Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kasus Perundungan Siswa SD di Subang

FAKTA Terbaru Tewasnya Siswa SD Kelas 3 di Subang: 2 Tahun Jadi Korban Perundungan, Pelaku Sama

Pihak keluarga mengetahui bahwa ARO siswa kelas III SD di Subang ini mengalami perundungan selama dua tahun terakhir ini dari teman-teman sekelasnya.

|
Editor: deni setiawan
FREEPIK.COM
ILUSTRASI kasus perundungan di sekolah. 

TRIBUNJATENG.COM, SUBANG - Fakta terbaru terungkap pasca kematian ARO siswa kelas 3 sekolah dasar akibat kasus perundungan di sekolah.

ARO, diungkap pihak keluarga, telah mengalami perundungan sejak kelas 1 dan pelakunya sama.

Ini terungkap seusai pihak keluarga menggali informasi dari teman- teman sekelas almarhum.

Baca juga: Pelajar SMKN 5 Kendal Jadi Korban Perundungan di Kendal, Orangtua Lapor Polisi

Baca juga: Innalillahi, AR Siswa Kelas III SD Subang Korban Perundungan Meninggal, 3 Hari di RS Karena Kritis

ARO (9), siswa kelas 3 SD di Kabupaten Subang, Jawa Barat kritis seusai diduga dirundung oleh kakak kelasnya.

AR kemudian menjalani perawatan intensif di RSUD Ciereng, Subang, Jawa Barat.

Setelah dirawat tiga hari, ARO dinyatakan meninggal dunia pada Senin (26/11/2024) sekira pukul 16.10.

Ternyata ARO sudah dua tahun menjadi korban perundungan kakak kelasnya.

Keluarga baru tahu kejadian tersebut setelah ARO meningal dunia.

Hal tersebut diungkapkan Dasam (45), paman ARO, di rumahnya di Desa Jayamukti, Blanakan, Selasa (26/11/2024).

Dia tidak mengetahui bahwa ARO mengalami perundungan selama dua tahun terakhir, hingga mendengar kabar dari teman-teman ARO.

"Di-bully selama dua tahun lamanya."

"Itu saya dapat kabar dari teman-temannya."

"Diduga pelaku bully adalah orang yang sama," kata Dasam seperti dilansir dari Kompas.com, Kamis (28/11/2024). 

Menurut dia, ARO adalah anak yang pendiam dan tinggal bersamanya sejak orangtuanya berpisah.

Terkait kematian ARO, dia berharap pelaku mendapatkan hukuman yang sesuai sebagai efek jera dan mencegah kejadian yang sama.

Bj Bupati Subang Imran saat mengunjungi RSUD Ciereng Subang buntut siswa kelas III SD meninggal seusai alami perundungan di sekolahnya, Senin (25/11/2024) malam.
Bj Bupati Subang Imran saat mengunjungi RSUD Ciereng Subang buntut siswa kelas III SD meninggal seusai alami perundungan di sekolahnya, Senin (25/11/2024) malam. (DOKUMENTASI PEMKAB SUBANG)

Baca juga: Pengakuan Bocah Kelas III SD Korban Perundungan Sebelum Koma: Kepala Dijedotin ke Tembok, Ditendang

Baca juga: Siswa Kelas III SD Korban Perundungan Meninggal, Pj Bupati Subang: Kepala Sekolah Dinonaktifkan

Selain itu, Dasam juga meminta kepada pemerintah untuk menggalakan sosialisasi anti bullying agar kejadian tragis yang menimpa ARO tidak terulang lagi. 

Sebelum meninggal dunia, korban sempat mengeluh sakit kepala hebat hingga muntah-muntah.

Kondisinya terus memburuk bahkan tak bisa membuka mata, tak bisa berjalan, dan terpaksa merangkak.

"Dua hari itu dia muntah terus, kalau makan muntah, makan muntah, perutnya sakit, sama uwa-nya enggak cerita karena takut."

"Kata saya kenapa kamu kayak gitu, sakit perutnya, dibenerin (diurut) abis diurut enggak muntah lagi," ujar Sarti, saudara korban. 

Saat itu ARO sempat masuk sekolah, namun kondisinya semakin memburuk.

Hingga akhirnya ARO menceritakan yang dia alami selama ini.

Kepada keluarga, ARO mengaku sering dipukuli oleh tiga kakak kelasnya.

Bahkan ditendang dan kepalanya dibenturkan ke tembok.

"Waktu dia mau drop mau berangkat ke rumah sakit, saya tanya kamu kenapa kepalanya sakit, melek enggak bisa, jalan susah."

"Katanya dijedotin ke tembok, di-tajong (tendang), pengakuan ARO dilakukan oleh tiga orang," ujar Sarti.

Kemudian pihak keluarga memberitahukan kondisi AR ke wali kelas.

Sementara ARO dirawat di rumah sakit dalam kondisi koma.

"Saat itu saya mau ke sekolah, tahunya sudah bubar, kantor enggak ada sudah pada ke mana gurunya."

"Jadi saya balik lagi enggak jadi (laporan saat itu)," kata Sarti.

Baca juga: Nasib Siswi SMP Tersangka Perundungan di Temanggung, Jadi Tersangka Tapi Tidak Ditahan

Baca juga: Nasib Pilu Bocah 9 Tahun Korban Perundungan di Sekolah: Kondisinya Lagi Kritis, Pelaku Kakak Kelas

Korban Sudah Diotopsi

Kasatreskrim Polres Subang, AKP Gilang Indra Friyana Rahmat membenarkan siswa kelas 3 SD korban perundungan itu meninggal dunia. 

"Korban dugaan kekerasan kakak kelas tersebut, meninggal dunia sekira pukul 16.10 dan saat ini jenazah sudah berada di kamar Jenazah RSUD Subang," kata dia pada Senin (25/11/2024) malam.

Untuk memastikan penyebab kematian, polisi akan melakukan otopsi di RS Bhayangkara Indramayu.

"Otopsi ini dilakukan untuk memastikan penyebab korban meninggal dunia, sekaligus untuk proses penyelidikan kasus ini," ucapnya.

Sementara itu Kapolres Subang, AKBP Ariek Indra Sentanu mengatakan, ditemukan ada pendarahan otak pada korban.

"Dari hasil otopsi, ditemukan adanya pendarahan di otak yang menyebabkan korban tak sadarkan diri selama 3 hari hingga meninggal dunia," katanya.

Hasil otopsi ini akan jadi pedoman polisi untuk pemeriksaan kepada sejumlah saksi, guna mengungkap kasus ini.

"Sejauh ini baru 3 saksi yang kami periksa."

"Semuanya merupakan terduga pelaku yang usianya masih di bawah 12 tahun," katanya.

Selain ketiga terduga pelaku, polisi juga memeriksa pihak sekolah, keluarga korban, dan teman korban.

"Untuk mengungkap kasus ini, semua akan kami mintai keterangan."

"Selain itu pemeriksaan terhadap saksi khususnya terduga pelaku dan teman korban, kami melibatkan unsur pihak terkait seperti Bapas, KPAI, serta pihak keluarga," ungkapnya.

Apalagi, kata AKBP Ariek Indra Sentanu, terduga pelaku yang menganiaya korban merupakan anak-anak yang usianya masih di bawah 12 tahun.

"Terduga pelaku ini di bawah umur tentunya perlakukan hukum tidak sama dengan orang dewasa," kata dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siswa SD yang Meninggal di Subang Ternyata Sudah 2 Tahun Jadi Korban "Bullying" Kakak Kelasnya"

Baca juga: Sosialisasi Perda RTRW Jateng: Langkah Strategis Jadi Penumpu Pangan dan Industri Nasional

Baca juga: Pengolahan Sampah Semar Hijau di Kudus Ciptakan Peluang Ekonomi dari Masalah

Baca juga: Berikut Pernyataan Resmi Tiap Paslon Pasca Hasil Perhitungan Suara Pilkada Karanganyar 2024

Baca juga: UIN Saizu Purwokerto Gelar Wisuda ke-64, Luluskan 470 Wisudawan

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved