Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kecelakaan Beruntun di Silayur Semarang

Warga Lelah Kecelakaan Berulangkali di Silayur Semarang, Berharap Ada Jalur Penyelamat

Warga Silayur, Ngaliyan, Kota Semarang berharap ada pembuatan jalur penyelamat untuk mengantisipasi kejadian kecelakaan di jalur tersebut

Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Iwan Arifianto
Pengguna jalan melintas di turunan Silayur, Ngaliyan, Kota Semarang, Jumat (22/11/2024). 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Warga Silayur, Ngaliyan, Kota Semarang berharap ada pembuatan jalur penyelamat untuk mengantisipasi kejadian kecelakaan di jalur tersebut.

Mereka mengaku sudah jengah adanya insiden kecelakaan yang berulang kali yang terjadi di turunan Silayur.

Warga di turunan Silayur, Tomo mengatakan, jalur Silayur sering terjadi kecelakaan terutama kejadian truk rem blong. 

"Di sini sering terjadi kecelakaan sehingga disebut sebagai jalur tengkorak," katanya, Jumat (22/11/2024). 

Baca juga: Daftar Tempat Usaha Korban Kecelakaan Maut Silayur Semarang, Pemilik Warung Ngaku Rugi Ratusan Juta

Baca juga: Kisah Mistis Tanjakan Silayur Semarang, Ditunggui Sosok Cantik Ranem, Warga Lihat Rombongan Pocong

Truk aki penyebab kecelakaan maut menewaskan dua orang terjadi di dekat turunan Silayur,  Jalan Prof Hamka, Ngaliyan, Kota Semarang, Kamis (21/11/2024) sekira pukul 17.30 WIB.
Truk aki penyebab kecelakaan maut menewaskan dua orang terjadi di dekat turunan Silayur,  Jalan Prof Hamka, Ngaliyan, Kota Semarang, Kamis (21/11/2024) sekira pukul 17.30 WIB. (Tribun Jateng/ Iwan Arifianto)

Melihat seringnya kecelakaan, dia ingin jalur Silayur dibuat jalur penyelamat.

"Saya minta ke Walikota dan Gubernur di jalur Silayur setidaknya ada jalur penyelamat supaya masyarakat bisa tenang," katanya.

Selain itu, polisi dan Dinas Perhubungan agar tegas menindak truk yang melanggar aturan jam melintas.

"Aturan dari Pemkot jelas truk tak boleh melintas pada jam sibuk tetapi banyak yang melanggar tanpa ada tindakan tegas dari kepolisian," jelasnya.

Hal yang sama diungkapkan Rian, penjual di sekitar jalur Silayur. 

Dia yang sudah berjualan di tempat itu sejak tahun 2016  sehingga tahu persis beberapa kejadian kecelakaan maut yang pernah terjadi.

Oleh karena itu, dia ingin aturan pelarangan jam melintas dipertegas. 

"Harusnya setiap pagi ada truk yang melanggar ditilang," bebernya.

Kecelakaan beruntun terjadi Silayur, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (21/11/2024)
Kecelakaan beruntun terjadi Silayur, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (21/11/2024) (istimewa)

Persoalan yang lebih penting lainnya adalah pembuatan jalur penyelamat. 

Rian mengatakan, jalur penyelamat penting untuk alternatif sopir ketika alami rem blong. Soal lahan, beberapa lokasi bisa menjadi alternatif.

Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Yunaldi mengatakan, penanganan arus lalu lintas bagi kendaraan berat di jalur silayur membutuhkan kerjasama lintas sektoral karena berkaitan dengan pergerkaan ekonomi.

"Kami menyarankan truk melintas malam tapi sore masih saja ada yang lewat jadi perlu kerjasama semua pihak dari  industri dan ekspedisi supaya taat aturan," terangnya. (Iwn)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved