Universitas Muhammadiyah Purwokerto
UMP Jadi Tuan Rumah Rakerkor KKN MAS, Bahas Program Strategis Dua Tahun Ke Depan
Pengurus Pusat Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah dan Aisyiyah (KKN MAS) periode 2024-2026 menggelar Rapat Kerja
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Pengurus Pusat Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah dan Aisyiyah (KKN MAS) periode 2024-2026 menggelar Rapat Kerja dan Koordinasi (Rakerkor) di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia serta sejumlah tokoh pendidikan tinggi.
Rakerkor ini bertujuan merumuskan program kerja strategis untuk dua tahun ke depan serta membangun sinergi antar-institusi dalam meningkatkan kualitas pengabdian masyarakat. Salah satu agenda penting yang dibahas adalah pelaksanaan KKN MAS 2025 yang direncanakan di Provinsi Riau, dengan fokus pada pemberdayaan ekonomi, edukasi lingkungan, dan kesehatan masyarakat.
Ketua Pengurus Pusat KKN MAS, Assoc Prof Akhmad Darmawan, Ph.D., menekankan pentingnya penguatan sinergi antara universitas dan masyarakat dalam pelaksanaan KKN MAS. Menurutnya, program KKN bukan hanya aktivitas akademik, tetapi juga pengabdian nyata kepada masyarakat yang melibatkan kolaborasi lintas perguruan tinggi.
“KKN merupakan salah satu aktivitas akademik sekaligus pengabdian masyarakat. Ada potensi besar yang dapat dikembangkan melalui kolaborasi antar PTMA untuk menjawab kebutuhan masyarakat secara langsung,” ujar Prof. Akhmad Darmawan dalam sambutannya.
Program KKN di Riau pada 2025 menjadi prioritas karena provinsi ini menghadapi berbagai tantangan, termasuk permasalahan lingkungan seperti kebakaran hutan, serta potensi besar dalam sektor ekonomi dan budaya.
Riau dipilih sebagai lokasi pelaksanaan KKN MAS 2025 karena berbagai potensi yang dimiliki, seperti perkebunan, wisata budaya, dan sejarah. Namun, tantangan lingkungan yang dihadapi menjadi perhatian khusus.
“KKN MAS Riau 2025 diharapkan menjadi model pengabdian masyarakat yang komprehensif. Mahasiswa akan dilibatkan dalam pemberdayaan ekonomi lokal berbasis wisata sejarah dan budaya, serta mengadakan penyuluhan kesehatan dan edukasi pelestarian lingkungan,” tambah Prof. Akhmad Darmawan.
Para peserta Rakerkor juga membahas pentingnya penerapan teknologi dan digitalisasi untuk meningkatkan efektivitas program. Teknologi diharapkan mampu membantu mahasiswa memantau dan mengukur dampak kegiatan KKN, sekaligus mendukung pelaksanaan program secara lebih efisien.
Selain aspek sosial dan ekonomi, para peserta Rakerkor sepakat untuk memperkuat nilai-nilai Islam dalam pelaksanaan KKN. Hal ini bertujuan memastikan program pengabdian masyarakat tetap berlandaskan pada prinsip-prinsip keadilan, kemanusiaan, dan keberlanjutan.
“Kolaborasi antar PTMA harus mencerminkan nilai-nilai Islam yang tidak hanya membangun masyarakat secara fisik tetapi juga membangun karakter dan keberlanjutan,” ujar salah satu peserta diskusi.
Program KKN MAS 2024-2026, khususnya pelaksanaan di Riau pada tahun 2025, diharapkan menjadi titik awal transformasi pengabdian masyarakat yang lebih strategis, inklusif, dan berdampak nyata bagi semua pihak yang terlibat. Dengan pendekatan kolaborasi dan integrasi teknologi, program ini diharapkan mampu menjawab tantangan zaman sekaligus memberikan solusi nyata bagi masyarakat. (*)
UMP Lepas 1.525 Mahasiswa KKN di Dalam dan Luar Negeri, Mahasiswa Siap Mengabdi |
![]() |
---|
FIBK UMP Sukses Gelar Konferensi Internasional COTEFL-12 |
![]() |
---|
Dosen-Mahasiswa Teknik Sipil UMP Gagas Komunitas Pecinta Waduk Wadaslintang, Kembangkan Wisata Lokal |
![]() |
---|
Milad ke-25, Fakultas Farmasi UMP Mantapkan Langkah Menuju Internasionalisasi dan Program Doktor |
![]() |
---|
UMP Hadirkan Pakar Internasional dari Filipina, Bahas Manajemen Distribusi Air di Kuliah Umum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.