Berita Filipina
Ketegangan Petinggi Filipina Berlanjut, Sara Duterte Bantah Berencana Bunuh Marcos Jr
Wakil Presiden (Wapres) Filipina, Sara Duterte, membantah bahwa berencana membunuh Presiden Ferdinand Marcos Jr. Sara, pada Selasa (26/11
TRIBUNJATENG.COM, MANILA -- Wakil Presiden (Wapres) Filipina, Sara Duterte, membantah bahwa berencana membunuh Presiden Ferdinand Marcos Jr. Sara, pada Selasa (26/11) mengatakan, komentarnya, yang memicu penyelidikan pemerintah, hanya mencerminkan keprihatinan terhadap mantan sekutunya tersebut.
Sebelumnya, Departemen Kehakiman Filipina, pada Senin (25/11) menyatakan, Sara Duterte sebagai dalang dari sebuah rencana untuk membunuh Presiden Marcos Jr dan mengeluarkan panggilan pengadilan yang menuntutnya untuk hadir dalam sebuah penyelidikan resmi.
Langkah ini diambil setelah Sara Duterte, pada Sabtu (23/11), mengatakan kepada para wartawan, bahwa ia telah menginstruksikan salah satu anggota tim keamanannya untuk membunuh Marcos, istrinya Liza Araneta-Marcos, dan sepupunya Martin Romualdez, jika rencana pembunuhan terhadap dirinya berhasil.
Namun, Sara Duterte tampaknya menarik kembali komentar-komentar tersebut, pada Selasa kemarin. Sara menggambarkan pernyataannya, akhir pekan lalu, sebagai ungkapan “keprihatinan” atas “kegagalan pemerintahan Marcos dalam melayani rakyat Filipina sementara mereka dengan mahir menganiaya musuh-musuh politik”.
Sara juga menyebut, tuduhan pemerintah tentang rencana pembunuhan tersebut sebagai sebuah “lelucon”. "Akal sehat seharusnya cukup bagi kita untuk memahami dan menerima bahwa tindakan balas dendam bersyarat bukan merupakan ancaman aktif. Ini adalah rencana tanpa dasar," kata Sara Duterte dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.
"Saya yakin bahwa penyelidikan yang jujur akan dengan mudah mengungkap narasi ini (tentang dugaan rencana untuk membunuh Marcos) sebagai lelucon, khayalan, atau tidak ada sama sekali," tambahnya.
Aliansi Marcos-Duterte yang berhasil meraih kekuasaan pada 2022 telah runtuh menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) jangka menengah tahun depan, dengan kedua belah pihak saling melontarkan tuduhan kecanduan narkoba.
Dalam konferensi pers pada Sabtu lalu, Sara Duterte menyebut pasangan Marcos dan Romualdez sebagai target. Ia mengaku telah mengatakan kepada seorang anggota tim keamanan, “Jika saya mati, jangan berhenti sampai Anda membunuh mereka".
Beberapa jam kemudian, Istana Kepresidenan Filipina mengatakan mereka memperlakukan komentar tersebut sebagai “ancaman aktif”.
Sara Duterte, putri dari mantan presiden Rodrigo Duterte, adalah pasangan Marcos dalam pemilihan presiden yang dimenangkan dengan telak. Dia tetap menjadi penerus konstitusionalnya jika dia tidak dapat menyelesaikan masa jabatannya selama enam tahun.
Namun, saat ini ia sedang menghadapi penyelidikan di Dewan Perwakilan Rakyat, yang dipimpin oleh Romualdez, atas dugaan penyalahgunaan dana pemerintah.
Baik Romualdez maupun Sara Duterte secara luas diperkirakan akan mencalonkan diri sebagai presiden, pada 2028. Sara Duterte mengundurkan diri sebagai Menteri Pendidikan, pada bulan Juni, karena hubungan antara kedua keluarga ini mencapai titik puncaknya.
Pada Oktober, sang wakil presiden mengatakan, ia merasa “dimanfaatkan” setelah bekerja sama dengan Marcos untuk pemilihan tahun 2022.
Beberapa bulan sebelumnya, ayahnya menuduh Marcos sebagai “pecandu narkoba”, dan keesokan harinya presiden mengeklaim kesehatan pendahulunya memburuk karena penggunaan fentanil opioid dalam jangka panjang.
Wakil presiden mengatakan kepada wartawan pada Selasa ini, “Saya setuju dengan anggapan bahwa dia (Marcos) adalah seorang pecandu narkoba”. Namun, tidak ada dari mereka yang memberikan bukti atas tuduhan masing-masing. (kps/afp/Tribunnews)
Baca juga: Muasal Terbongkarnya Praktik Sindikat Jual Beli Bayi di Kulon Progo, Harga Termurah Rp20 Juta
Baca juga: Frans Sinatra Huwae Pelatih Sementara Barito Putera Gantikan Rahmad Darmawan
Baca juga: Sindikat Ini Sudah Jual Belasan Bayi dalam Setahun, 4 Pelaku Cari Wanita Hamil di Luar Nikah
Baca juga: Resmi! Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 10 Persen, Berlaku Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Nasib Sara Duterte di Tangan Senat Setelah DPR Filipina Setujui Mosi Pemakzulan Wakil Presiden |
![]() |
---|
Mary Jane Terpidana Kasus Heroin Tiba di Filipina Setelah 15 Tahun Dipenjara di Indonesia |
![]() |
---|
Tangis Haru Mary Jane Veloso: Kembali ke Tanah Air, Tapi Hatinya Tertinggal di Indonesia |
![]() |
---|
Presiden Filipina Sebut Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Veloso akan Dipulangkan ke Filipina |
![]() |
---|
24 Personel Satgas Penanggulangan Bencana Indonesia Tiba di Filipina |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.