Berita Bolivia
Massa Pro-Morales Sandera 200 Tentara Bolivia
Massa pendukung mantan Presiden Bolivia, Evo Morales, menyandera sedikitnya 200 tentara, pada Sabtu (2/11). Kementerian Luar Negeri Bolivia
TRIBUNJATENG.COM, LA PAZ - Massa pendukung mantan Presiden Bolivia, Evo Morales, menyandera sedikitnya 200 tentara, pada Sabtu (2/11). Kementerian Luar Negeri Bolivia mengatakan, tiga unit militer di Provinsi Chapare diserang kelompok-kelompok tak dikenal, pada Jumat (1/11).
"Mereka menyita senjata dan amunisi," ungkap Kementerian Luar Negeri Bolivia, dikutip dari kantor berita AFP, seraya menyebutkan bahwa massa menyandera para tentara dari tiga barak.
Para pendukung Morales, pemimpin pribumi pertama negara itu, memblokade jalan sejak tiga pekan lalu untuk mencegah penangkapannya. Pendemo pro-Morales menyebut, percobaan penangkapan Morales merupakan upaya menggagalkan sang mantan presiden berkuasa kembali.
Pemerintah Bolivia lalu mengerahkan pasukan ke Cochabamba untuk membantu polisi membuka blokade jalan. Video yang disiarkan pada Jumat memperlihatkan, 16 tentara dikelilingi para pengunjuk rasa yang memegang tongkat runcing. "Mereka memutus aliran air, listrik, dan menyandera kami," kata seorang pria berseragam.
Morales, yang sempat mengancam mogok makan jika pemerintah tak mau berunding, mendesak para pendukungnya mempertimbangkan penangguhan blokade jalan guna menghindari pertumpahan darah. Evo Morales (65) menjabat menjabat presiden Bolivia selama 2006-2019. Dia mengundurkan diri setelah pemilihan umum yang diduga diwarnai kecurangan. Meskipun dilarang mencalonkan diri lagi, Morales ingin menantang Presiden Luis Arce, mantan sekutunya, dalam pemilu Bolivia pada Agustus 2025.
Adapun Morales sedang diselidiki atas tuduhan pemerkosaan, perdagangan manusia, dan penyelundupan atas dugaan hubungannya dengan gadis berusia 15 tahun pada 2015. Morales mengeklaim, tuduhan itu dibuat-buat untuk mencegahnya kembali berkuasa.
Massa pro-Morales juga memprotes harga bahan bakar dan makanan yang melambung tinggi di negara Amerika Selatan tersebut. Ketegangan antara Morales dan Arce meningkat drastis, pada Minggu (27/10), setelah insiden penembakan di dekat Kota Cochabamba. Morales menuduh agen pemerintah berupaya membunuhnya dalam perjalanan menuju salah satu stasiun radio untuk wawancara.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan truk pikap Morales dipenuhi lubang peluru. Pengemudinya terluka di kepala. Namun, menurut klaim Pemerintah Bolivia, polisi menembaki mobil Morales karena menerobos pos pemeriksaan untuk menggeledah perdagangan narkoba. (kps/afp/Tribunnews)
Baca juga: BROSUR KUR Bank Jateng NOV 2024
Baca juga: PIP Semarang Terima Akses Platform Titik Baca
Baca juga: Letusan Gunung Lewotobi Laki Laki Tewaskan 10 Orang, Usianya Lebih Muda dari Lewotobi PerempuanĀ
Baca juga: Kisah Hasan Pedagang Pasar Karanggede Boyolali Merugi Hingga Rp 1 Miliar, Ada Barang Premium
| Pendemo ProMorales Serang Polisi di Mairana, 29 Orang Terluka dalam Bentrok Massa dan Polisi Bolivia |
|
|---|
| Bolivia Tuding Evo Morales Rekayasa Penembakan Dirinya Sendiri |
|
|---|
| Mobil Evo Morales Mantan Presiden Bolivia Diberondong Peluru oleh Beberapa Pria Berpenutup Wajah |
|
|---|
| Kudeta di Bolivia : Tentara Kepung dan Memasuki Istana Presiden, Jenderal Pemimpin Kudeta Ditangkap |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.