Berita Kabupaten Semarang
ASN di Kabupaten Semarang Ramai-ramai Minum Susu Sapi Perah dari Peternak Lokal, Seusai Jalan Sehat
Ratusan aparatur sipil negara (ASN) berramai-ramai meminum susu segar dari sapi perah milik peternak lokal di Kabupaten Semarang
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Ratusan aparatur sipil negara (ASN) berramai-ramai meminum susu segar dari sapi perah milik peternak lokal di Kabupaten Semarang, Jumat (15/11/2024) pagi.
Kegiatan minum susu bersama itu mereka lakukan seusai mengikuti jalan sehat di kawasan Balai Benih Ikan (BBI) Siwarak, Dusun Branggah, Desa Nyatnyono, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Semarang, Djarot Supriyoto meminta para aparatur sipil negara (ASN) untuk lebih banyak mengkonsumsi susu segar.
Menurut dia, selain untuk menjaga kesehatan, juga untuk membantu menyerap produksi susu dari para peternak lokal.
Beberapa waktu sebelumnya, para peternak sapi lokal diresahkan dengan kurang terserapnya hasil susu ke industri pengolahan susu karena adanya pengurangan penerimaan pasokan.
Dia berharap, sementara ini sisa susu yang terserap bisa segera dibeli dan dikonsumsi oleh para ASN serta masyarakat lain.
"Gerakan minum susu para karyawan ini juga dimaksudkan untuk membantu menyerap produksi susu lokal," kata Djarot.
Sementara itu, Kepala Balai Benih Ikan (BBI) Siwarak, Elviek Irwanto menyebutkan bahwa pihaknya menyediakan 30 liter susu segar untuk dikonsumsi para ASN kali ini.
“Susu ini kami datangkan dari kelompok tani ternak Gondang Makmur Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan," ungkap dia.
Sebelumnya, Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang berupaya mencari solusi jangka pendek dan panjang terkait permasalahan kurang terserapnya susu sapi dari peternak ke industri pengolahan susu akibat pembatasan penerimaan susu sapi.
Pengerahan ASN untuk membeli susu yang tidak terserap industri merupakan solusi jangka pendek yang ditawarkan.
Kepala Dispertanikap Kabupaten Semarang, Edy Sukarno mengatakan, saat ini setiap harinya terdapat total sekitar 21 ton susu sapi di Kabupaten Semarang yang tidak terserap oleh industri
Kabupaten Semarang yang dinilai merupakan penghasil susu sapi terbesar kedua di Jawa Tengah, bisa menyuplai sekitar 92 ton susu sapi ke industri pengolahan susu.
Setelah adanya pengurangan permintaan sejak satu bulan hingga dua bulan terakhir, saat ini hanya 71 ton susu sapi per hari yang terserap.
“Kita itu punya 13.800 sapi perah dengan jumlah peternak terbesar di Kecamatan Getasan.
Sesuai izin Plt Bupati Semarang, aksi peduli susu dari peternak sapi perah yang dibeli ASN ini bisa mengurangi stok mereka meski tidak terlalu banyak," kata Edy kepada Tribunjateng.com, Selasa (12/11/2024).
Meskipun demikian, lanjut Edy, pihaknya perlu melakukan penghitungan, kajian dan pertimbangan terkait teknis pembelian susu oleh ASN tersebut.
Sebab, kesulitan yang dihadapi yakni ketahanan susu murni yang singkat sehingga proses pembelian, pengiriman hingga konsumsi harus dilakukan secara efektif.
“Teknisnya harus diperhitungkqn benar karena susu murni itu daya tahannya tidak kuat lama dan harus cepat diminum.
Karena kalau pagi dikirim, sore diminum juga bahaya untuk perut,” imbuh Edy.
Terkait permintaan industri pengolahan susu yang menginginkan peningkatan mutu susu sapi perah dari peternak, Edy menyampaikan bahwa esensi total solid kandungan susu di Kabupaten Semarang rata-rata sudah berada di atas angka 11.5.
Untuk solusi jangka panjang, lanjutnya, Dispertanikap sedang merancang untuk melakukan pembaruan bibit sapi perah dan juga hilirisasi produk susu.
Edy menyebutkan, rata-rata susu yang dihasilkan sapi perah di Kabupaten Semarang per ekornya sekitar 12 liter.
“Sedangkan bibit unggul bisa lebih dari 20 liter.
Agar peternak sapi ini tidak tergantung pada sektor industri, solusinya hilirisasi.
Susu itu turunan produknya bisa macam-macam, misal yoghurt, steak susu, dan lain sebagainya.
Namun memang saat ini yg paling menguntungkan peternak ya jika diserap industri, cepat dan pembayarannya langsung dan sudah berlangsung tahunan,” pungkas dia. (*)
Skandal 5 Orang di Papringan Kabupaten Semarang, Sertifikasi Tanah Dikorupsi Ramai-ramai Rp 907 Juta |
![]() |
---|
Kronologi Ayah di Bandungan Paksa Inses Anaknya, Berawal Niat Baik Korban |
![]() |
---|
Di Balik Temuan Jasad Juru Parkir di Parit Pasar Lanang Ambarawa, Diduga Meninggal 4 Jam Sebelumnya |
![]() |
---|
Pemotor Terseret hingga 50 Rumah Warga Ngendo Terdampak, Kisah Banjir Bandang di Kabupaten Semarang |
![]() |
---|
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Semarang di Triwulan II 2024 Melambat, Jauh dari Target Tahun Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.