Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Sekda Jateng Dorong Generasi Muda untuk Kembangkan Pertanian Modern

Sekda Provinsi Jateng, Sumarno, mengajak generasi muda di Jateng untuk menerapkan pertanian modern demi hasil yang lebih optimal. 

Dok Pemprov Jateng)
Sekda Provinsi Jateng Sumarno, saat menghadiri panen melon premium di Kawasan Food Estate Hortikultural, Desa Bansari, Temanggung, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -  Sekda Provinsi Jateng, Sumarno, mengajak generasi muda di Jateng untuk menerapkan pertanian modern demi hasil yang lebih optimal. 

Mengawali hal tersebut, Sumarno sempat menghadiri panen melon premium di Kawasan Food Estate Hortikultural, Desa Bansari, Temanggung, beberapa waktu lalu.

Ia berujar melon premium yang dibudidayakan di area tersebut menggunakan teknologi smart farming dan dikembangkan oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Rahayu Makmur. 

Hasilnya bahkan sudah menembus pasar Singapura dan pusat perbelanjaan besar di Indonesia, seperti Bali, Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Semarang. 

“Budidaya melon hidroponik punya potensi besar. Produk dari petani di Jateng bahkan sudah sampai Singapura,” kata Sumarno, Sabtu (9/11/2024).

Baca juga: Ledakan di Stasiun Kereta Api Pakistan Tewaskan 17 Orang dan Lukai 46 Lainnya

Baca juga: Kabar Gembira! Petani di Cilacap Berkesempatan Jadi Penerima Pupuk Subsidi 2025, Ini Syaratnya

Meski begitu, Sumarno menyayangkan minat generasi muda terhadap sektor pertanian masih rendah. 

Ia berharap contoh dari Ketua Gapoktan Rahayu Makmur di Temanggung yaitu Hendi Nur Seto, yang muda dan inovatif, bisa menjadi inspirasi. 

“Saya apresiasi Hendi sebagai pionir. Dengan pola seperti ini, pertanian Jateng akan maju,” ujarnya.

Terpisah Ketua Gapoktan Rahayu Makmur, Hendi, menjelaskan bahwa melon premium di Kawasan Food Estate Hortikultural Bansari dibudidayakan dalam 16 greenhouse yang memanfaatkan teknologi pertanian modern. 

Dengan metode ini, hasil panen melon bisa mencapai 1-2 ton dari lahan 300 meter persegi, lebih produktif dibandingkan sistem konvensional. 

“Kami mulai bertani modern sejak 2021, dan sekarang banyak pemuda di desa ini tertarik berbisnis di pertanian karena prospek pasarnya jelas,” ujarnya.

Baca juga: Pilkada Rembang, Ratusan Sopir Bus Mini Cabut Dukungan dan Alihkan ke Vivit-Umam

Baca juga: Badan Pos Ukraina Luncurkan Perangko Bergambar Presiden Prabowo Subianto

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved