Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Banjir Semarang

Tips BMKG Agar Semarang Tidak Dilanda Banjir Parah, Awal Tahun Curah Hujan Tinggi

Semarang berpotensi dilanda banjir pada awal tahun depan, tepatnya Januari-Februari 2025 karena tingginya curah hujan di Jawa Tengah.

Editor: deni setiawan
DOKUMENTASI TRIBUN JATENG
ILUSTRASI Seorang warga mendorong motornya karena mogok, saat melintas di Jalan Kaligawe Raya Kota Semarang. 

Dilansir dari laman resmi UGM, Jumat (6/12/2023), dia menyebut bahwa kenaikan air laut global setinggi 3-5 milimeter per tahun dan penurunan tanah di Semarang mencapai 9 sentimeter.

Karena alasan itulah Semarang kerap dilanda banjir ketika curah hujan tinggi karena posisi daratan lebih tinggi daripada permukaan air laut.

Dwikorita Karnawati menambahkan, banjir di Semarang bisa diperparah dengan rob saat kemunculan Bulan purnama.

Rob adalah banjir yang disebabkan oleh masuknya air laut ke daratan karena pasang air laut yang tinggi.

“Yang berbahaya terutama kalau kondisi ekstrem."

"Itu kan (curah hujan) bulannya 300-400 milimeter per bulan."

"Tetapi namanya hujan ekstrem bisa saja hujan yang 300 milimeter harusnya turun satu bulan, itu bisa turun dalam waktu 1-2 hari,” imbuh Dwikorita.

Pihaknya berharap, Pemkot Semarang bisa melakukan langkah antisipasi banjir dengan mengecek drainase dan kondisi tanggul supaya tidak jebol.

Wilayah lain di pantai utara Jawa, seperti Kabupaten Demak juga diminta mewaspadai potensi banjir pada awal 2025.

“Jadi mohon diwaspadai, jangan sampai terjadi,” tandas Dwikorita Karnawati.

Baca juga: Kota Semarang Panen Penghargaan Jelang Akhir Tahun

Baca juga: Bawaslu Kota Semarang Kunjungi JDIH Kota Semarang

Strategi Pemkot Semarang Antisipasi Banjir 

Menjelang awal 2025, Pemkot Semarang sudah bersiap menghadapi banjir.

Salah satunya dengan mengintensifkan pembersihan saluran sungai dan melakukan pengerukan sedimen sungai.

Kepala DPU Kota Semarang, Soewarto mengatakan, fokus pembersihan dan pengerukan dilakukan di Semarang bagian timur, seperti Kali Sringin Lama, Kali Tambi, Kali Tlogosari Wetan, Kali Sodor, Kali Gebang Anom, anak Kali Sodor, samping Tol USM.

Hal yang sama juga dilakukan di Kali Kokrosono, Kali Semarang Ruas Layur-Yos Sudarso, Kali Barder Bandarharjo, Saluran Tambak Lorok, Kali Asin, dan Long Storage Kali Baru.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved