Berita Regional
Program Mantapreneur Naik Kelas, Komitmen Bank Mandiri Taspen Dukung Wirausaha di Indonesia
Masa pensiun sering dianggap sebagai waktu untuk beristirahat, namun tidak demikian bagi Ahmad Susila.
TRIBUNJATENG.COM, BANDUNG - Masa pensiun sering dianggap sebagai waktu untuk beristirahat, namun tidak demikian bagi Ahmad Susila.
Pensiunan Telkom sejak 2016 ini justru menjadikan masa pensiunnya sebagai awal perjalanan baru dalam dunia wirausaha. Berkat kegigihannya, ia berhasil mengembangkan usaha kerupuk hingga menembus pasar internasional.
Ahmad adalah salah satu nasabah Bank Mandiri Taspen yang mendapatkan fasilitas pembiayaan produktif. Dengan dukungan tersebut, ia berhasil menciptakan produk kerupuk berkualitas yang kini memiliki hak paten.
“Produk kami sudah memiliki hak paten dan bisa ditemukan di beberapa gerai besar seperti Lotte, Borma, Rumah Mode, serta di etalase produk UMKM Bank Mandiri Taspen,” ungkap Ahmad.
Tidak hanya sukses di dalam negeri, kerupuk produksi Ahmad juga telah diekspor ke berbagai negara, seperti Qatar, Jepang, Australia, dan Amerika Serikat. Hal ini menunjukkan bahwa produk lokal mampu bersaing di pasar global jika dikelola dengan baik dan didukung oleh inovasi serta strategi pemasaran yang tepat.
“Kami pun yang awalnya kredit konsumtif, jadi produktif, kami jadi suplier kerupuk udang,” jelasnya.
Sementara itu, PT Bank Mandiri Taspen kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan wirausaha di Indonesia melalui program Mantapreneur Naik Kelas.
Direktur Bisnis PT Bank Mandiri Taspen Maswar Purnama mengatakan program yang digelar di Kimaya Hotel Braga, Bandung hingga akhir pekan ini.
“Kegiatan hari ini adalah kegiatan Mantapreneur Naik Kelas. Mantapreneur Naik Kelas ini kita tujukan untuk nasabah-nasabah Bank Mandiri Taspen yang ingin mempunyai usaha sendiri, yang punya niat untuk lebih produktif, kemudian yang kami pandang bisa menjadi influencer dan duta bagi Bank Mandiri Taspen,” ungkapnya.
Ia melihat, sebenarnya para pensiunan memiliki minat enterpreneur sejak dahulu aktif bekerja. Hanya saja, karena keterbatasan waktu, akhitnya bisa terlaksana saat mereka purna tugas.
“Jadi para pensiunan ini kami anggap naik kelas, apabila mereka itu yang sebelumnya hanya punya kredit di Bank Mandiri Taspen, sekarang mereka itu juga punya usaha,” jelasnya.
Ia mengatkaan, pensiunan ASN dan TNI/Polri di Indonesia kurang lebih 5 juta orang. Sehingga diharapkan para pensiunan ini bisa menjadi pelaku usaha.
“Kita kepengen para pensiunan-pensiunan ini tetap produktif di hari tuanya, oleh karena itu Bank Mandiri Taspen menyediakan pelatihan-pelatihan gratis atau yang kami bilang Booth Camp seperti yang ada di Bandung saat ini,” jelasnya.
Ia mengklaim, tidak sedikit para pensiunan yang sudah didorong untuk menjadi wirausaha ini sukses menapaki usahanya.
“Kita tentu bahagia dan mengharapkan Mantapreneur yang sukses ini bisa menularkan ide-idenya kepada para pensiunan lainnya,” jelasnya.
Ia mengakui, lebih dari 20 persen pensiunan ini minat untuk memiliki usaha usai purna tugas. Sehingga ia mendorong pembiayaan produktif,
tidak hanya mendorong pembiayaan konsumtif saja.
Hingga sejauh ini, ia mengatakan sudah lebih dari Rp43 triliun disalurkan untuk pembiayaan produktif.
“Tahun ini mudah-mudahan tutup tahun dengan total sekitar Rp10,5 triliunan,” ungkapnya. (*)
Ayah Tewas Dibunuh dan Ibu Jadi Tersangka, 2 Putri Brigadir Esco Dapat Pendampingan Psikologi |
![]() |
---|
Bu Fefen Lari Gendong 2 Cucu Kembar Usia 3 Bulan Sebelum Rumah Ambruk Akibat Gempa di Bondowoso |
![]() |
---|
Jasad Ditemukan Tak Utuh di Hutan, Diduga Wawan Pelaku Pembunuhan Keluarga Mantan Istri di Pacitan |
![]() |
---|
Mahasiswi Dibekap Pasir Pantai Kekasihnya hingga Tewas gara-gara Tolak Hubungan Badan |
![]() |
---|
Jenazah Turis Australia Dipulangkan Tanpa Jantung, RS Bali Bantah Terlibat Pencurian Organ |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.