Opini Tribun Jateng
Strategi Pengembangan IRT-UM Annisa36 di Kota Semarang dalam Menciptakan Keunggulan Kompetitif
Industri rumah tangga diharapkan berperan dalam memecahkan masalah-masalah pengembangan industri di Indonesia karena memiliki daya tahan lebih kuat.
Prof. Dr. Heru Sulistyo, SE,MSi
Prof. Dr. H. Gunarto., S.H., M.Hum
DR. Sri Anik, SE, M.Si
Dr. Henny Pratiwi Adi, ST., MT
Dr. Zainal Alim Adiwijaya, SE, M.Si.
Dr. Pungky Lela Saputri, S.S.T., M.E
INDUSTRI rumah tangga merupakan jenis industri yang saat ini banyak diminati oleh masyarakat.
Dengan usaha tersebut, kita bisa menciptakan lapangan kerja baru dan mendapatkan penghasilan tambahan (Kompas.com, 25 Oktober 2022).
Industri rumah tangga diharapkan berperan dalam memecahkan masalah-masalah pengembangan industri di Indonesia.
Karena industri rumah tangga mempunyai jumlah unit usaha yang jauh lebih baik dibandingkan kelompok usaha industri sedang dan industri besar.
Hal tersebut disebabkan industri rumah tangga memiliki daya tahan yang kuat dalam perekonomian, dan merupakan bagian terbesar dengan menumbuhkembangkan sekira 99,19 persen dari keseluruhan usaha di sektor industri (Fatria dkk, 2017).
Industri rumah tangga juga merupakan suatu solusi yang dapat diandalkan mengingat semakin hari semakin sulit untuk mendapatkan pekerjaan.
Hal ini dapat dilihat bahwa industri rumah tangga memiliki berbagai keunggulan karena dapat membantu menciptakan lapangan kerja, dapat memunculkan industri baru, memberikan nilai tambah dan memberikan tambahan pendapatan bagi pelakunya.
Selain itu Industri rumah tangga memiliki tiga alasan penting yang mendasari keberadaannya di Indonesia.
Pertama, adalah karena kinerja industri kecil dan rumah tangga cenderung lebih baik dalam menghasilkan tenaga kerja yang produktif.
Kedua, sebagian dari dinamikanya, indutri kecil dan rumah tangga yang sering mencapai peningkatan produktitivitasnya melalui investasi dan perubahan teknologi.
Ketiga, karena sering diyakini bahwa industri kecil rumah tangga memiliki keuntungan dalam hal fleksibilitas ketimbang usaha besar (Fatria dkk, 2017).
Industri rumah tangga Annisa36 di Kota Semarang ini sangat berpotensi untuk dikembangkan.
Karena tidak hanya berperan dalam penyediaan lapangan pekerjaan, namun juga berperan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Usaha Annisa 36 di Kota Semarang tergolong dalam Industri Rumah Tangga (IRT) yang bergerak di bidang usaha industri pangan.
Industri Rumah Tangga Annisa36 yang berdiri sejak 17 Agustus 2023 dan berada di Candi Losmen RT 04 RW 09 Candi Kecamatan Candisari Kota Semarang Jawa Tengah merupakan industri pangan yang menghasilkan berbagai makanan seperti kentang mustofa, peyek teri dan kacang, aneka kue kering dan hanya mampu menjual produknya sebesar 100 sampai dengan 200 Pcs.
Dan untuk pemasaran produknya baru menjangkau daerah pemasaran hanya di sekitar lokasi Annisa 36 berada, dan sudah menyentuh pemasaran yang online meskipun hanya melalui sosial media.
Dari uraian di atas maka diperlukan suatu solusi bagi IRT-UM Annisa36 di Kota Semarang untuk dibina dan dikembangkan agar mampu bersaing dan dapat menciptakan keunggulan kompetitif yaitu dengan melalui pelatihan dan workshop yang mendukung IRT-UM Annisa 36 tersebut.
Kegiatan ini dapat terlaksana karena adanya “Program Pembinaan Industri Rumah Tangga Usaha Mikro (IRT-UM) Berbasis KemitraanKemdikbudristekKlaster I tahun anggaran 2024” dan Unversitas Islam Sultan Agung Semarang merupakan salah satunya PTS di Jawa Tengah yang mendapat hibah tersebut.
Melihat tingginya tingkat permintaan produk dari Annisa 36 (industri usaha pangan) maka merupakan peluang bagi Annisa 36 yang berpotensi untuk dikembangkan, namun pada kenyataannya perkembangan tersebut masih belum maksimal.
Oleh karena itu, sangat diperlukan strategi pengembangan dan implikasinya terhadap industri rumah tangga Annisa 36.
Dalam hal ini strategi pengembangannya akan dilakukan dengan Analisis SWOT.
Kegunaan dari analisis SWOT ini adalah untuk memberikan gambaran hasil analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan secara menyeluruh yang digunakan sebagai dasar atau landasan penyusunan obyektif dan strategi perusahaan dalam corporate planning.
Analisis strategi SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matriks SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada.
Selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weakness) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Sehingga perlu upaya-upaya perbaikan agar produk IRT-UM Annisa 36 dapat bersaing dan mencapai keunggulan kompetitif, maka dalam Program Pembinaan Industri Rumah Tangga Usaha Mikro (IRT-UM) Berbasis Kemitraan dilakukan berbagai upaya baik pelatihan dan workshop yang komprehensif sebagai berikut:
Pelatihan tata kelola keuangan, pelatihan pengelolaan sumber daya manusia, pelatihan penggunaan teknologi tepat guna pada proses produksi dan sosisalisasi sertifikat BPOM, PIRT, halal, pelatihan pemasaran dan promosi yang menuju digital.
Berdasarkan pada persoalan prioritas yang telah diuraikan sebelumnya, maka dirancang solusi untuk menyelesaikan masalah yang ada di IRT-UM Annisa36 dan target luaran, manfaat dan dampak bagi IRT-UM Annisa 36 yang terpilih menjadi mitra adalah sebagai berikut:
Pelatihan Tata Kelola Keuangan
Dengan adanya pelatihan tata kelola keuangan dan keuangan digital maka pemahaman dan keterampilan IRT Annisa 36 dalam tata kelola keuangannya meningkat 20 persen dan IRT Annisa mengetahui dampak teknologi baru pada industri jasa keuangan.
Pelatihan Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Dengan adanya pelatihan pengelolaan SDM ini akan meningkatkan keterampilan teknis, keterampilan interpersonal, dan ketrampilan manajemen sampai dengan 20 persen.
Pelatihan Penggunaan Teknologi Tepat Guna pada Proses Produksi dan Sosisalisasi Sertifikat BPOM, PIRT, Halal
Dengan adanya pelatihan Teknologi tepat guna ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas produknya hingga 100 persen ada diversifikasi produk baru yang dihasilkan, serta persiapan sertifikasi dari BPOM, PIRT dan Halal (20 persen tercapai).
Pelatihan Pemasaran dan Promosi yang Menuju Digital
Dengan adanya pelatihan ini akan memperluas daerah pemasaran (dua wilayah baru) dan dapat menggunakan media promosi selain Instagram (dapat meningkat 50 persen).
(*)
Baca juga: Profil Gus Miftah, Lulus S1 Unissula Semarang, Jadi Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama
Baca juga: Alhamdulillah, Kedokteran Gigi Unissula Terakreditasi Unggul
Baca juga: Semangat Doktor Baru FH Unissula Berkontribusi Bagi Masyarakat
Baca juga: Pj Gubernur Nana Sudjana Hadiri Pelantikan Pengurus NU Jateng, Hari Ini di Unissula Semarang
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.