Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

Cabai Rusak Diburu Warga Purwokerto Karena Harganya Lebih Murah, Cek Harga Cabai di Sini

Sebagian warga di Purwokerto lebih memilih membeli cabai yang kondisinya rusak. Hal itu dilatarbelakangi harganya yang jauh lebih murah

|
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
Tribunjateng/Permata Putra Sejati
Kondisi gagal panen cabai oleh petani cabai di Desa Rempoah, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Senin (16/12/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Sebagian warga di Purwokerto lebih memilih membeli cabai yang kondisinya rusak.

Hal itu dilatarbelakangi harganya yang jauh lebih murah.

Harga cabai di Kabupaten Banyumas mulai meroket sejak sepekan terakhir.

Cabai tersebut kondisinya tidak segar dan mulai mengering.

Salah satu pedagang cabai di Pasar Wage Purwokerto, Jamilun (55) mengatakan, pedagang setempat menyebut cabai rusak itu dengan istilah "sambelan" atau untuk membuat sambal.

Baca juga: Harga Cabai dan Bawang Merah Semarang Kompak Naik, Cek Harga-harga di Sini

"Cabai sambelan ini termasuk cabai yang rusak.

Kalau harga cabai sedang tinggi, cabai sambelan ini laku, tapi kalau harganya sedang normal ya tidak laku," ungkap Jamilun kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (17/12/2024).

Cabai merah kriting saat ini harganya mencapai Rp 48 ribu per kilogram.

Sedangkan cabai sambelan harganya hanya Rp2 4 ribu sampai Rp 25 ribu per kg.

"Sejak kenaikan harga cabai sekitar seminggu terakhir, banyak yang mencari cabai sambelan karena harganya jauh lebih murah," katanya.

Pedagang cabai lain Umiyati (61) mengatakan, normalnya harga cabai merah kriting dan rawit berada di kisaran Rp25 ribu per kilogram.

"Sekarang harganya Rp45 ribu sampai Rp50 ribu per kilogram. 

Kenaikan ini membuat jumlah pembeli berkurang," imbuhnya.

Adapun kenaikan harga cabai diperkirakan karena menjelang memasuki libur Natal dan Tahun Baru.

Selain itu, cuaca esktrem juga turut mempengaruhi.

Seperti yang sebelumnya sempat diberitakan bahwa kondisi itu dialami oleh Risum (40) petani cabai asal Desa Rempoah, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas ini mengalami gagal panen.

Cabe merah kriting ditanam di lahan seluas satu hektar miliknya itu busuk.

Hanya dua kilogram saja yang dapat terselamatkan dan dijual.

Ditanam sejak September dan dipanen Desember kondisi cabai sudah busuk dikarena karena cuaca.

"Cabainya busuk, karena cuaca yang sering hujan. 

Sudah rontok dan busuk satu minggu ini," terangnya.

Ia mengatakan dari 500 ubin atau sekitar 1 hektar lahannta ditanami 8.000 batang cabai dan semuanya rusak dan busuk. (jti)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved