Kotak Kosong Partisipasi Pemilih Pemula Banyumas Diprediksi Menurun, KPU Jateng Gelar Goes to Campus

Sementara itu Pengamat Politik Fisip Unsoed, Achmad Sabiq mengatakan
kondisi di Banyumas yang hanya menghadirkan satu pasangan calon akan mempengaruhi tingkat partisipasi pemilih muda.

"Apabila ingin menarik pemilih muda maka dukungan tidak hanya dalam wujud kampanye secara konvensional. 

Ketika akan hanya ada calon tunggal, kemungkinan tingkat partipasi pemilih pemula akan menurun. Karena tidak ada perbandingan dan yang dapat ditawarkan oleh para calon di Banyumas," ujarnya. 

Adapun dukungan dari Unsoed agar meningkatkan partisipasi adalah peran fakultas FISIP banyak melakukan kegiatan dalam pendidilan politik bekerjasama dengan KPU. 

Dan salah satu yang paling penting adalah sosialiasasi kalangan muda. 

Sabiq msngatakan apabila dari sisi jumlah, pemilih dari generasi milenial dan generasi z, itu mencapai 52 persen. 

Ini adalah potensi yang luar biasa bagi para pemilih muda ini bisa menentukan bagaimana kandidat- kandidat dalam pilkada itu bisa meraih kemenangan.

"Tapi kita juga harus bisa memahami bahwa para pemilih muda ini para pemilih yang lebih punya banyak informasi. 

Mereka punya banyak harapan kepada para pemimpin-pemimpin daerah ini," katanya. 

Para pemilih muda punya perhatian yang cukup tinggi terhadap persoalan yang ada di masyarakat seperti persoalan lingkungan, kemudian korupsi, penegakan hukum.

"Saya kira kemudian harus menjadi perhatian dari para pasangan calon ini kalau mereka ingin menarik dukungan dari para pemilih muda ini.

Tidak bsa hanya dengan kampanye-kampanye konvensional seperti yang selama ini dilakukan, tetapi harus ada tawaran-tawaran yang kemudian bisa menarik minat pemilih muda ini," terangnya. (jti)