Olah Raga
KONI Semarang Incar Transfer Ilmu Kepelatihan Fisik dari ASCA secara Berkelanjutan
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Semarang ingin menjajaki kerja sama lebih jauh dengan Australian Strength and Conditioning Association.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Semarang ingin menjajaki kerja sama lebih jauh dengan Australian Strength and Conditioning Association.
Tak sebatas hanya kerja sama sebagai narasumber dalam pelatihan pelatih fisik.
Hal ini untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi pelatih fisik di Ibu Kota Jateng.
Dengan kerja sama berkelanjutan ini, diharapkan ada transfer ilmu kepelatihan fisik yang lebih konkret dari ASCA kepada pelatih di Kota Semarang.
Baca juga: Tim BGN Bertemu Bupati Kebumen, Cek Kesiapan SPPG
Baca juga: Tebar Kepedulian ke Penjuru Negeri, Kisah Semangat Hanna Penyintas Alopesia yang Tak Pernah Rontok
''Kami menginginkan kerja sama yang berkelanjutan. Pelatihan ASCA Level 1 ini sebagai pijakan awal bagi olahraga Kota Semarang ke arah yang lebih baik lagi,'' tutur Ketua Umum KONI Kota Semarang Arnaz Agung Andrarasmara dalam rilisnya Senin (17/11/2025).
Menurutnya, ASCA adalah sebuah lembaga olahraga yang diakui oleh dunia. Arnaz akan berusaha membuat program berkelanjutan ke level 2.
''Kami melihat pentingnya peran pelatih fisik yang berkompeten untuk membangun prestasi olahraga. Dalam Long Term Athlete Development (LTAD), sangat menenkan pentingnya fisik bagi atlet,'' tandasnya.
Sebab, organisasinya bertekad melahirkan atlet/pemain dari Kota Semarang pada level nasional bahkan Internasional. Pihaknya kini berorientasi pada level yang lebih tinggi.
''Sudah saatnya, Kota Semarang punya visi dan misi yang lebih tinggi yakni nasional dan internasional. Bukan berarti mengecilkan porprov, kami tetap all out mempersiapkan diri,'' tandas Arnaz.
Pelaksanaan pelatihan ASCA Level 1 berlangsung di FIK Unnes, dan melibatkan 22 pelatih fisik dari berbagai pengkot cabang olahraga di Kota Semarang pada 11-15 November lalu.
Dr Gregory J Wilson dari ASCA mengatakan, seorang pelatih fisik harus memahami bagaimana kondisi atlet/pemain.
''Bagi kami di ASCA, pemain/atlet tidak sekadar hubungan profesional. Mereka (atlet) adalah seseorang yang menjadi tanggung jawab kita untuk meraih prestasi yang lebih tinggi,'' tandas Greg sapaannya.
Dia meminta agar pelatih fisik Kota Semarang terus meningkatkan kompetensi dan pengetahuan, sebab ilmu kelolahragaan terkait fisik terus berkembang.
''Saya berharap semua bisa melalui level 1 ini, dan meningkatkan untuk level 2. Saya yakin, pelatih Kota Semarang punya semangat dan bisa melampui level dasar ini,'' tandas Greg.
Dia sangat mengapresiasi langkah KONI Kota Semarang menyelenggarakan kursus pelatih fisik ini.
"Ini kali pertama sebuah KONI menyelenggarakan kursus ini bersama ASCA,'' katanya.
Dia juga senang dengan semangat peserta yang mengikuti kursus ini hingga akhir. Terpenting, tambahnya, pasca kelas ini peserta harus serius melakukan program yang diberikan oleh ASCA. (*)
| Persani Jateng Genjot Pembinaan Senam Lewat Deretan Program dan Kerja Sama Strategis |
|
|---|
| PON Beladiri di Kudus, 2.352 atlet dari 38 provinsi berpartisipasi |
|
|---|
| 73 Roller Jateng Ramaikan Latber Pengprov Porserosi Jateng |
|
|---|
| 50 Wasit Tenis Meja di Jateng Dapat Pelatihan, Sebelum Gelaran Porprov |
|
|---|
| POPDA Jawa Tengah 2025: Wushu Menghadapi Tantangan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251117_Ketua-KONI-Kota-Semarang.jpg)