Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Festival Pager Mangkok Kudus 2024 Digelar Pekan Ini, Dimeriahkan Pasar UMKM hingga Kirab Budaya

Festival Pager Mangkok #4 kembali digelar oleh Kampung Budaya Piji Wetan (KBPW) Kudus pekan ini. Event budaya

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muh radlis
IST
Sejumlah warga membagikan nasi berkat yang dikirab dalam Festival Pager Mangkok yang diadakan Kampung Budaya Piji Wetan (KBPW) Kudus tahun 2023. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Festival Pager Mangkok #4 kembali digelar oleh Kampung Budaya Piji Wetan (KBPW) Kudus pekan ini. Event budaya tahunan tersebut rencananya berlangsung selama tiga hari, mulai besok Jumat (6/12/2024) hingga Minggu (8/12/2024). 


Beragam kegiatan bakal digelar dalam rangka memeriahkan agenda tahunan sekaligus memperingati HUT ke-4 KBPW. Mulai dari pasar UMKM, pentas pertunjukan, workshop membatik, launching desa ramah anak, artist talk, orasi budaya hingga kirab pager mangkok.


Ketua Kampung Budaya Piji Wetan, Muchammad Zaini mengatakan, Festival Pager Mangkok #4 kali ini mengusung tema "Labora(s)tories". Sebagai bentuk perayaan terhadap sebuah penciptaan seni melalui festival yang terbuka bagi siapa saja. 


Menurut dia, laborastories diibaratkan sebagai ruang laboratorium terbuka menghadirkan kolaborasi antara seniman, masyarakat, hingga akademisi diumpamakan sebagai karya yang terus bergerak.


Melalui tema ini, di mana setiap karya menjadi sebuah perjalanan hidup bagi pelakunya. 


Festival Pager Mangkok tahun ini lebih banyak mengusung konsep seni kontemporer yang dipadukan dengan ragam budaya kekinian.


Festival ini diharapkan memantik para pegiat seni dan budaya di Kudus untuk terus bergerak, juga memunculkan ruang berkesenian atau berekspresi di kalangan pelajar.


"Berbeda dari sebelumnya, tahun ini lebih banyak ruang pagi seniman pelajar yang menampilkan karya-karya di laborastories," terangnya, Kamis (5/12/2024).


Muchammad Zaini berharap, melalui festival pager mangkok yang digelar setiap tahun, ke depan budaya dan seni tidak lagi dipandang sebagai objek. Namun, bisa menjadi subjek untuk terus mengeksplorasi dunia. (Sam)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved