Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pendidikan

Tanoto Foundation Pacu Kemampuan Literasi dan Numerasi di Kota Semarang

Tanoto Foundation, organisasi filantropi independen yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada tahun 1981.

Penulis: hermawan Endra | Editor: rival al manaf
istimewa
Foto talkshow Dinas Pendidikan Kota Semarang bersama Tanoto Foundation, Senin (16/12). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tanoto Foundation, organisasi filantropi independen yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada tahun 1981, bersama Pemerintah Kota Semarang dan Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Tengah berupaya untuk terus meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi bagi peserta didik, khususnya di tingkat Sekolah Dasar (SD). 


Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Dr. Bambang Pramusinto, S.H., S.IP., M.Si. mengungkapkan, secara kumulatif tingkat literasi numerasi di wilayahnya sudah cukup baik dengan skor berada di atas rerata provinsi dan nasional. Namun, levelnya yang sekitar 70 persen dirasa belum menggembirakan sehingga perlu ada upaya-upaya untuk meningkatkan lagi tingkat literasi maupun numerasi. 


Menurutnya, kemampuan literasi dan numerasi sangat penting. Para pengajar atau guru dalam mengaplikasikan kemampuan pedagogik tidak hanya menghasilkan output anak-anak paham rumus dan bisa menghitung matematika dengan rumus yang ada, tapi anak-anak ini bisa mengambil makna kegunaan mereka belajar matematika. 


"Jadi, harapan saya dengan literasi dan numerasi yang tinggi itu anak-anak nanti bisa mengambil manfaat ketika mereka sudah belajar matematika, ketika sudah belajar ilmu-ilmu di sekolah gitu, apa sih manfaatnya untuk kehidupan sehari-hari dan tingkat literasi dan numerasi ini nanti juga berdampak pada dorongan inovasi. Jadi, ketika literasi dan numerasi tinggi anak-anak pasti akan lebih inovatif," imbuhnya. 


Ia merasa sangat bersyukur karena Kota Semarang terpilih menjadi salah satu dari tiga daerah yang didukung Tanoto Foundation di Jawa Tengah. Dr. Bambang Pramusinto, S.H., S.IP., M.Si. memiliki angan-angan jika nanti hasil dukungan dari Tanoto Foundation ini nanti akan dilanjutkan. 


"Guru-guru yang sekarang sudah mendapatkan pendampingan dari Tanoto Foundation, nanti ilmunya kita imbaskan ke guru-guru yang lain supaya nanti guru-guru yang ada di kota Semarang juga memiliki inovasi-inovasi untuk melakukan hal yang sama," ujarnya. 


Menurutnya, program proyek Fasilitator Daerah (Fasda) Perubahan 2.0 yang diluncurkan Tanoto Foundation sangat inovatif dan membantu dalam upaya pendekatan literasi dan numerasi. Dalam kurun waktu 4 bulan ternyata memang ada peningkatan kapasitas dan tingkat literasi numerasi di level SD. Ia berharap kerja sama ini dapat berlanjut dengan program-program baru dari Tanoto Foundation di tahun 2025.


"Kami juga tidak menutup kemungkinan nanti akan berkolaborasi dengan stakeholder yang lain dalam rangka melanjutkan program yang sudah dibangun oleh Tanoto Foundation atau mengembangkan fitur-fitur baru," pungkasnya. 


Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Tengah, Dr. Nugraheni Triastuti, SE., M.Si. mengatakan, Tanoto Foundation dan BBPMP Jawa Tengah ini memiliki visi yang sama yaitu ingin meningkatkan kualitas pendidikan melalui pembelajaran terutamanya terkait dengan literasi numerasi. Melalui fasda perubahan dapat menginspirasi sekolah-sekolah untuk meningkatkan kompetensi literasi numerasinya dengan cara-cara yang menyenangkan tentu saja ini menjadi sebuah pendekatan yang perlu dikembangkan di seluruh kabupaten dan kota di Jawa Tengah.


"Tanoto Foundation memiliki keterbatasan tentunya yang saat ini baru di 3 kabupaten/kota, kami ingin seluruh kabupaten kota yang ada di Jawa Tengah merasakan manfaat yang sama. Kerjasama ini sungguh sangat penting karena kita memiliki visi yang sama, kami punya jejaring dengan 35 kabupaten kota, sementara Tanoto Foundation punya strategi untuk peningkatan literasi dengan cara yang menyenangkan," ujarnya. 


Dr. Nugraheni Triastuti, SE., M.Si. menjelaskan, BBPMP Jawa Tengah, merupakan unit pelaksana teknis perpanjangan tangan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yang ada di Provinsi Jawa Tengah sehingga berperan dalam mengawal kebijakan kemendikdasmen agar terimplementasi di seluruh pemerintah daerah dan di seluruh satuan pendidikan yang ada di Jawa Tengah. 


"Tanoto Foundation dengan kapasitas yang dimiliki bisa mengembangkan berbagai inovasi dengan pendekatan-pendekatan yang menarik untuk bisa menaikkan model atau membuat model-model pembelajaran yang menarik yang tentu saja ini kami butuhkan untuk bisa melakukan pendekatan-pendekatan agar hasil belajar peserta didik kita itu terus meningkat," ujarnya. 


Pihaknya yakin melalui fasda perubahan 2.0 bisa melakukan pendekatan yang berbeda-beda disesuaikan dengan karakteristik masing-masing daerah di Jawa Tengah. Ia juga berharap ke depan Tanoto Foundation yang sudah memulai di 3 kabupaten kota yang ada di provinsi Jawa Tengah bisa menyebarluaskannya ke daerah-daerah lain. 


"Fasda-fasda yang sudah dilatih oleh Tanoto Foundation ini bisa mengimbaskan. Pemerintah daerah membentuk fasda-fasda juga di masing-masing kabupaten kota dengan bantuan fasda, yang saat ini ada. Kami yakin fasda yang saat ini ada yang sudah dilatih oleh Tanoto Foundation bisa mengimbaskan itu dan membentuk fasda-fasda baru di kabupaten kota yang saat ini belum tersentuh oleh Tanoto Foundation," pungkasnya. (*) 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved