Pelajar Semarang Tewas Ditembak
Polisi Tembak Mati Pelajar Semarang, Dituduh Gangster: Teman, Satpam, Sekolah Kompak Membantah
Pelajar SMK N 4 Semarang ditembak mati polisi, diduga gangster. Teman dan sekolah korban membantah tuduhan tersebut.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kematian Gamma Rizkynata Oktafandy (16), pelajar SMK N 4 Semarang yang ditembak polisi, menuai keheranan dari teman dan pihak sekolah.
Korban yang dikenal baik dan berprestasi dituding polisi sebagai anggota gangster, namun klaim itu dibantah oleh berbagai pihak.
"Dia (korban) orangnya baik, tidak bersikap aneh-aneh," ungkap Akbar Deni Saputra, sahabat korban, saat bertakziah ke rumah nenek korban di Kembangarum, Semarang Barat, Senin (25/11/2024) malam.
Baca juga: Kriminolog Undip Kecam Polisi Tembak Mati Pelajar Semarang, "Tembakan ke Pinggul Tidak Dibenarkan"
Menurut Akbar, korban bahkan sempat bermain ke rumahnya selepas pulang sekolah di daerah Ngaliyan, Jumat (22/11/2024).
"Makanya saya kaget ketika hari Minggu (24/11/2024) dikabari korban meninggal dunia," lanjutnya.
Pihak sekolah juga meragukan tuduhan bahwa korban merupakan anggota gangster.
Nanang Agus B, staf kesiswaan SMK N 4 Semarang, menyatakan korban memiliki rekam jejak yang baik selama di sekolah.
"Kalau korban tergabung gangster kami tidak tahu. Namun, rekam jejak mereka (korban) itu baik dan berprestasi. Jadi dihubungkan ke gangster, kesimpulan kami ya tidak," terang Nanang.
Polisi Klaim Tawuran
Sebelumnya, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengakui bahwa seorang anggotanya melakukan penembakan terhadap korban.
Korban ditembak di bagian pinggul saat diduga terlibat tawuran antara dua kelompok gangster, yakni Pojok Tanggul dan Seroja, di depan Perumahan Paramount, Semarang Barat, Minggu (24/11/2024) sekitar pukul 01.00 WIB.
"Anggota polisi melakukan upaya melerai, polisi diserang hingga dilakukan tindakan tegas (menembak korban)," klaim Irwan di Mapolrestabes Semarang, Senin (25/11/2024) malam.
Namun, satpam Perumahan Paramount membantah ada kejadian tawuran di lokasi tersebut.
"Teman saya yang jaga malam memastikan tidak ada tawuran. Kalau ada tawuran kami pasti tahu dan buat laporan (ke atasan)," ujar seorang satpam yang enggan disebutkan identitasnya.
Penyelidikan Berlanjut
Korban sempat dibawa ke RSUP Kariadi Semarang oleh anggota polisi dan lawan tawurannya.
Identitas korban baru diketahui sekitar pukul 10 pagi, setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.