Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jakarta

Peresmian Superholding BUMN Tunggu Prabowo Pulang dari Luar Negeri

Peresmian superholding BUMN, Badan Pengelola (BP) Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), batal dilakukan pada hari ini, Kamis (7/11).

TRIBUN JATENG/DENI SETIAWAN
Jumat (12/1/2018) di Ruang Sidang Gedung Rektorat, Rektor Undip Yos Yohan Utama memperkenalkan Ketua Dewan Kehormatan Otoritas Jasa Keuangan (DK) Periode 2012-2017 Muliaman Darmansyah Hadad yang besok, Sabtu (13/1/2018) dikukuhkan menjadi Guru Besar Tidak Tetap Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Undip. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Peresmian superholding BUMN, Badan Pengelola (BP) Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), batal dilakukan pada hari ini, Kamis (7/11).

hal itu diungkapkan Kepala BP Investasi Danantara, Muliaman Darmansyah Hadad. Menurut dia, peluncuran BP Investasi Danantara rencananya akan dilakukan setelah Presiden Prabowo kembali dari kunjungan luar negeri.

Namun, ia tak menjelaskan kapan waktu peluncurannya. "Disiapkan agar semua rapi, baru kemudian nanti beliau (Presiden Prabowo) akan launching," ujarnya, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (6/11).

Muliaman menuturkan, dasar hukum pembentukan BP Investasi Danantara adalah dengan Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden.

Meski demikian, ia belum bisa memastikan kapan peraturan tersebut diterbitkan.

"Sementara perubahan PP. Ada dua PP, nanti saya cek ya, pada intinya ada perubahan PP dan Perpres," bebernya.

Dia menambahkan, Indonesia Investment Authority (INA) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI), yang merupakan sovereign wealth fund (SWF) Indonesia, nantinya akan dikonsolidasikan ke BP Investasi Danantara. "Iya (INA), ke depan semua dikonsolidasikan," tuturnya.

Sebelumnya, Prabowo direncanakan meresmikan BP Investasi Danantara pada 7 November 2024. Peresmian itu bakal digelar di Kantor Danantara, yakni Gedung Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), Jalan Soeroso, Menteng, Jakarta Pusat. Gedung Bapindo merupakan satu aset yang dimiliki Bank Mandiri.

Untuk diketahui, berdasarkan dokumen yang diperoleh Kontan, BP Investasi Danantara merupakan transformasi dari INA, namun dengan dana kelolaan lebih besar.

Targetnya, Danantara akan menjadi SWF terbesar ke-4 di dunia. Pada awalnya, dana kelolaan alias asset under management (AUM) Danantara senilai 10,8 miliar dolar AS yang berasal dari aset INA.

Setelah tujuh BUMN terkonsolidasi, nilai AUM mencapai 600 miliar dolar AS atau sekitar Rp 9.400 triliun, dan ditargetkan mencapai 982 miliar dolar AS atau sekitar Rp 15.300 triliun dalam beberapa tahun mendatang.

Danantara bakal menjadi badan pengelola investasi di luar APBN, yang dalam jangka panjang direncanakan menjadi seperti Temasek, badan investasi global milik Singapura. (Kontan/Vendy Yhulia Susanto)

Baca juga: Kemenkeu Siapkan Detail Aturan Penghapusan Utang UMKM

Baca juga: Meutya Hafid Grogi Rapat Perdana  dan Pil Pahit di Kementeriannya

Baca juga: Mantan Direktur Umum Pertamina Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Pembelian Tanah

Baca juga: Buah Bibir : Nafa Urbach Tetap Modis Ngantor di DPR RI

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved