Harga Pangan Indonesia akan Naik 59 Persen, Apa yang Terjadi? 2 Hal Jadi sebab Utama
Rata-rata harga bahan makanan di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, diprediksi naik antara 30 sampai 59 persen beberapa waktu mendatang
Pasalnya, Filipina akan sering mengalami cuaca ekstrem dan kapasitas produksinya tidak optimal dalam menghadapi perubahan iklim.
Studi ini juga menyimpulkan bahwa perubahan iklim telah berkontribusi pada kenaikan harga pangan sebesar 6 persen di Filipina dalam 10 tahun terakhir.
Yogendran menyampaikan, kenaikan bahan makanan pokok di Asia Tenggara bakan menjadi isu global.
Pasalnya, Asia Tenggara merupakan salah satu produsen makanan dan menjadi bagian tak terpisahkan dari rantai pasok global.
"Kenaikan harga di kawasan ini berpotensi memicu inflasi di seluruh dunia. Oleh karena itu, semua pemerintah perlu memberikan dukungan, baik berupa keahlian maupun investasi, kepada para pengambil kebijakan di Asia Tenggara untuk mencari solusi," papar Yogendran.
Swesembada Pangan
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmennya untuk mewujudkan swasembada pangan di Indonesia. Dalam acara Rakor Swasembada Pangan di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, pada Kamis (12/12/2024), Amran menyatakan akan bekerja lebih keras untuk mencapai tujuan tersebut.
Dia terinspirasi oleh etos kerja Presiden Prabowo Subianto yang dikenal sebagai sosok pekerja keras.
"Kita malu kalau tidak kerja keras. Kalau Presiden kerja 10 jam, saya katakan 'Aku kerja 20 jam'. Itu tekadku, Insyaallah swasembada, kita akan rebut dalam waktu sesingkat-singkatnya," ujar Amran.
Dalam kesempatan itu, Amran mengajak seluruh peserta rapat, yang sebagian besar terdiri dari perwira TNI Angkatan Darat (AD), untuk berkolaborasi dalam mewujudkan swasembada pangan.
Adapun acara ini turut dihadiri Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Tandyo Budi Revita.
"Para Dirjen (Kementan), Dandim kira-kira gimana? Bisa swasembada pangan?" tanya Mentan.
"Bisa," jawab para hadirin.
Amran kemudian memuji Presiden Prabowo yang dianggap sangat peduli terhadap masyarakat kecil.
Menurutnya, salah satu bentuk kepedulian tersebut adalah melalui upaya mencapai swasembada pangan.
"Jadi nanti swasembada, Insya Allah swasembada, Insyaallah swasembada," ungkapnya. Ia juga menyoroti peningkatan anggaran yang dialokasikan untuk sektor pertanian, termasuk anggaran irigasi.
BMKG Ungkap Cuaca Ekstrem Masih Berpotensi Terjadi Hingga September |
![]() |
---|
Video Detik-detik Evakuasi 2 Pemancing Tewas Tenggelam di Semarang Akibat Cuaca Ekstrem |
![]() |
---|
Detik-detik Evakuasi Haru 2 Pemancing Tewas Tenggelam di Semarang Akibat Cuaca Ekstrem |
![]() |
---|
Ini Identitas 3 ABK yang Hilang Tenggelam di Perairan Kendal, Semuanya Warga Patebon |
![]() |
---|
Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Jawa Tengah 18 hingga 20 Agustus 2025, Sejumlah Daerah Siaga! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.