Berita Duka
KABAR DUKA : Prof Ichlasul Amal Mantan Rektor UGM Berpulang, Jelang Akhir Hayat Masih Mengajar
Prof Ichlasul Amal Mantan Rektor UGM Periode 1998-2002. Meninggal dunia di usia 82 tahun
MANTAN REKTOR - Prof Ichlasul Amal Mantan Rektor UGM Periode 1998-2002 adalah sosok akademisi dan ahli politik serta hubungan internasional itu terlah berpulang.
Semasa menjadi dekan maupun rektor, Prof Ichlasul Amal dikenal sangat dekat dengan mahasiswa. Rektor yang sangat mendukung gerakan mahasiswa menyuarakan keluhan masyarakat.
Kesedrhanaa melekat pada diri Prof Ichlasul Amal. Ramah dan bicaranya tenang tapi berbobot. Bila bicara sambil sedikit senyum.
Pada kata-kata tertentu yang mendapat penekanan penting dia tegas dan tandaskan dua kali. Saat menjelang Reformasi 1998, Prof Ichlasul Amal mendukung gerakan mahasiswa untuk melakukan demonstrasi.
Bahkan saat menjadi rektor UGM (1998-2002) Prof Ichlasul Amal dikenal mendukung gerakan mahasiswa untuk melakukan aksi demo demi menyuarakan aspirasi rakyat kepada pemerintah pada 1998. Saat itu, berbagai aksi demo memang sedang terjadi di Indonesia untuk menuntut Presiden Soeharto mundur.
Ia bahkan meminta UGM menanggung semua biaya pengobatan dan perawatan para mahasiswa yang terluka akibat bentrokan dengan aparat keamanan.
Ahli politik dan hubungan internasional ini, memberikan pandangannya mengenai aksi demo dan peran mahasiswa dalam membawa perubahan. Gerakan mahasiswa tak sekadar perlawanan spontan.
Saat itu, Ichlasul meyakini, gerakan mahasiswa mampu mempercepat dan lebih mengingatkan pentingnya reformasi. Apalagi, institusi politik saat itu sudah tak lagi berfungsi.
"Semua institusi politik sepertinya sudah buntu. Mahasiswa lalu menjadi harapan masyarakat, dan masyarakat kemudian melihat mahasiswa," kata Prof Amal saat diwawancara Kompas 24 April 1998 silam.
Kondisi itu kemudian bisa membentuk sikap mahasiswa sebagai bagian yang diharapkan oleh masyarakat. Dampaknya, gerakan mahasiswa pun menjadi efektif, karena menjadi satu-satunya pihak yang bisa diharapkan.
Gerakan Reformasi
Menurutnya, siapa pun bisa terlibat dalam gerakan reformasi yang mempunyai peran penting dalam sejarah.
"Saya kira tidak ada cara lain kecuali mendukung mahasiswa. Cuma saya mendukungnya dengan memberi akomodasi semua bentuk ekspresi mahasiswa," kata Ichlasul.
Kini, Prof Ichlasul Amal telah meninggal dunia di usia 82 tahun, Kamis (14/11/2024) dini hari di RSPI Jakarta. Pria kelahiran Jember, Jawa Timur pada 1 Agustus 1942 ini merupakan anak bungsu dari delapan bersaudara. Ichlasul lahir dari keluarga pedagang dengan ayahnya yang berasal dari Madura, Jawa Timur.
Ia mengenyam pendidikan S1 di jurusan Hubungan Internasional (HI) UGM pada 1961-1967.
Semasa kuliah, ia sempat menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM. Pada 1972-1974, ia melanjutkan pendidikannya di Northern Illinois University DeKalb, Amerika Serikat dan mendapatkan gelar master of arts (MA) di bidang ilmu politik.
Ichlasul kemudian meraih gelar doktor ilmu politik dari Monash University, Melbourne, Australia pada 1984. Dua tahun setelah meraih doktor, ia menjabat sebagai Direktur Pusat Antar Universitas (PAU) UGM hingga1988.
Setelah itu, ia diberi amanah menjadi Dekan Fakultas FIsipol UGM pada periode 1988-1994 dan Direktur Pasca Sarjana UGM sejak 1994. Puncaknya, Ichlasul menjadi rektor ke-11 UGM pada 1998.
Suasana rumah duka di Condongcatur, Depok, Sleman, DIY tampak banyak karangan bunga kiriman dari UGM dan tokoh-tokoh nasional seperti politisi senior Akbar Tandjung, mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, dan mantan Menkopolhukam Mahfud MD.
Masih Mengajar
Sebelum meninggal, Ichlasul Amal masih aktif mengajar di beberapa Universitas secara online. Putra kedua Ichlasul Amal, Akmal Herawan mengungkapkan bahwa ayahnya masih aktif beraktivitas sebelum menghembuskan napas terakhir.
"Sudah pernah (operasi) bypass. Cuma selama ini baik-baik saja, tidak ada keluhan apa-apa. Hari Kamis ke Jakarta, malamnya masih mengajar," ujar Akmal saat ditemui di rumah duka. Akmal melanjutkan, keesokan harinya, Jumat, ayahnya sempat beristirahat di Jakarta dan pada Sabtu melakukan perjalanan ke Bandung dengan kereta cepat Whoos pulang pergi.
"Minggu sempat diare dan dirawat di rumah sakit sampai hari Rabu (13/11/2024), sudah boleh pulang tidak ada masalah. Cuma tiba-tiba semalam jam 02.00 ibu telepon ayah ke UGD, tidak ada nadinya," jelasnya.
Selama ini, Prof Ichlasul Amal masih aktif mengajar di beberapa universitas, termasuk UGM dan Gunadarma, meskipun secara daring.
Rektor UGM Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Sp.OG (K)., Ph.D., menyampaikan perasaan duka yang mendalam atas berpulang Prof Ichlasul Amal. Menurut Ova, selama masa jabatannya sebagai Rektor, beliau banyak memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan institusi, termasuk peningkatan mutu pendidikan dan penguatan jejaring internasional UGM.
“Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada mengucapkan turut berduka cita yang mendalam atas kepergian beliau. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan,” ungkap Ova Emilia. (kompas/tribun)
Baca juga: 2 Pria Tewas Tersambar Petir di Angkringan Grobogan
Baca juga: Buah Bibir : Afifah Yusuf Terjebak di Labuan Bajo dari Gunung Lewotobi Laki-lak Meletus
Baca juga: Dampak Kenaikan PPN 12 Persen, Harga Tiket Pesawat Garuda Indonesia Bisa Ikut Naik
Baca juga: 4.000 Prajurit TNI Terlibat Judi Online, Danpuspom Ungkap Penyebabnya
Baca juga: Pengusaha Ritel Tolak Pemerintah yang Menaikkan PPN Menjadi 12 Persen Berlaku Mulai 1 Januari 2025
Innalillahi Habib Ali Zaenal Meninggal Dunia di Arab Saudi, Wakil Wali Kota Tegal periode 2009-2014 |
![]() |
---|
Innalillahi Mbok Yem Pemilik Warung Legend di Gunung Lawu Meninggal, Sosoknya Dikenang Pendaki |
![]() |
---|
INNALILLAHI, Bejo Sugiantoro Meninggal Dunia Diduga Kena Serangan Jantung |
![]() |
---|
Sosok Ayah Baim Wong, Johnny Wong: Jejak Panjang Seorang Ayah dan Sahabat |
![]() |
---|
Innalillahiwainnailaihirajiun, KH.R Mahfudz Hamid Purworejo Wafat, NU dan Ansor Berduka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.