Hanya Berisi 5 Kata, Inilah Catatan Harian Terakhir Ratu Elizabeth II

TRIBUNJATENG.COM - Ratu Elizabeth memiliki buku harian berisi catatan kejadian-kejadian yang terjadi sepanjang hari.

Isi catatan harian terakhir Ratu Elizabeth telah terungkap di halaman biografi kerajaan.

Almarhum Ratu menulis entri terakhirnya hanya dua hari sebelum kematiannya pada 8 September 2022 di usia 96 tahun.

Baca juga: Dirahasiakan Keluarga Kerajaan, Penyebab Kematian Ratu Elizabeth Diungkap Mantan PM Inggris

Ini diungkap oleh penulis Robert Hardman dalam versi terbaru bukunya Charles III: New King. New Court. The Inside Story yang terbit pada 7 November.

Saat berada di Balmoral yang dicintainya pada tanggal 6 September, mendiang Yang Mulia duduk seperti biasa, mencatat peristiwa hari itu.

Catatan jurnal itu sederhana: "Edward datang untuk menemui saya," tulis Hardman tentang catatan terakhir Ratu.

Edward di sini merujuk pada Sir Edward Young, sekretaris pribadi yang membantu Ratu mengatur pelantikan menteri-menteri Perdana Menteri Inggris yang baru terpilih, Liz Truss.

Penunjukan Truss pada tanggal 6 September menjadi keterlibatan publik terakhir Ratu setelah seumur hidupnya mengabdi pada masyarakat.

"Ternyata dia masih menulisnya di Balmoral dua hari sebelum kematiannya," tulis Hardman dalam bukunya.

"Entri terakhirnya sama faktual dan praktisnya seperti sebelumnya," tulis Hardman.

Buku harian Ratu Elizabeth berisi catatan kejadian-kejadian yang terjadi sepanjang hari-harinya yang sibuk.

Ini mungkin dilakukan oleh Ratu untuk membantunya mengingat apa yang terjadi pada hari tertentu, dan mungkin juga untuk dijadikan arsip kejadian-kejadian sehari-harinya bagi para sejarawan di masa mendatang.

“Saya tidak punya waktu untuk merekam percakapan, hanya kejadian,” kata Ratu Elizabeth kepada penulis buku harian masyarakat Kenneth Rose.

Seorang mantan anggota keluarga kerajaan mengatakan kepada The Sun pada tahun 2019 bahwa Ratu Elizabeth menulis di buku hariannya dengan pulpen menggunakan tinta hitam.

Setiap buku harian juga ditandai dengan kode sandi milik Ratu dan diberi nomor dengan angka Romawi.

Buku harian tersebut bersampul kulit, dan menulis di buku hariannya adalah kegiatan terakhir sang Ratu setiap malam.

"Tidak peduli seberapa larutnya waktu atau seberapa lelahnya dia," kata mantan anggota keluarga kerajaan senior.

"Itu adalah tugas yang tidak boleh dilewatkan, dan dia menulis di meja, tidak pernah di tempat tidur," lanjutnya.

Sementara prutranya sekaligus pewaris tahta, Raja Charles, menurut pejabat istana senior pada Hardman, juga membuat jurnal.

Tetapi Charles tidak lagi menulis buku harian naratif seperti dulu. Sebaliknya, ia mencoret-coret kenangan dan refleksinya di penghujung hari.

Hanya dua tahun setelah kematian Ratu, Raja Charles berbicara tentang meninggalnya ibunya di Balmoral, yang terletak di Aberdeenshire, Skotlandia.

"Berbicara dari sudut pandang pribadi, Skotlandia selalu memiliki tempat yang sangat istimewa di hati keluarga saya dan saya sendiri," kata Charles.

"Almarhum ibu saya sangat menghargai waktu yang dihabiskan di Balmoral, dan di sanalah, di tempat yang paling dicintai, ia memilih untuk menghabiskan hari-hari terakhirnya," ucapnya kemudian. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Catatan Terakhir Ratu Elizabeth II Terungkap, Hanya Berisi Lima Kata"

Baca juga: Pria Tabrakkan Mobil ke Orang-Orang yang Sedang Olahraga di China, 35 Tewas dan 43 Terluka