Arena Taman Budaya Tegal, Senin (4/11/2024). 

TRIBUNJATENG.COM,TEGAL- Calon Wali Kota Tegal nomor urut 3, Faruq Ibnul Haqi memaparkan gagasan untuk memajukan kesenian Kota Tegal dalam Dialog Kebudayaan di Gedung Teater Arena Taman Budaya Tegal, Senin (4/11/2024).

Kegiatan bertajuk 'Menakar Komitmen Calon Wali Kota Tegal' itu diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Kota Tegal

Dalam dialog tersebut, Faruq mengatakan, langkah strategis untuk meningkatkan kesenian dan kebudayaan tergantung keberpihakan dari kepala daerah atau wali kota.

Harus ada implementasi nyata untuk meningkatkan kesenian dan kebudayaan, bukan sebetas retorika dan seremonial saja. 

"Kita menyadari kesenian dan kebudayaan Kota Tegal hanya sebatas seremonial di dalam instansi pemerintah.

Hanya untuk menyambut dan dituangkan sebagai seremonial tertentu. Tetapi bagaimana keberpihakan itu, sudah nyata atau belum," katanya.

Faruq mengatakan, ia dan wakilnya Ashim Fikri memiliki ide untuk mengedepankan anak, karena mereka adalah investasi dalam menjaga kesenian dan kebudayaan Kota Tegal

Mereka anak muda atau gen Z melek teknologi dan tidak akan menghindari era disrupsi.

Ada tiga kebijakan yang akan diterapkan Faruq-Ashim untuk kemajuan kesenian dan kebudayaan Kota Tegal

"Pertama digitalisasi kesenian dan kebudayaan, apakah sudah digitalisasi dan sudah dilakukan pengarsipan belum. 

Ini harus dipastikan sehingga adik-adik generasi bangsa bisa memahami apa yang sudah dilakukan oleh senior-senior bahkan pendahulunya," ujarnya.

Faruq mengatakan, selanjutnya adalah membangun platform digital kebudayaan lokal untuk kegiatan kesenian dan kebudayaan Kota Tegal

Karena ia pribadi sangat menghargai kegiatan kesenian.

Lalu ketiga adalah dukungan dan keberpihakan pemerintah daerah dengan melibatkan unsur pentahelix.

"Saya ingin melihat karya seniman kita seperti film Turah karya Mas Wisnu yang sudah mendunia. Nah ini, pemerintah harus menginisiasi kebijakan yang nantinya berpihak kepada pelaku seni," jelasnya. 

Pada kesempatan itu, Faruq juga merasa prihatin dengan bantuan APBD yang diberikan kepada pelaku kesenian hanya nol koma sekian persen, sekira Rp 200 jura.

Ia akan memaksimalkan peran pentahelix untuk memaksimalkan peran di masing-masing level.

Ada peran pemerintah, industri, akademisi, masyarakat, dan media.

"Miris saya ketika yang namanya kesenian dan kebudayaan yang harusnya diberikan support total. 

Oleh karena itu saya yakin dengan pendekatan yang akan dilakukan, pendekatan pentahelix, tentu akan memaksimalkan peran masing-masih di level yang berbeda," ungkapnya. (fba)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved