Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Oro Oro Kesongo Meletus

Kondisi Oro-oro Kesongo Stabil, Warga Diminta Jauhi Lokasi Radius 1,5 Km

Kondisi Kawah Oro-oro Kesongo stabil tanpa letusan susulan, namun BPBD Blora imbau warga hindari area hingga 7 hari ke depan untuk keamanan.

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: Daniel Ari Purnomo
istimewa
Kawah Oro-oro Kesongo di Blora kembali meletus, semburkan lumpur setinggi 20 meter dan gas beracun. Warga diminta waspada potensi letusan susulan. 

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Hingga Rabu (4/12/2024) siang, kondisi Kawah Oro-oro Kesongo di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, stabil tanpa adanya letusan susulan.

Namun, pemerintah setempat dan BPBD Blora tetap mengimbau warga untuk tidak mendekati area tersebut selama tujuh hari ke depan.

Kepala Desa Gabusan, Parsidi, memastikan tidak ada aktivitas letusan sejak Selasa.

Baca juga: Tribuners Mau Dapat GoPay Hadiah Total Rp 500 Ribu? Buruan Simak di Sini Ya

“Nggak ada letusan mas,” ujarnya.

Meski demikian, Babinsa dan Bhabinkamtibmas tetap berjaga di sekitar lokasi untuk memastikan keamanan.

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Blora, melalui Agung Triyono, menegaskan bahwa letusan Kawah Oro-oro Kesongo tidak dapat diprediksi.

Selain waktu letusan, lokasi semburan lumpur dan gas juga sulit dipastikan.

“Jadi, kami imbau masyarakat untuk tidak ada aktivitas di wilayah Oro-oro Kesongo selama tujuh hari ke depan. Gas beracun bisa mengikuti arah angin, jadi tetap waspada,” kata Agung.

BPBD juga menetapkan radius aman 1–1,5 kilometer dari lokasi kawah.

Masyarakat disarankan menjauh jika terjadi letusan dan menyiapkan handuk basah atau masker untuk melindungi diri dari gas beracun.

Pada Selasa (3/12/2024), Kawah Oro-oro Kesongo meletus enam kali antara pukul 05.00 hingga 10.25 WIB, menyemburkan lumpur panas setinggi 10–20 meter dan mengeluarkan gas beracun.

Lasno (48), seorang warga yang berada sekitar 1 kilometer dari lokasi, sempat merasakan efek gas beracun yang membuat napasnya sesak.

“Suaranya duorrrrr, lumpur menyembur tinggi, dan gasnya sampai sini. Saya langsung mundur mencari jarak aman,” cerita Lasno.

Menurut Kapolsek Jati, AKP Sugiman, letusan Oro-oro Kesongo biasanya hanya terjadi sewaktu-waktu, terutama pada musim hujan.

Lokasinya yang berada di pinggir hutan membuat kawasan ini jauh dari pemukiman dan relatif aman dari korban jiwa.

“Kejadian ini tidak aktif setiap hari, mungkin setahun hanya sekali. Tapi kami tetap imbau warga untuk menjauh dari lokasi demi keamanan,” tegasnya.

Masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi letusan susulan dan mematuhi imbauan pemerintah agar tidak beraktivitas di sekitar Kawah Oro-oro Kesongo hingga situasi benar-benar dinyatakan aman.

Sumber: Tribun Jateng
Tags
Blora
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved